Knalpot Moge Harus Dibuat Lebih Senyap

Bogor - Knalpot motor gede mengeluarkan suara keras yang khas. Jika memasuki jalan kecil, suaranya kadang memekakkan telinga.

Karena itu Ketua Ikatan Motor Indonesia Nanan Sukarna menginginkan suara knalpot sepeda motor baik motor kecil atau motor gede (gede) lebih halus atau lebih sopan agar sama-sama menghargai pengguna jalan lainnya terutama jika masuk gang kecil.


Hal itu diungkapka Nanan di sela acara Bogor Bike Week yang digelar di Bogor Nirwana Residence (BNR) Bogor, Jawa Barat, di hadapan para bikers Harley Davidson dan beberapa bikers moge lainnya.


"Saya ingin suara motor kalau lebih halus terutama kalau lewat gang kecil suaranya harus pelan agar menghargai sesama pengguna jalan," kata Nanan yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Harley-Davidson Club Indonesia.


Bagaimana dengan suara motor Harley Davidson yang dikenal dengan suaranya yang gahar dan kencang?


"Saya juga maunya Harley suara knalpotnya kecil. Siapa yang bisa bikin teknologi itu, biar suaranya lebih sopan kalau lewat gang," canda Nanan sambil tersenyum kepada para bikers.



readmore »»  

LCGC, Kepunahan Angkutan Umum Indonesia

Jakarta - Pertambahan penduduk Indonesia sangat signifikan akibat gagalnya Program Keluarga Berencana (KB) 15 tahun belakangan ini serta minimnya tanggung jawab Pemerintah dalam menyediakan prasarana dan sarana infrastruktur, khususnya sektor transportasi umum/publik.

Ini membuat kota-kota besar di Indonesia bertambah kumuh, macet dan tingginya tingkat polusi udara yang secara perlahan tapi pasti membuat biaya kesehatan publik terus meningkat tidak terkendali.


Bertambahnya penduduk membuat pergerakan penduduk dalam melakukan aktivitas ekonomi, sosial dan politiknya juga bertambah tinggi. Tanpa infrastruktur transportasi umum yang baik dan benar, untuk memfasilitasi pergerakan manusia tersebut dibutuhkan alat transportasi yang handal. Bisa transportasi umum atau kendaraan pribadi.


Tingginya pertumbuhan kendaraan pribadi di suatu Negara secara otomatis akan membuat sarana angkutan umum punah secara perlahan tetapi pasti. Kondisi ini bisa terjadi jika Pemerintah yang berkuasa tidak mempunyai pemikiran dan landasan berfikir yang visioner tetapi sempit dan sesaat demi kepentingan kedudukan dan “fulus” bagi dirinya. Itulah yang terjadi di Indonesia saat ini.


Pemikiran saya tersebut bisa dibuktikan ketika sampai saat ini hampir tidak ada langkah konkrit Pemerintah mencegah Gridlock atau kemacetan total di seluruh kota-kota di Indonesia. Studi dan rencana banyak, tetapi action hampir tidak ada. Mulai dengan tidak jelasnya pelaksanan kebijakan energi, kebijakan tata ruang kota/wilayah sampai pada kebijakan industri otomotif. Parahnya kebijakan dungu ini diamini oleh para politisi di DPR-RI yang memang semakin tidak jelas perannya.


Tanda-tanda Kepunahan Transportasi Umum Indonesia


Giatnya Pemerintah, dalam hal ini Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi (IUBT) Kementerian Perindustrian, memperjuangkan munculnya regulasi (Peraturan Menteri Perindustrian) tentang Low Cost and Green Car (LCGC) bersama-sama DPR-RI membuktikan bahwa Pemerintah sekarang tidak pro angkutan umum. Parahnya meskipun aturan belum ada tetapi Pemerintah telah mengizinkan perakitan LCGC. Bukan main majunya negara kita ini.


Banyak alasan usang yang di sampaikan oleh Dirjen IUBT Kemenperin terkait dengan produksi LCGC ini di beberapa media, seperti : “LCGC diproduksi tidak hanya untuk pasar dalam negeri, tetapi juga untuk ekspor”. Pertanyaannya: bagaimana mau ekspor ? Lha pasar utamanya di Indonesia dan Pemerintah sudah dengan bangganya mendeklarasikan bahwa Indonesia hebat karena banyak industri otomotif kelas dunia memindahkan pusat industrinya ke Indonesia.


