KIA: Picanto 1.000 cc Lagi Diuji Tapi Belum Tentu untuk LCGC

Banten - Saat ini pabrikan mobil KIA masing menguji Picanto Morning dengan kapasitas mesin 1.000 cc . Tapi meski sedang diuji, Picanto tersebut belum tentu akan dijadikan mobil murah KIA di Indonesia.

Marcomm, Manager PT KIA Mobil Indonesia (KMI) Ridjal Muljadi menuturkan kalau pihaknya memang sedang mengurus Picanto Morning 1.000 cc, tapi belum tentu dijadikan sebagai mobil yang diikutsertakan di program Low Cost and Green Car (LCGC).


"Kalau kita sedang menguji dan segala macamnya itu betul, tapi kalau buat LCGC apa tidak belum tentu juga," ujar Ridjal di Tangerang, Banten, Kamis (25/7/2013).


Dijelaskannya, KMI itu sendiri masih menunggu keputusan LCGC agar lebih jelas dulu. Saat ini aturan LCGC itu sendiri belum jelas seperti apa, masih ada beberapa tahapan lagi.


"Kita nunggu juklak dan keputusan menterinya dulu. Mobil kita kan CBU jadi tidak ada salahnya kalau kita uji terlebih dulu. Jadi bukan tidak mungkin," katanya.


KIA Happy Move


Sementara itu sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat yang kurang beruntung, KIA Motors mengadakan program Corporate Social Responsibility (CSR) bertajuk "Happy Move" di Indonesia.


Program ini menggerakan 81 mahasiswa yang bertindak sebagai sukarelawan muda dari Korea Selatan untuk membangun rumah layak huni di 8 keluarga yang kurang mampu di Desa Warga Mulya, Mauk, Tangerang, Banten.


Dalam program ini KIA Motors memberikan bantuan dana senilai US$ 50.000 yang disalurkan melalui Habitat for Humanity Indonesia. Acara ini juga berlangsung selama 2 pekan yakni 15 sampai 26 Juli 2013.


Di Indonesia, program Happy Move yang diselenggarakan tahun ini adalah yang kedua kalinya setelah yang pertama pada 2012 yang diimplementasikan dalam bentuk pembangunan rumah layak huni dan fasilitas sanitasi di Desa Marga Mulya, Kecamatan Mauk, Tangerang, Banten serta program lain seperti pertukaran budaya dan pelibatan masyarakat dalam pembangunan rumah.


"Melalui program ini, KIA Motors berkomitmen untuk mendukung perbaikan perumahan dan masyarakat di Desa Marga Mulya. Masyarakat disini banyak yang belum memiliki rumah yang layak huni, untuk itu mereka perlu dibantu," tutur Direktur Marketing PT KIA Mobil Indonesia, Hartanto Sukmono.


Disini, 81 mahasiswa dari Korea Selatan bekerja membangun rumah demi kehidupan dan masa depan yang lebih baik. Program ini juga bertujuan memperkuat kepekaan sosial, memperkaya wawasan dan pengalaman bagi semua pihak yang terkait.



readmore »»  

Seberapa Hebat Skutik Murah Milik TVS?

Karawang - TVS merilis skutik Dazz yang dibanderol dengan harga yang cukup murah diantara skutik dari pabrikan Jepang. Dazz dijual Rp 9,99 juta on the road Jakarta dan sekitarnya.

Nah, bertepatan dengan sesi peluncuran, TVS Motor Company Indonesia juga mengajak sejumlah awak otomotif nasional untuk menguji ketangguhan skutik terbarunya ini di markas besarnya yang berada di Kawasan Industri Suryacipta City, Cikampek, Karawang Timur, Jawa Barat.


Penasaran bagaimana rasanya skutik dari pabrikan motor asal India ini? Daripada penasaran, yuk kita simak seberapa menarik dan tangguhkah TVS Dazz ini?



readmore »»  

Ingat! Mobil Matik Bisa Rusak Jika Diderek

Jakarta - Mengendarai mobil matik memang gampang, pengendara tidak perlu bersusah payah mengatur transmisi dari awal perjalanan hingga kendaraan berhenti.

Namun bisa dipastikan untuk mobil matik, jika terjadi sesuatu di jalanan atau mogok, mobil matik tidak disarankan untuk digerek.


"Kalau tidak bisa diderek itu benar," kata Kepala Bengkel Plaza Toyota Pemuda Parman Suanda, yang berada di Jl. Pemuda Raya 1 No. 6 Pulo Gadung, Jakarta Timur.


Sehingga setiap pengendara disarankan untuk membawa kendaraan matik Anda, dengan cara digendong menggunakan towing.


"Sebenernya sih bisa jalan kalau diderek, tapi itu tidak boleh. Karena perpindahan gigi didorong oleh tekanan minyak. Kalau mesin mati yah tidak bisa kerja, dan kalau ini dipaksa (dengan cara diderek) ini akan merusak transmisi otomatisnya," tambahnya.


Nah sudah pasti kalau transmisi otomatis rusak, Otolovers bakal mengeluarkan kocek yang cukup banyak untuk bisa memperbaiki atau menggantinya.



readmore »»  

Perawatan Mobil Matik Mahal? Itu Salah Pengendara

Jakarta - Satu lagi mitos tentang mobil bertransmisi otomatis adalah mahalnya biaya perawatan. Apakah mitos ini benar?

"Perawatan lebih mahal? Itu tidak juga. Kalau lebih mahal itu salah pengendara itu sendiri," tutur Kepala Bengkel Plaza Toyota Pemuda Parman Suanda, yang berada di Jl. Pemuda Raya 1 No. 6 Pulo Gadung, Jakarta Timur.


Biaya perawatan transmisi bisa mahal akibat kelalaian dari pengendara itu sendiri.


"Selama pengendara itu memperlakukan kendaraan matik miliknya seperti orang. Artinya kalau perawatan dilakukan rutin, ganti oli teratur, tidak akan mahal untuk merawatnya. Apalagi penggantian oli transmisi matiknya dikuras menggunakan mesin, otomatis dalaman-nya itu akan bersih tidak ada kotoran, dan ini pasti akan jauh lebih bagus," katanya.


Dia menuturkan yang membuat perawatan mobil matik itu mahal, pengendara mobil hanya mau memakai kendaraannya saja, tetapi tidak dibarengi dengan perawatan.


"Dan di saat jebol (adanya kerusakan) itu pasti baru berasa (sangat mahal)," tambahnya.


Nah untuk Otolovers yang saat ini mengendarai mobil matik jangan lupa untuk selalu merlakukan perawatan secara berkala ya. Ganti oli dan filter oli transmisi secara teratur sesuai buku manual.


"Kalau mobil matik sebenarnya rutin periksa oli transmisi otomatisnya saja. Kalau warnanya masih merah itu masih bagus, tapi kalau sudah hitam dan bau kebakar itu berarti ada masalah dan segera untuk diganti," tutur Ismail Kepala Bengkel Hyundai di kawasan Pondok Indah.


