Bos Tata: Mobil Murah Takkan Bikin Macet, Asal?

Jakarta - Sejak kehadirannya, mobil murah dan ramah lingkungan (LCGC) menuai kontroversi di Indonesia khususnya Ibukota Jakarta. Mobil yang masuk program pemerintah ini disebut-sebut akan menambah kemacetan jalanan Jakarta.

Menyikapi fenomena ini, bos Tata Motors Distribusi Indonesia (TMDI), Biswadev Sengupta mengatakan mobil murah tidak akan menambah kemacetan Jakarta asal, pemilik mobil tak terkecuali mobil murah menggunakan transportasi massal.


"LCGC itu program yang baik dan menarik. Tapi ini harus dibedakan. Pengguna mobil harus menggunakan transportasi massal di hari kerja, sementara mobil pribadi digunakan di akhir pekan bersama keluarga," kata Biswadev Sengupta di Jakarta, Sabtu (28/9/2013).


Menurutnya, jika semua masyarakat Jakarta dan sekitarnya menggunakan pola tersebut, besar kemungkinan kemacetan Jakarta bisa terurai.


"Mereka harus menggunakan transportasi massal, kecuali weekend," ucap Biswadev.


Sebelumnya diberitakan, prediksi beberapa pengamat otomotif jika kecepatan mobil dan pejalanan kaki akan terjadi dalam beberapa tahun kemudian. Kejadian ini disebabkan volume penjualan mobil terus meningkat sementara ketersediaan jalan terbatas.


Biswadev pun sangat menyayangkan kondisi jalan di Indonesia khususnya Jakarta. Belum lagi keterbatas transportasi massal yang kian menambah masalah di tengah masyarakat.


"Transportasi massal sangat diperlukan di Indonesia khususnya Jakarta," ucapnya.


Di sisi lain, sampai saat ini LCGC belum menjadi prioritas TMDI. Merek asal India ini masih fokus pada mobil model lain seperti hatchback, pikap, MPV dan komersial.


Tata Motors memiliki beberapa model mobil untuk menyikapi pasar otomotif Indonesia.


"Kami punya banyak model. City car, MPV, SUV hingga komersial. Apa yang Anda butuhkan kami ada," tutupnya.



Redaksi: redaksi[at]detikoto.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com