Dirjen IUBT juga menyatakan, bahwa: “target kita 60 juta pengendara sepeda motor adalah pembeli utama LCGC”, juga merupakan pernyataan dungu lainnya. Bagaimana mungkin ini akan terpenuhi ? Lha pengguna motor saat ini bukan saja masyarakat kelas bawah tetapi juga kelas menengah dan atas, bahkan para expatriat atau pekerja asing yang sudah putus asa dengan kemacetan.


Masyarakat kelas menengah bawah menggunakan sepeda motor karena minim dan tidak terkoneksinya angkutan umum. Sementara kelas menengah atas dan ekspatriat menggunakan motor karena selain nyaris punahnya angkutan umum juga karena kemacetan yang sangat parah dan keamanan/kenyamanan. Apakah mereka mau beli LCGC dan meninggalkan motor ? Rasanya tidak karena mereka mampu membeli mobil seharga Rp. 200 juta keatas. Kalau benar ada 60 juta orang beli LCGC rasanya semua jalanan di kota-kota besar Indonesia akan menjadi tempat parkir terluas di dunia.


Pernyataan dungu lainnya adalah: “Thailand dan Malaysia juga sudah memproduksi mobil katagori LCGC karena kebutuhan dalam negerinya tinggi”. So what ? Pejabat ini lupa bahwa Thailand dan Malaysia infrastruktur transportasi publiknya sudah jauh lebih bagus dari Indonesia. Itu saja kemacetan masih terjadi di Negara tersebut meski tidak separah di Indonesia. Kita lihat transportasi umum di Bangkok dan Kuala Lumpur dibanding dengan Jakarta. Kita mau bangun MRT saja berkelahi dan berwacana sampai lebih dari 30 tahun dan belum terwujud juga sampai sekarang.


Tingginya insentif fiskal yang diberikan oleh Pemerintah kepada sektor industri otomotif berbanding terbalik dengan insentif untuk penyelenggara prasarana dan sarana angkutan umum.


Sebagai contoh, Pemerintah akan memberikan 3 bentuk insentif kepada LCGC seperti insentif pembebasan bea masuk atas impor mesin dan peralatan dalam proses pembangunan pabrik, pembebasan tarif impor bahan baku dan komponen mobil yang belum bisa dibuat di Indonesia, serta pengurangan pajak penjualan barang mewah (PPnBM). Sementara adakah insentif untuk pengusaha angkutan umum supaya modal kerja mereka tidak tergerus dan tetap terjaga kualitas angkutannya?


Apakah para penyedia jasa angkutan umum darat mendapatkan 3 bentuk insentif diatas dalam pengadaan kendaraan ? Lalu apakah Pemerintah memberikan izin kenaikan tarif angkutan umum secara regular supaya yang sesuai dengan kondisi pasar saat ini ? Apakah Pemerintah memberikan subsidi jika tarif angkutan umum tidak boleh dinaikan ? Apakah Pemerintah memberikan pelatihan gratis bagi awak angkutan publik supaya bisa lebih baik dalam melayani publik ? Sila jawab sendiri.


Langkah ke Depan


Jika kita ingin maju seperti bangsa-bangsa lain, tolong Pemerintah lakukan beberapa langkah berikut ini. Pertama pemberian insentif diutamakan untuk angkutan umum terlebih dahulu sebelum ke industri otomotif. Tingginya kematian akibat racun gas buang kendaraan, kecelakaan, kemacetan dan sebagainya merugikan bangsa ini sangat besar dan tidak seimbang dengan tingginya pajak dan dana CSR (Corporate Social Responsibility) yang dibayarkan oleh industri otomotif.


Silakan saja Pemerintah keluarkan kebijakan insentif fiskal kepada industri otomotif supaya bisa dengan leluasa memindahkan fasilitas manufakturnya ke Indonesia dan membuat udara kita bertambah beracun tetapi Pemerintah juga harus bertindak adil dengan memberikan insentif yang lebih baik kepada para pengelola atau penyedia angkutan umum supaya masyarakat punya pilihan. Mau menambah kemcetan atau mengurangi kemacetan.