Sementara itu, Adi Kurniawan, kepala mekanik bengkel Dua Barokah di kawasan Jakarta Barat juga mengatakan pengecekan oli transmisi otomatis sangatlah penting pada mobil matik.


Cara memeriksanya bisa kita lakukan sendiri dengan cara melihat tongkat pengukur (dipstick) yang berada di ruang mesin di atas perseneling (gearbox).


Pria yang akrab disapa Adi ini menyarankan kepada setiap pemilik mobil matik agar selalu mengecek oli transmisi setiap menempuh jarak 5.000 km. "Penggantiannya kalau bisa sama seperti mengganti oli mesin. Dan setiap 20.000 km dianjurkan untuk mengganti filter oli transmisi," cetusnya.



readmore »»  

Mendadak Injak Pedal Gas, Mobil Matik Cuma Boros Sedikit

Jakarta - Tidak sedikit pecinta otomotif yang menerka, bahwa dengan menekan pedal gas mobil matik secara mendadak itu lah yang menjadi faktor utama mengapa transmisi matik dianggap lebih boros.

Rupanya meski Otolovers menginjak pedal gas secara mendadak di saat mengendarai mobil matik, itu tidak terlalu membuat mobil matik Anda menjadi boros sekali.


"Memang katup throttle itu terbuka berdasarkan seberapa besar kita menekan pedal gas, dan ini memang akan berdampak menjadi boros. Tapi ini sangat sedikit, tidak akan boros banget. Tapi mobil otomatis akan memiliki tingkat keiritan saat kecepatan konstan," ucap Kepala Bengkel Plaza Toyota Pemuda Parman Suanda, yang berada di Jl. Pemuda Raya 1 No. 6 Pulo Gadung, Jakarta Timur.


Terlebih macetnya kota besar seperti Jakarta, terkadang membuat konsumen sedikit mengacuhkan seberapa borosnya kendaraan mereka meminum bahan bakar minyak.


"Konsumen-konsumen sekarang itu kan membutuhkan kenyamanan, terlebih pengetahuan akan transmisi otomatis itu sudah mulai terbuka. Yah dari sisi lain memang mungkin untuk yang baru mengendarai mobil matik agak sedikit kagok untuk pengoperasiannya," ujarnya.


"Sehingga dalam memahami, kok ini boros (transmisi otomatis) atau tidak itu butuh waktu. Tapi sayangnya kan sudah banyak yang bilang mobil matik itu boros, tapi kalau untuk kita yang mengetahuinya, tingkat borosnya kendaraan matik itu dipertanyakan kembali 'borosnya seperti apa? Medannya (perjalanan) seperti apa?'," tambahnya.


Dan menurut Parman saat ini karakter pengguna mobil otomotif itu sudah tidak membicarakan seberapa boros kendaraannya lagi. Karena saat ini kita bicara soal kenyamanan, terlebih untuk berkendara di Jakarta.



readmore »»  

Ini Rahasia Mobil Matik Biar Sama Iritnya dengan Manual

Jakarta - Masih percaya kalau mobil matik itu lebih boros dibandingkan dengan manual? Ada baiknya Otolovers melihatnya lebih jauh. Soalnya mobil matik rupanya bisa sama iritnya dengan mobil manual asal cara mengemudi mobil Anda tepat.

"Tidak selamanya mobil otomatis itu boros, mobil otomatis bisa saja lebih irit dibandingkan mobil manual dalam kecepatan konstan," kata Kepala Bengkel Plaza Toyota Pemuda Parman Suanda, yang berada di Jl. Pemuda Raya 1 No. 6 Pulo Gadung, Jakarta Timur.


"Contoh saat mobil berada di jalan bebas hambatan di kecepatan 100 km/jam saja, ini bisa membuat mobil matik bisa menjadi lebih irit," tambah Parman.


Karena menurut Parman perbandingan gigi secara teori transmisi yang disematkan di mobil otomatis itu lebih kecil. Posisi throttle akan lebih sedikit terbuka.


Sehingga kecepatan putaran mesin akan lebih rendah dari transmisi manual saat di kecepatan konstan, otomatis konsumsi BBMnya jadi lebih irit.


"Bahkan dengan sistem komputerisasi transmisi otomatis saat ini cenderung lebih bagus. Lebih irit, lebih nyaman, terlebih untuk kondisi di Jakarta. Jadi kalau ada yang bilang mobil matik itu boros, yah ada baiknya ditanya kembali matik itu boros dalam kondisi seperti apa? Bisa jadi mungkin kendaraan itu sedang sering terkena terkena macet," katanya.


Sehingga meski mobil otomatis bisa menjadi lebih boros saat bertemu medan jalanan yang macet, maka keiritan terjawab saat kendaraan otomatis dilajukan pada kecepatan konstan.


Dan ini yang membedakan dengan mobil manual yang cenderung lebih boros saat berada di kecepatan konstan. Di mobil manual, posisi throttle lebih terbuka saat kecepatan konstan sehingga, lebih boros.



readmore »»  

Mobil Matik Boros Itu Mitos

Jakarta - Banyak pengendara di Indonesia yang merasa mobil bertransmisi otomatis jauh lebih boros dibandingkan dengan mobil manual. Namun tahukah Anda Otolovers, rupanya kesan mobil matik itu boros merupakan hanya sebuah mitos.

Karena banyak yang mempengaruhi mobil matik itu menjadi boros atau tidak.


Seperti yang diungkapkan Kepala Bengkel Plaza Toyota Pemuda Parman Suanda, yang berada di Jl. Pemuda Raya 1 No. 6 Pulo Gadung, Jakarta Timur.


"Kalau mobil otomatis dibilang boros, itu tergantung dengan medan dan pemakaian juga. Jadi mungkin ini hanya mitos yang belum bisa hilang saja," kata Parman saat dihubungi detikOto.


Parman menilai perilaku berkendara lah yang sangat berperan untuk menentukan kendaraan matik untuk boros atau tidak.


"Secara operasionalnya saja sudah beda antara matik dengan manual. Dimana kalau perpindahan kopling manual itu bisa diatur oleh pengemudi. Kalau matik sudah dibuat sesuai standarnya, ketika kecepatan sekian ganti gigi, kecepatan sekian turun," katanya.


"Tapi matik tidak selalu boros sama saja seperti transmisi manual juga. Bisa saja matik lebih boros saat kendaraan saat bertemu posisi macet, dimana kendaraan berhenti, rem, gas, lalu rem lagi, dan gas lagi, dalam kondisi seperti itu mungkin kendaraan matik akan lebih boros sedikit dibandingkan dengan mobil manual," tambahnya.



readmore »»  

Bedah 3 Moge Anyar KTM

Jakarta - Pabrikan Austria KTM kembali menggoda pecinta motor besar di Indonesia. Tidak tanggung-tanggung 3 varian Moge terbaik pun dihadirkan di Indonesia, diantaranya KTM 1190 Adventure, KTM 1190 Adventure R dan KTM KTM 990 SM T.

