'Ingat Keluarga Saat Nyetir, Kita Kecelakaan Keluarga yang Susah'

Jakarta - Mengemudi adalah salah satu aktivitas berbahaya di bumi. Karena itu, kesadaran akan cara mengemudi yang baik dan benar harus disadari oleh semua pengemudi. Ingat keluarga ketika berkendara.

"Kalau kamu kecelakaan siapa yang menanggung kerugian? Keluarga. Kalau kita kecelakaan di jalan, keluarga pusing mikirin kita. Pikirin biaya pengobatan dan kerusakan. Belum lagi urusan sama polisi. Kita kecelakaan, keluarga susah," ujar Didi Hardijanto, Safety Driving Instructor di Sentul International Circuit di booth Suzuki di IIMS, JI Expo, Kemayoran, Jakarta.


Dia lalu memaparkan kalau tahun lalu saja ada 86 kematian per hari karena disebabkan oleh kecelakaan roda dua dan roda empat di Indonesia atau 31.234 jiwa per tahun.


Potensi kecelakaan pun, terutama di Jabodetabek sangat besar. Sebab jumlah kendaraan yang ada di Jabodetabek terhitung besar.


Di Jabodetabek ada 17,72 juta jiwa penduduk. Sementara jumlah kendaraan 14 juta unit.


Tingkat kecelakaan di 2011 mencapai 7.778 kasus. Jumlah kematian di jalan akibat kecelakaan di 2011 saja mencapai 997 unit. Sementara di 2012 mencapai 847 jiwa. Korban luka-luka baik luka berat atau ringan jumlahnya ribuan.


"Jika pun lolos dari kecelakaan, tetap saja keluarga kepikiran kalau gaya mengemudi kita urakan. Apalagi kalau sebenarnya si pengendara bisa hanya karena otodidak, tapi sebenarnya belum tahu cara mengemudi yang baik dan benar itu bagaimana," kata Didi.


"Parahnya lagi, kalau lolos dari kecelakaan atau kecelakaannya tidak parah, kita selalu ngomong untung tidak apa-apa. Semua dibilang untung, tapi tidak mengambil pelajaran dari setiap kejadian. Jangan sampai kita kecelakaan karena kelalaian, kasihan keluarga," tuntasnya.



Redaksi: redaksi[at]detikoto.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com