Kedua kalau Pemerintah tidak bisa adil dalam memberikan insentif fiskal, batalkan LCGC atau bunuh saja semua sistem angkutan umum yang ada dan buat produksi LCGC yang seharga motor. Ketiga, rakyat perlu ketegasan Pemimpin Negara ini untuk menghindari kepunahan angkutan umum dan mala petaka transportasi yang lebih mengerikan dalam hitungan 5 – 10 tahun mendatang.


*Agus Pambagio, Pemerhati Kebijakan Publik dan Perlindungan Konsumen



readmore »»  

Pemerintah: Mobil Murah Tak Ada Hubungannya dengan Kemacetan

Jakarta - Aturan Low Cost Green Car (LCGC) atau mobil murah dan ramah lingkungan diyakini tidak terkait dengan semakin macetnya jalan di perkotaan seperti di Jakarta. Kemacetan tersebut dinilai bukan karena adanya peningkatan jumlah mobil, melainkan karena belum tersedianya transportasi publik yang memadai.

Demikian disampaikan Plt Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Bambang Brodjonegoro saat ditemui di kantornya, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Jumat (14/6/2013).


"Kalau macet bukan urusan jumlah mobil karena kalau jumlah mobil per kapita, Amerika sama Jepang itu jumlahnya jauh lebih besar daripada Indonesia. Kita kalau dihitung jumlah mobil per kapita itu kecil loh, tapi kenapa di New York dan Tokyo tidak semacet di Jakarta karena public transportation bagus," jelasnya.


"Jadi jangan dikontradiktifkan jumlah mobil dengan kemacetan di Jakarta, tapi harusnya antara kemacetan dengan traffic, maksudnya traffic, kamu pakai mobil terus menerus karena tidak ada pilihan (tidak ada transportasi publik yang bagus)," tambahnya.


Bambang menyatakan banyaknya mobil murah yang hemat energi ini juga tidak akan menambah konsumsi BBM secara besar-besaran karena dengan BBM beroktan di atas 90, mobil murah ini membutuhkan BBM yang tidak banyak atau sama dengan motor.


"Teknologi mobil sekarang itu sebenarnya untuk mobil oktan di atas 90, jadi mobil itu bisa saja pakai BBM premium tapi tidak optimal, cepat rusak segala macam. Jadi kita desain untuk oktan 90, nah dikiranya bakal mahal, tidak juga karena hemat, sama saja motor, karena konsumsinya kecil kan," katanya.



readmore »»  

Aturan Mobil Murah Diklaim Lebih 'Canggih' daripada Era Mobnas Soeharto

Jakarta - Fasilitas pembebasan pajak untuk mobil murah dan ramah lingkungan (Low Cost Green Car/LCGC) harus memenuhi beberapa syarat, yaitu sesuai dengan namanya yaitu harus murah dan hemat energi.

Hal ini bagian dari Peraturan Pemerintah (PP) No 41 Tahun 2013 tentang barang kena pajak yang tergolong mewah berupa kendaraan bermotor yang dikenai pajak penjualan atas barang mewah. Ketentuan ini dianggap lebih realistis dibandingkan regulasi mobil nasional (mobnas) era Orde Baru, Presiden Soeharto.


"Sesuai judulnya, jadi yang memenuhi syarat dua-duanya, yang murah kalau tidak salah yang di bawah Rp 100 juta dan green artinya hemat energi yang ditunjukkan dengan konsumsi berbanding kilometer. Nah dengan kombinasi itu, dia akan dapat PPnBM-nya nol," kata Plt Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Bambang Brodjonegoro saat ditemui di kantornya, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Jumat (14/6/2013).


Sementara itu, lanjut Bambang, untuk mobil-mobil hemat energi namu tidak dijual murah maka hanya akan menerima fasilitas pengurangan (Pajak Penjualan Barang Mewah) PPnBM sebesar 10%. Artinya mobil murah akan mendapat porsi insentif yang lebih besar.


"Kalau yang lain 10% jadi nol, 20% jadi 10%, 30% jadi 20%, jadi kita mendorong itu termasuk mobil listrik karena termasuk green, juga hybrid karena termasuk green meski tidak termasuk low," jelasnya.


Selain itu, lanjut Bambang, mobil yang mendapat fasilitas ini juga harus dibuat di Indonesia dengan kandungan komponen dari Indonesia, dan memiliki merek Indonesia.