Nah mau tahu apa saja kelebihan dari ketiga Moge asal Austria ini, yuk kita simak bersama.



readmore »»  

Mobil Murah Bakal Dongkrak Penjualan Mobil di Semester II-2013

Jakarta - Penjualan mobil di semester I-2013 ini cukup baik meski ada beberapa hambatan. Lalu bagaimana penjualan di semester 2 tahun ini?

Chief Executive Officer (CEO) ACC Divisi Lembaga Keuangan Astra, Jodjana Jody mengatakan kalau penjualan mobil di semester 2 diprediksi akan tetap stabil atau sama seperti di semester pertama.


"Kalau kita prediksi sepertinya masih stabil," kata pria yang akrab disapa Jody di Jakarta.


Dijelaskannya, di semester ke-II ini meski adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tapi akan dibantu oleh adanya mobil murah.


"Semester kedua ini kan ada mobil murah setidaknya akan menambah market baru. Orang jadi terdorong untuk membeli mobil," katanya lagi.


Lebih lanjut, kalau sebagai pelaku industri inginnya penjualan terus meningkat atau ada peningkatan di semester 2 tapi bagaimana hasilnya apakah ada kenaikan itu bisa dilihat di akhir tahun nanti.


"Kalau pelaku industi sih kita maunya optimistis dan penjualan naik. Tapi diprediksi akan stabil, stabil saja sudah cukup baik mengingat banyak rintangannya juga," pungkasnya.


Sebelumnya Astra memiliki line up mobil murah seperti Astra Toyota Agya dan Astra Daihatsu Ayla. Mobil ini akan menghadapi persaingan keras dengan Honda Brio Satya dan Datsun. Belum termasuk pabrikan Jepang lainnya yang sudah bersiap merilis mobil murah.


Sebelumnya, Joost Geginat, analis otomotif dari Roland Berger menuturkan Toyota, Daihatsu, Suzuki dan Honda sanggup menghasilkan 500.000 unit mobil murah dan ramah lingkungan (Low Cost and Green Car/LCGC) tahun ini. Mobil ini akan dibanderol di bawah Rp 100 jutaan. Otolovers ada yang sudah memesan mobil LCGC?



readmore »»  

Serunya Kumpul Komunitas di #NgaBLOGburitOTO

Jakarta - Puluhan blogger, komunitas otomotif dan komunitas gamers berkumpul untuk mengikuti #NgaBLOGburitOTO. Acara yang digelar di Garda Aula, Cilandak, Minggu (21/07/2013), ini berlangsung seru.

Acara dibuka dengan pemaparan dari Marcell Kurniawan dari The Real Driving Centre yang memberikan Tips Mudik Aman dan Nyaman.


Dalam presentasinya Marcell selalu menekankan untuk berkendara dengan aman seperti selalu memasang seat belt serta beristirahat jika lelah.


"Saat kita mengantuk sangat, sebaiknya tidur sebentar atau power nap. Tidak ada cara lain selain kita tidur, jadi pilih rest (istirahat) atau RIP (Rest In Peace)," ujar Training Director & Owner The Real Driving Centre itu.


Presentasi yang disertai dengan video akibat perilaku buruk dalam berkendara itu cukup menyedot perhatian para peserta.


Acara kemudian dilanjutkan dengan pemaparan Iwan Pranoto, Marketing & Communication & PR Manager Garda Oto, mengenai asuransi kendaraan.


Dari tanya-jawab yang dilakukan seusai presentasi tampak para peserta antusias dengan materi yang diberikan seputar mudik, safety driving dan asuransi.


Berikutnya ada Bongkar Program NgaBLOGburit yang digelar setiap Senin-Jumat setiap pukul 15.00-18.00 dan berhadiah Rp 500 ribu di blogdetik. Serta program StreetShot detikOto bertema Mudik dengan hadiah spesial di bulan Agustus.


Tidak lengkap rasanya sebuah acara gathering jika tidak dimeriahkan dengan hiburan. Eka Gustiwana, yang terkenal dengan keahlian speech composing-nya, menggandeng Nadia Rafika dihadirkan dalam acara ini. Tiga lagu pun melantun dari bibir Nadia, diantaranya 'BBM Campuran' dan 'Demi Tuhan' yang melejitkan nama Eka.


Setelah break buka puasa dan makan malam yang disediakan oleh Garda Aula, tibalah di penghujung acara. Games yang seru dan berhadiah dari @mbatitis dan XL yang mengocok perut para peserta melengkapi kemeriahan acara tersebut.


Peserta yang menghadiri #NgaBLOGburitOTO pulang membawa goodie bag dari Garda Oto. #NgaBLOGburitOTO terselenggara berkat kerjasama blogdetik, detikOTO, GardaOTO dan XL.




readmore »»  

Jangankan Mobil Baru, Beli Mobil Bekas Juga Harus Diasuransi

Jakarta - Pengguna mobil bekas sering kali mengabaikan pentingnya asuransi ketimbang pemilik mobil baru. Padahal secara fungsi sama saja, mobil bekas juga tetap saja harus diasuransikan.

Marketing Communication and PR Head PT Asuransi Astra Buana, Laurentius Iwan Pranoto menuturkan kalau beli mobil baik cash atau kredit mau baru atau bekas tetap harus diasuransikan.


"Jangankan mobil baru, mobil bekas juga harus dapat perlindungan asuransi," tegas Iwan dalam event #ngaBLOGburitOTO di Jakarta.


Apalagi kalau beli mobil bekas, lanjut Iwan usianya minimal sudah 1 atau bahkan lebih dari 5 tahun pakai. Mobil dengan kondisi lama atau bekas lebih riskan ketimbang mobil baru.


"Apa-apa rusak apa-apa harus diperbaiki, jadi mobil bekas juga harus diasuransikan seperti mobil baru," katanya.


Sementara itu, kalau beli mobil terutama mobil bekas harus dicek juga asuransinya. Itu baik beli secara kredit atau cash. Jika masih menggunakan asuransi periksa apa saja yang digunakan.


"Kalau Anda sesuai dengan asuransi yang dipakai sebelumnya bisa diperpanjang, kalu tidak bisa distop dan ganti ke asuransi yang lainnya," tutupnya.



readmore »»  

Mobil Murah Boleh Saja, Asal Kualitasnya Jangan Murahan'

Jakarta - Masyarakat Indonesia dihebohkan dengan mobil murah yang rencananya akan dijual seharga di bawah Rp 100 jutaan lewat program pemerintah Low Cost and Green Car (LCGC).

"Jangan karena labelnya mobil murah jadi semuanya terlihat murahan. Aspek keselamatannya juga harus tetap diperhatikan," kata penyanyi pendatang baru kelahiran 7 April 1990, Nadya Rafika.


Jangan mentang-mentang mobil itu dijual dengan harga murah lalu dari segi keselamatan dan fitur lainnya tidak diperhartikan.


Hal itu dikatakannya saat ditemui detikOto dalam event #ngaBLOGburitOTO di Garda Aula, Graha Asuransi Astra (Garda Oto) Jl. TB. Simatupang Kav.15, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta.


Lanjutnya, yang menjadi pertanyaan besar itu memang masalah kualitas dan fitur keselamatannya. Masyrakat Indonesia sekarang ini sudah jauh lebih pintar.


"Meski murah juga tapi tolong fitur-fitur keselamatannya setidaknya ada jangan tidak ada banget. Sekarang masyarakat mana mau beli mobil yang tidak punya standar keselamatan yang tinggi," lugasnya.


Tak hanya itu, dari pihak pemerintahaannya juga harus memperhatikan lagi sarana dan prasarana terutama jalanan. Dengan adanya mobil murah nanti otomatis populasi mobil akan bertambah.


"Kalau macet memang sudah pasti, belum ada saja Jakarta sudah seperti ini, apalagi ada mobil murah. Jadi tinggal tergantung pemerintahny saja," pungkasnya.



readmore »»  

Ini yang Harus Diperhatikan Pengguna Soluna Sebelum Mudik

Jakarta - Otolovers ada yang memiliki mobil Toyota Soluna dan berencana mudik lebaran nanti? Jangan main berangkat dulu, tapi Anda harus mengecek kondisi mobil dan menyiapkan segala sesuatunya.

Nah, sesepuh dari Toyota Soluna Community, Arif Hidayat mencoba memberikan tips and trik buat pengguna Soluna yang hendak berangkat mudik lebaran tahun ini.


Menurut Arif, karena Toyota Soluna ini merupakan mobil yang tergolong tua atau sudah 13 tahun melanglang buana di jalanan maka banyak yang harus diperhatikan.


"Paling utama masalah kelistrikan. Sediakan sekering 5 amper, 10 sampai 15 amper. Di Soluna biasanya yang sering gangguan bagian itu, jadi harus ready beberapa buah saja," ujarnya saat ditemui detikOto di acara NgaBlogburitOto di Jakarta, Minggu, (21/7/2013).


Selain itu, yang harus diperhatikan seperti kondisi mesin, pengapian, distribusi bensin, sama pendukung lainnya seperti ban, kunci roda, dan segitiga pengaman ketika mogok di jalan.


Ditambahkannya, untuk pengemudinya itu sendiri harus istirahat yang cukup agar selama perjalan yang biasanya lebih dari 12 jam tetap prima. Periksa juga yang ringan-ringan seperti tekanan angin dan pendukung lainnya.


"Kalau dari pengurus kami ada yang jual paket murah untuk segitiga. Barangnya asli hanya Rp 70 ribu di jual di TSC Shop," pungkasnya.



readmore »»  

Nadya Rafika Tak Mau Nyetir Mobil di Jakarta

Jakarta - Otolovers mungkin masih asing dengan nama Nadya Rafika. Wanita ini memang baru mulai meniti karirnya di dunia tarik suara berduet dengan Eka Gustiwana yang namanya dikenal setelah rekaman Arya Wiguna dengan kalimat Demi Tuhan-nya diubah dengan aransemen musik kemudian diunggah ke YouTube.

Gadis cantik kelahiran 7 April 1990 ini mengaku kalau tidak berani atau tak mau mengendarai mobil di Jakarta karena situasi jalanannya yang macet serta pengemudinya tidak tertib.


"Kalau aku nyetir sendiri di Jakarta enggak mau. Lihat kondisi jalannya saja sudah serem banget," ungkap gadis berdarah Sunda ini saat ditemui detikOto dalam event #ngaBLOGburitOTO di Garda Aula, Graha Asuransi Astra (Garda Oto) Jl. TB. Simatupang Kav.15, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta, Minggu (21?7/2013) malam.


Berbeda dengan nyetir di kota lain terutama di kota kelahirannya, Cianjur yang terbilang masih sepi dan pengendaranya yang tertib. Masyarakat Jakarta pengendaranya penuh dengan emosi.


"Kalau melanggar sedikit lalu ditegur pasti langsung marah karena tidak terima. Beda dengan di kota kelahiran aku yang masih tentram," beber gadis penyuka mobil matik ini.


Dengan begitu, Nadya juga berpesan kepada seluruh pengendara baik mobil ataupun motor agar selalu tertib dengan lalu lintas dan selalu mengutamakan keselamatan serta jaga emosi saat di jalan.


"Harus bisa jaga emosi, apalagi bulan puasa seperti ini. Kalau semuanya tertib kan enak," tukasnya sambil tersenyum manis.



readmore »»  

Pemilik Mobil Banyak yang Buta Soal Fitur Keselamatan

Jakarta - Saat ini mobil-mobil modern sudah dilengkapi dengan berbagai fitur-fitur canggih berteknologi tinggi yang membantu pengemudi.

Khusus untuk fitur keselamatan dan keamanan, pabrikan mobil sudah memasang fitur-fitur pendeteksi seperti fitur anti blind spot di kaca spion. Fitur ini memberikan sinyal jika ada kendaraan di samping kanan.


Sayang, pengendara di Indonesia malah menganggap fitur-fitur malah bikin harga mobil lebih mahal dan kurang menyadari pentingnya fitur tersebut.


"Cuma kebanyakan di sini (Indonesia) belum sadar. Mereka beranggapan fitur itu buat apa. Malah mahal-mahalin harga mobil saja," ujar Training Director & Owner The Real Driving Centre Marcell Kurniawan dalam event #ngaBLOGburitOTO di Garda Aula, Grha Asuransi Astra (Garda Oto) Jl. TB. Simatupang Kav.15, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta, Minggu (21/7/2013).


Di sisi lain, meski begitu, dirinya tetap meminta produsen mengembangkan fitur keselamatan lebih banyak.



readmore »»  

Komunitas Hyundai: Kalau Nyetir Ngantuk, Mending Tidur Dulu

Jakarta - Buat Otolovers semua yang berencana mudik atau pulang kampung nanti, diharapkan menyiapkan kondisi tubuh yang prima. Kalau sekiranya kondisi badan tidak fit jangan dipaksakan untuk menyetir mobil baik jarak jauh atau dekat.

Seperti yang diungkapkan oleh pengurus Hyundai Accent Community Kaskus (HACK)Eko Tri Hatmono, mengemudi mobil apalagi dengan jarak jauh harus membutuhkan stamina yang oke.


"Kalau benar-benar mengantuk mending tidur. Kalau capek lebih baik istirahat," ujar Eko saat ditemui detikOto dalam acara NgaBlogburit Oto, di Jakarta, Minggu (21/7/2013).


Sampai berapa lama kita tidur atau istirahat? "Sampai benar-benar mata segar lagi atau kondisi badan sekiranya sedikit membaik. Karena kalau dipaksakan akan membahayakan diri sendiri beserta penumpang lainnya," lugasnya.


Sementara kalau mudik, ingin berbarengan atau beriringan dengan mobil saudara-saudara Anda harus dipastikan kalau mobil yang paling belakang itu punya kondisi yang benar-benar prima.


"Konvoi sebenarnya bisa saja tapi jangan mengganggu kendaraan lain, dan harus dipastikan kalau kendaraan yang ada di belakang benar-benar yang prima. Karena sistemnya untuk mencover kendaraan yang ada di depannya jika mengalami masalah," pungkasnya.



readmore »»  

Jika Kecelakaan Pas Mudik, Lapor ke Polisi atau Asuransi Dulu?

Jakarta - Pengguna asuransi kendaraan bermotor juga masih ada yang bingung ketika mobil atau motornya hilang atau kecelakaan harus lapor kemana dulu, pihak kepolisian atau pihak asuransi?

Marketing Communication and PR Head PT Asuransi Astra Buana, Laurentius Iwan Pranoto mengatakan kalau kehilangan atau terjadi tabrakan sebaiknya lapor ke pihak kepolisian terlebih dahulu baru ke pihak asuransi.


"Lapor kemana? Kepolisian dulu karena kalau langsung ke asuransi ada beberapa dokumen yang harus diisi dari pihak kepolisian," ujarnya dalam event #ngaBLOGburitOTO di Garda Aula, Grha Asuransi Astra (Garda Oto) Jl. TB. Simatupang Kav.15, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta, Minggu (21/7/2013).


Tak hanya itu, ketika di perjalanan mudik mengalami kecelakaan atau masalah dan bisa diasuransikan juga sebisa mungkin untuk melapor ke pihak kepolisian lalu ke pihak asuransi.


"Misalnya di tengah jalan ada kecelakaan, telepon polisi dulu baru asuransi. Bilang saja pak bu saya kecelakaan di Semarang atau dimana nanti biar pihak yang berwenang yang mengurusi semuanya," katanya.


"Kalau lapor ke asuransi cukup bilang saja, pak, bu saya mengalami kehilangan atau kecelakaan. Itu akan dicatat dan diinformasikan lebih lanjut," pungkasnya.



readmore »»  

3 Tips Menghadapi Macet Saat mudik

Jakarta - Macet berjam-jam saat mudik? Itu sudah pasti, dengan ribuan kendaraan yang mengalir di jalanan, risiko macet sudah terbayang di depan mata. Biar nyaman saat mengalami macet, simak tipsnya.

1. Jaga jarak dengan mobil depan.


Pengemudi roda empat harus pastikan jaga jarak aman minimal minimal 2-3 meter.


"Jaga bemper mobil depan. Fungsinya kalau mobil depan tiba mundur atau tiba-tiba mogok. Jadi kita antisipasi dan dengan itu kita bisa menyalip. Selain itu dengan menjaga jarak dengan mobil depan kita bisa kasih pemotor jalan, dan kita pun tidak stuck bareng-bareng di jalan," ujar Training Director & Owner The Real Driving Centre Marcell Kurniawan dalam event #ngaBLOGburitOTO di Garda Aula, Grha Asuransi Astra (Garda Oto) Jl. TB. Simatupang Kav.15, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta, Minggu (21/7/2013).


2. Lihat 2 mobil di depan mobil kita


Ketika stuck terkena macet, mata usahakan melihat posisi 2 kendaraan di depan kendaraan kita.


"Ketika mobil paling depan jalan kita siap-siap jalan juga. Tujuannya agar tetap beriringan. Fungsi ini juga bisa membiarkan pemotor leluasa berjalan untuk menghindari kemacetan dan kita pun lebih cepat sampai," ujarnya.


3. Siapkan tandem lebih banyak.


Mudik saat berpuasa dan terjebak macet maka dapat menyebabkan pengendara bisa mengalami dehidrasi. Selain dehidrasi, pengendara juga bisa lebih cepat emosi. Karena itu siapkan tandem.


"Dengan tersedianya banyak tandem, aktivitas mudik saat berpuasa juga bisa lebih santai," ujarnya.



readmore »»  

Saat Mudik, Pilih Rest atau RIP

Jakarta - Tidak ada obat yang mujarab saat letih dan mengantuk selain tidur sejenak. Mengantuk akan menyebabkan seluruh aktivitas mengemudi terganggu. Kendaraan pun bisa mengalami tabrakan dan pengendara kehilangan nyawanya.

"Saat kita mengantuk sangat, sebaiknya tidur sebentar atau power nap. Tidak ada cara lain selain kita tidur, jadi pilih rest (istirahat) atau RIP (Rest In Peace)," ujar Training Director & Owner The Real Driving Centre Marcell Kurniawan dalam event #ngaBLOGburitOTO di Garda Aula, Grha Asuransi Astra (Garda Oto) Jl. TB. Simatupang Kav.15, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta, Minggu (21/7/2013).


Menurutnya, setiap kali pengendara hilang kesadaran karena mengantuk, 1 detik saja pengendara hilang 28 meter. "Dan dalam jarak itu apapun bisa terjadi di depan," ujarnya.


Mengendara adalah pekerjaan full time yang tidak bisa diselingi. "Istirahat kalau kita mengemudi di atas 2 jam, dan itu itu wajib," imbuhnya lagi.



readmore »»  

Begini Caranya Menginjak Rem Mobil yang Pakai ABS

Jakarta - Masih banyak pengguna mobil yang belum tahu bagaimana caranya mengoperasikan sistem pengereman pada mobil yang menggunakan Antilock Braking System (ABS). Bahkan istilah ABS pun banyak yang belum paham.

Nah, Otolovers mau tahu bagaimana cara yang benar mengoperasikan fitur ABS?


Marketing Communication and PR Head PT Asuransi Astra Buana, Laurentius Iwan Pranoto membeberkan, ada perbedaan antara mobil yang sudah pakai ABS dan yang belum pakai ABS.


"Kalau mobil yang sudah ada ABS-nya cara ngeremnya injak sampai habis remnya, dan kalau yang belum ada ABS-nya injak pedal remnya dengan cara memompanya," beber Iwan dalam acara NgaBlogburit Oto, di Jakarta, Minggu (21/7/2013).


Sistem pengereman mobil yang sudah memiliki ABS itu jika direm mendadak cara kerjanya, mobil tidak langsung mengunci atau sedikit membal bedanya dengan mobil yang belum pakai ABS jika direm mendadak akan langsung mengunci dan sangat berbahaya.


"Kalau mau nabrak ya tabrak saja, tinggal bagaimana kita meminimalisirnya saja. Pilih yang paling minimum, waktu Anda berkendara lihat kiri, kanan dan depan seperti apa kondisinya," tutupnya.



readmore »»  

Pemilik Mobil Banyak yang Buta Soal Fitur Keselamatan

Jakarta - Saat ini mobil-mobil modern sudah dilengkapi dengan berbagai fitur-fitur canggih berteknologi tinggi yang membantu pengemudi.

Khusus untuk fitur keselamatan dan keamanan, pabrikan mobil sudah memasang fitur-fitur pendeteksi seperti fitur anti blind spot di kaca spion. Fitur ini memberikan sinyal jika ada kendaraan di samping kanan.


Sayang, pengendara di Indonesia malah menganggap fitur-fitur malah bikin harga mobil lebih mahal dan kurang menyadari pentingnya fitur tersebut.


"Cuma kebanyakan di sini (Indonesia) belum sadar. Mereka beranggapan fitur itu buat apa. Malah mahal-mahalin harga mobil saja," ujar Training Director & Owner The Real Driving Centre Marcell Kurniawan dalam event #ngaBLOGburitOTO di Garda Aula, Grha Asuransi Astra (Garda Oto) Jl. TB. Simatupang Kav.15, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta, Minggu (21/7/2013).


Di sisi lain, meski begitu, dirinya tetap meminta produsen mengembangkan fitur keselamatan lebih banyak.



readmore »»  

Komunitas Hyundai: Kalau Nyetir Ngantuk, Mending Tidur Dulu

Jakarta - Buat Otolovers semua yang berencana mudik atau pulang kampung nanti, diharapkan menyiapkan kondisi tubuh yang prima. Kalau sekiranya kondisi badan tidak fit jangan dipaksakan untuk menyetir mobil baik jarak jauh atau dekat.

Seperti yang diungkapkan oleh pengurus Hyundai Accent Community Kaskus (HACK)Eko Tri Hatmono, mengemudi mobil apalagi dengan jarak jauh harus membutuhkan stamina yang oke.


"Kalau benar-benar mengantuk mending tidur. Kalau capek lebih baik istirahat," ujar Eko saat ditemui detikOto dalam acara NgaBlogburit Oto, di Jakarta, Minggu (21/7/2013).


Sampai berapa lama kita tidur atau istirahat? "Sampai benar-benar mata segar lagi atau kondisi badan sekiranya sedikit membaik. Karena kalau dipaksakan akan membahayakan diri sendiri beserta penumpang lainnya," lugasnya.


Sementara kalau mudik, ingin berbarengan atau beriringan dengan mobil saudara-saudara Anda harus dipastikan kalau mobil yang paling belakang itu punya kondisi yang benar-benar prima.


"Konvoi sebenarnya bisa saja tapi jangan mengganggu kendaraan lain, dan harus dipastikan kalau kendaraan yang ada di belakang benar-benar yang prima. Karena sistemnya untuk mencover kendaraan yang ada di depannya jika mengalami masalah," pungkasnya.



readmore »»  

Jika Kecelakaan Pas Mudik, Lapor ke Polisi atau Asuransi Dulu?

Jakarta - Pengguna asuransi kendaraan bermotor juga masih ada yang bingung ketika mobil atau motornya hilang atau kecelakaan harus lapor kemana dulu, pihak kepolisian atau pihak asuransi?

Marketing Communication and PR Head PT Asuransi Astra Buana, Laurentius Iwan Pranoto mengatakan kalau kehilangan atau terjadi tabrakan sebaiknya lapor ke pihak kepolisian terlebih dahulu baru ke pihak asuransi.


"Lapor kemana? Kepolisian dulu karena kalau langsung ke asuransi ada beberapa dokumen yang harus diisi dari pihak kepolisian," ujarnya dalam event #ngaBLOGburitOTO di Garda Aula, Grha Asuransi Astra (Garda Oto) Jl. TB. Simatupang Kav.15, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta, Minggu (21/7/2013).


Tak hanya itu, ketika di perjalanan mudik mengalami kecelakaan atau masalah dan bisa diasuransikan juga sebisa mungkin untuk melapor ke pihak kepolisian lalu ke pihak asuransi.


"Misalnya di tengah jalan ada kecelakaan, telepon polisi dulu baru asuransi. Bilang saja pak bu saya kecelakaan di Semarang atau dimana nanti biar pihak yang berwenang yang mengurusi semuanya," katanya.


"Kalau lapor ke asuransi cukup bilang saja, pak, bu saya mengalami kehilangan atau kecelakaan. Itu akan dicatat dan diinformasikan lebih lanjut," pungkasnya.



readmore »»  

3 Tips Menghadapi Macet Saat mudik

Jakarta - Macet berjam-jam saat mudik? Itu sudah pasti, dengan ribuan kendaraan yang mengalir di jalanan, risiko macet sudah terbayang di depan mata. Biar nyaman saat mengalami macet, simak tipsnya.

1. Jaga jarak dengan mobil depan.


Pengemudi roda empat harus pastikan jaga jarak aman minimal minimal 2-3 meter.


"Jaga bemper mobil depan. Fungsinya kalau mobil depan tiba mundur atau tiba-tiba mogok. Jadi kita antisipasi dan dengan itu kita bisa menyalip. Selain itu dengan menjaga jarak dengan mobil depan kita bisa kasih pemotor jalan, dan kita pun tidak stuck bareng-bareng di jalan," ujar Training Director & Owner The Real Driving Centre Marcell Kurniawan dalam event #ngaBLOGburitOTO di Garda Aula, Grha Asuransi Astra (Garda Oto) Jl. TB. Simatupang Kav.15, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta, Minggu (21/7/2013).


2. Lihat 2 mobil di depan mobil kita


Ketika stuck terkena macet, mata usahakan melihat posisi 2 kendaraan di depan kendaraan kita.


"Ketika mobil paling depan jalan kita siap-siap jalan juga. Tujuannya agar tetap beriringan. Fungsi ini juga bisa membiarkan pemotor leluasa berjalan untuk menghindari kemacetan dan kita pun lebih cepat sampai," ujarnya.


3. Siapkan tandem lebih banyak.


Mudik saat berpuasa dan terjebak macet maka dapat menyebabkan pengendara bisa mengalami dehidrasi. Selain dehidrasi, pengendara juga bisa lebih cepat emosi. Karena itu siapkan tandem.


"Dengan tersedianya banyak tandem, aktivitas mudik saat berpuasa juga bisa lebih santai," ujarnya.



readmore »»  

Saat Mudik, Pilih Rest atau RIP

Jakarta - Tidak ada obat yang mujarab saat letih dan mengantuk selain tidur sejenak. Mengantuk akan menyebabkan seluruh aktivitas mengemudi terganggu. Kendaraan pun bisa mengalami tabrakan dan pengendara kehilangan nyawanya.

"Saat kita mengantuk sangat, sebaiknya tidur sebentar atau power nap. Tidak ada cara lain selain kita tidur, jadi pilih rest (istirahat) atau RIP (Rest In Peace)," ujar Training Director & Owner The Real Driving Centre Marcell Kurniawan dalam event #ngaBLOGburitOTO di Garda Aula, Grha Asuransi Astra (Garda Oto) Jl. TB. Simatupang Kav.15, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta, Minggu (21/7/2013).


Menurutnya, setiap kali pengendara hilang kesadaran karena mengantuk, 1 detik saja pengendara hilang 28 meter. "Dan dalam jarak itu apapun bisa terjadi di depan," ujarnya.


Mengendara adalah pekerjaan full time yang tidak bisa diselingi. "Istirahat kalau kita mengemudi di atas 2 jam, dan itu itu wajib," imbuhnya lagi.



readmore »»  

Begini Caranya Menginjak Rem Mobil yang Pakai ABS

Jakarta - Masih banyak pengguna mobil yang belum tahu bagaimana caranya mengoperasikan sistem pengereman pada mobil yang menggunakan Antilock Braking System (ABS). Bahkan istilah ABS pun banyak yang belum paham.

Nah, Otolovers mau tahu bagaimana cara yang benar mengoperasikan fitur ABS?


Marketing Communication and PR Head PT Asuransi Astra Buana, Laurentius Iwan Pranoto membeberkan, ada perbedaan antara mobil yang sudah pakai ABS dan yang belum pakai ABS.


"Kalau mobil yang sudah ada ABS-nya cara ngeremnya injak sampai habis remnya, dan kalau yang belum ada ABS-nya injak pedal remnya dengan cara memompanya," beber Iwan dalam acara NgaBlogburit Oto, di Jakarta, Minggu (21/7/2013).


Sistem pengereman mobil yang sudah memiliki ABS itu jika direm mendadak cara kerjanya, mobil tidak langsung mengunci atau sedikit membal bedanya dengan mobil yang belum pakai ABS jika direm mendadak akan langsung mengunci dan sangat berbahaya.


"Kalau mau nabrak ya tabrak saja, tinggal bagaimana kita meminimalisirnya saja. Pilih yang paling minimum, waktu Anda berkendara lihat kiri, kanan dan depan seperti apa kondisinya," tutupnya.



readmore »»  

80% Pengendara di Jakarta Sudah Sadar Safety Belt

Jakarta - Sabuk pengaman kini merupakan fitur keamanan yang sangat standar dan harus tersedia di mobil. Pengendara pun kini sudah mau menggunakannya.

"80 Persen pengemudi di Jakarta sadar safety belt. Sementara angkot, bus, mobil box kurang," ujar Training Director & Owner The Real Driving Centre Marcell Kurniawan dalam event #ngaBLOGburitOTO di Garda Aula, Grha Asuransi Astra (Garda Oto) Jl. TB. Simatupang Kav.15, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta, Minggu (21/7/2013).


Sementara itu di luar Jakarta, kebanyakan pengendara mobil cuma asal saja memasang seat belt tanpa dikaitkan alias cuma diselempang. "Untuk menghindari tilang," ujarnya.


Menurutnya tilang senilai Rp 1 juta karena tidak memakai safet belt cukup efektif.


"Menurut pengalaman saya memberikan training, mereka beranggapan biar enggak ditilang, tapi baik awal itu dulu, tidak mau ditilang. Tapi baiknya dari tilang itu banyak pengendara memakai safety belt," ujarnya.



readmore »»  

Komunitas Mobil: Kalau Mudik Jangan Konvoi

Jakarta - Buat Otolovers semua yang memiliki niatan untuk mudik atau pulang kampung saat lebaran dengan komunitas Anda, diusahakan jangan berjalan beriringan atau konvoi. Hal itu bisa mengganggu pengguna jalan lain.

Seperti yang diungkapkan oleh Bendahara Umum, komunitas AXIC (Avanza Xenia Indonesia Club) Hanur, yang menuturkan kalau mudik dengan komunitas diusahakan jangan melakukan konvoi.


"Kita pengguna mobil kalau di jalan sama semua. Jadi untuk para komunitas mobil yang akan mudik bareng jangan konvoi kasihan pengguna jalan yang lain," ujar Hanur saat ditemui detikOto di event #ngaBLOGburitOTO di Garda Aula, Grha Asuransi Astra (Garda Oto) Jl. TB. Simatupang Kav.15, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta, Minggu (21/7/2013)..


Jika memang niat mudik dengan komunitas mobil, lanjut Hanur saling koordinasi saja antara kendaraan yang satu dengan yang lain. Berkendara dengan sewajarnya karena jika konvoi pengguna jalan lain yang juga akan mudik merasa terganggu.


"Tetap saling koordinasi saja. Misalnya tentukan meeting point dimana untuk melakukan istirahat," lugasnya.


Selain itu, utamakan keselamatan juga merupakan hal yang paling penting. Sebelum berangkat dengan komunitas atau sendiri maka periksa semua kondisi kendaraan dan pastikan semuanya dalam keadaan baik.


"Karena kita membawa keluarga jadi utamakan juga keselamatan dan juga kalau mudik itu kan jaraknya jauh, jadi utamakan juga istirahat kalau sekiranya sudah lelah," pungkasnya.



readmore »»  

'Gunakan Lampu Hazard Saat Darurat Bukan Saat Hujan'

Jakarta - Banyak orang yang belum mengetahui penggunaan lampu Hazard pada mobil. Pengemudi biasanya sering menyalakan lampu hazard itu pada terjadi hujan besar.

Ternyata hal itu salah besar, lampu hazard itu harus digunakan pada saat kendaraan sedang mengalami keadaan darurat.


Marketing Communication and PR Head PT Asuransi Astra Buana, Laurentius Iwan Pranoto mengatakan lampu hazard itu menandakan kalau kondisi kendaraan sedang darurat. Jika digunakan pada saat hujan akan membingungkan pengguna jalan lainnya.


"Kalau digunakan saat hujan nanti pengguna jalan lain atau yang ada di belakang bingung dan bahayanya jika kita akan belok ke kiri atau kanan mobil di belakang kita tidak akan tahu," tutur Iwan dalam event #ngaBLOGburitOTO di Garda Aula, Grha Asuransi Astra (Garda Oto) Jl. TB. Simatupang Kav.15, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta, Minggu (21/7/2013).


Jadi lanjut Iwan, kalau sedang mengendarai mobil dan kondisinya hujan besar baik di tol ataupun jalanan biasa hindari menggunakan lampu hazard. Jadi lebih baik menyalakan lampu depan ketimbang lampu hazard.


"Kalau hujan hidupkan lampu depan, kalau masuk terowongan hidupkan lampu depan. Jangan Anda hidupkan lampu hazard. Nyalakan lampu Hazard ketika sedang darurat saja," tuntasnya.



readmore »»  

Ini yang Harus Dicek di Kendaraan Saat Mau Mudik

Jakarta - Service kendaraan sebelum mudik merupakan hal sangat penting, karena kita perlu memastikan kendaraan kita laik jalan. Kendaraan boleh dibilang merupakan perpanjangan tangan dan kaki kita saat mudik.

Hal tersebut disampaikan Training Director & Owner The Real Driving Centre Marcell Kurniawan dalam event #ngaBLOGburitOTO di Garda Aula, Grha Asuransi Astra (Garda Oto) Jl. TB. Simatupang Kav.15, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta, Minggu (21/7/2013).


Beberapa hal yang perlu diperhatikan di kendaran adalah mesin, transmisi, piranti rem, kelistrikan, kaki-kaki, wiper, roda dan ban.


"Pastikan kendaraan kita laik jalan. Mesin kita baik, air radiator, air wiper. Transmisi jangan tipis, piranti rem pastikan aman. Listrik, pastikan lampu jangan mati. Kelistrikan itu adalah komunikasi kita dengan pengendara lain. Kaki-kaki pastikan shock breaker tidak bocor, karena jalan di daerah banyak lubang," ujarnya.


Kemudian pastikan juga roda dan ban dalam keadaan baik. Jangan sampai kembangan roda sampai ke TWI (Tread Wear Indicator)


"TWI itu di sela-sela ban ada yang menonjol, kalau TWI sama rata dengan kembangan ban itu harus ganti. Kalau rata, lebih membahayakan," ujarnya.


Selanjutkan pastikan tekanan ban. Untuk melihat tekanan ban ada di pintu kanan depan.


"Tekanan ban yang baik akan mendapatkan traksi yang baik pula. Kurang angin lebih bahaya. Karena kurang angin ban kita bisa meledak. Bisa juga membuat mobil kita boros. Lebih sulit, lebih boros dan terasa seperti naik kuda. Jadi sesuaikan dengan rekmendasi pabrikan pada pilar kanan," ujarnya.



readmore »»  

Kafein Bukan Obat Ngantuk Saat Mudik

Jakarta - Pengendara banyak yang meminum kopi berkafein untuk tidak mengantuk. Tetapi ternyata meminum kopi malah bisa menambah parah aktivitas mengemudi.

"Lebih baik kita beristirahat, kalau kita berkendara jauh, lebih dari 6 jam lebih baik tidur 30-40 menit. Tidak ada obat lebih baik daripada tidur," saran Training Director & Owner The Real Driving Centre Marcell Kurniawan dalam event #ngaBLOGburitOTO di Garda Aula, Grha Asuransi Astra (Garda Oto) Jl. TB. Simatupang Kav.15, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta, Minggu (21/7/2013).


Dia menambahkan kalau tidak kuat mengemudi lagi, segera pinggirkan kendaraan, dan jangan ambil risiko.


Selain itu, untuk meningkatkan kenyamanan saat mudik, kita harus merencanakan perjalanan mudik.


"Pertama, dapatkan referensi sebanyak munkin terhadap rute yang akan kita ambil. Pilihlah rute yang aman. Saat kita mudik bisa menjadi sasaran penjahat, jadi jangan pilih jalan dengan risiko besar," ujarnya.


Yang terakhir tentukan target waktu istirahat di lokasi dalam rute yang telah anda pilih.



readmore »»  

Trik Agar Tidak Lelah Selama Mudik

Jakarta - Perjalanan mudik bisa terjadi sangat lama, bahkan bisa belasan jam. Nah selain mengetahui jam biologis, kita juga harus melakukan manajemen kelelahan yang baik agar di jalan, kita tetap waspada.

Sebelum mudik, selain mempersiapkan diri, kendaraan yang akan dipakai mudik juga harus siap. Setiap pengendara yang mudik harus menjadi pengemudi yang oke, yang bisa mengantisipasi setiap kondisi jalan.


"Fatigue (kelelahan) merupakan sebuah isu keselamatan yang sangat penting yang dapat mempengaruhi keselamatan berkendara," ujar Training Director & Owner The Real Driving Centre Marcell Kurniawan dalam event #ngaBLOGburitOTO di Garda Aula, Grha Asuransi Astra (Garda Oto) Jl. TB. Simatupang Kav.15, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta, Minggu (21/7/2013).


"Teman-teman kl mengantuk, menguap, tidak dapat mengingat jalan, sering memacu kecepatan lendaraan, mengerem. Itu pertanda pengendara mengalami kelelahan," tambahnya.


Berikut tips dari Marcell untuk mengurangi kelelahan saat mudik:



  • Bangun rutinitas tidur dan tepat waktunya setiap hari.

  • Tidurlah 10-45 menit sebelum mudik.

  • Istirahat setiap 3 jam atau setiap 240 km

  • Pertahankan jam makan di jalan seperti di rumah

  • Tidak menggunakan alkohol dan mengonsumsi obat yang dapat mempengaruhi kemampuan mengemudi Anda.

  • Hindari mendengarkan musik yang monoton karena akan masuk ke fatigue dan mengantuk.

  • Hindari kefein sebelum tidur



readmore »»  

Ini Jam-jam Rawan Kecelakaan Lalu Lintas

Jakarta - Dari rentang 24 jam sehari, ternyata ada jam-jam khusus dimana kecelakaan lalu lintas sering terjadi. Di jam-jam seperti ini reaksi pengendara akan sangat lambat, kewaspadaan menurun, penilaian yang tidak tepat, dan perilaku yang berisiko kian meningkat.

Hal tersebut disampaikan Training Director & Owner of RDC - The Real Driving Centre) Marcell Kurniawan dalam event #ngaBLOGburitOTO di Garda Aula, Grha Asuransi Astra (Garda Oto) Jl. TB. Simatupang Kav.15, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta, Minggu (21/7/2013).


Jam-jam rawan kecelakaan terbagi dua, yang pertama adalah diantara pukul 23.00 WIB sampai pukul 07.00 WIB dan di antara pukul 14.00 WIB sampai 16.00 WIB.


Nah di jam inilah, kewaspadaan pengendara menurun, dan gampang mengantuk.


"Teman-teman kalau mengantuk, menguap, tidak dapat mengingat jalan, sering memacu kecepatan kendaraan dan mengerem. Itu pertanda pengendara mengalami kelalahan," ujarnya.


Untuk menghindarinya dan mencegah kelelahan saat mengendara, kita harus mengetahui jam biologis kita masing-masing karena setiap orang punya jam biologis yang berbeda.


"Dengan kita mengetahui jam biologis, kapan kita paling sadar, dan kapan kita paling mengantuk. Kalau mau mudik ketahui dulu jam biologis," ujarnya.



readmore »»  

Seram, Selama Mudik 2012, 908 Orang Tewas

Jakarta - Di musim mudik tahun 2012 lalu, selama 15 hari sekitar 908 orang tewas. Fakta menyeramkan ini harus diminimalisir.

Hal tersebut disampaikan Training Director & Owner of RDC - The Real Driving Centre) Marcell Kurniawan dalam event #ngaBLOGburitOTO di Garda Aula, Grha Asuransi Astra (Garda Oto) Jl. TB. Simatupang Kav.15, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta, Minggu (21/7/2013).


"Ini 2 kali lipat dari kecelakan per hari di Indonesia. Ini fakta yang sangat memyeramkam, jadi perlu kita meminimalisir agar sampai aman di jalan sampai tujuan," ujarnya.


Jika dirinci di musim mudik tahun lalu, jumlah kecelakaan yang terjadi mencapai 5.013 kasus, dengan luka berat mencapai 1.470 orang, luka ringan 4.816 orang dan korban tewas 908 orang.


"Ini 2 kali lipat dari kecelakaan per hari di Indonesia," ujarnya.



readmore »»