"Intinya bukan hanya harga, tapi yang paling penting mobil yang mendapatkan fasilitas itu harus dibuat di Indonesia. Mudah-mudahan diikuiti perindustrian, jadi merek-nya merek Indonesia, jadi ada merek principlenya tapi ada merek Indonesia-nya," tegasnya.


Menurut Bambang, aturan ini lebih realistis dibandingkan aturan mobil nasional ala Presiden Soeharto. Pasalnya, aturan LCGC ini tidak hanya mengejar pemberian nama Indonesia, tetapi dampak positif di industri dalam negeri ke depannya.


"Lebih realistis kalau mobnas itu kan memaksakan merek tapi tidak disertai dengan spesifikasi yang jelas, hanya mengejar merek, hingga akhirnya batal. Kalau ini kan realistis, ada permintaan mobil yang low cost, lalu kita dorong yang green," tandasnya.



readmore »»  

Mobnas: Butuh Waktu Puluhan Tahun Ikut Mobil Murah

Jakarta - Peraturan Pemerintah terkait mobil murah dan ramah lingkungan baru saja diterbitkan. Namun aturan tersebut dinilai tidak memihak pada para pelaku mobil nasional (mobnas).

Jika mengikuti aturan tersebut maka produsen mobnas butuh waktu puluhan tahun untuk bisa mengikuti persyaratan LCGC.


Pelaku mobnas berharap pemerintah mengeluarkan aturan mobil murah mesin kapasitas 0-1.000 cc dan bukan sampai 1.200 cc. Jika mesin kapasitas 0-1.000 cc, mobnas besar kemungkinan ikut.


"Maksudnya dan intinya ketahuan sudah memihak ke sana. Kita sudah tahu tidak dijanjikan sama sekali. Bukan pesimistis memang kenyataannya begitu," kata Presiden Direktur PT Fin Komodo Ibnu Susulo kepada detikOto, Jumat (14/6/2013).


Menurutnya PT Fin Komodo sebagai mobnas masih belum cukup umur dan pengalaman untuk ikut LCGC. PT Fin Komodo dinilainya masih sangat bayi dan diklaim belum bisa bersaing dengan produsen mobil raksasa sekelas Daihatsu, Honda dan Toyota.


"Ini kita masih 5 tahun, masih bayi sedangkan mereka sudah 100 tahun," lanjutnya.


Seperti dijelaskan Ibnu, disebutkan mesin yang harus digunakan pemerintah dalam regulasi LCGC adalah mesin kapasitas nol sampai 1.000 cc. Bukan maksimal 1.200 cc yang diakuinya sangat memberatkan mobil nasional.


Selain itu, lanjutnya dari segi harga seharusnya tidak kurang dari Rp 100 juta, yang paling masuk akal adalah di atas Rp 150 juta. Otomatis dengan hatha ytersebut, pihak mobnas baru bisa ikut LCGC.


"Harganya jangan sampai ada yang RP 70 juta. Berat kalau dihargai segitu. Ibarat jadi artis yang terkenal, kalau 'nanggap' artis Rp 70 juta laris manis. Tapi kalau nanggap bayi (artinya kurang pengalaman) Rp 70 juta juga berat," keluh Ibnu. Dan ini seperti yang dijelaskan Ibnu membunuh produsen mobil nasional.


Namun sebelumnya Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi menuturkan produsen mobi nasional tidak akan terusik dengan aturan LCGC ini. Untuk mobnas pemerintah menyediakan payung sendiri.


"Dengan terbitnya peraturan pemerintah (PP) No 41 tahun 2013, diharapkan tidak akan mengganggu program mobil angkutan umum murah seperti Tawon, Komodo dan Viar yang sedang dikembangkan oleh investor lokal," kata Budi.


Budi menuturkan LCGC yang memiliki kapasitas mesin 1.000 cc- 1.200 cc merupakan segmen sendiri yang terpisah dari mobnas.


"Ini kan untuk 1.000-1.200 cc ini berbeda segmen, ini (mobil Nasional) terus berjalan dan kita terus bantu. Tahun lalu kita bantu untuk peralatan, tahun ini juga kita bantu dan selama 4 tahun ini terus kita bantu," tambahnya.


"Dan ini sama juga dengan yang mempertanyakan, Pak ini bisa mematikan mesin yang 2.000 cc? Jawab saya tidak, ini berbeda segmen. Sehingga program yang ini (LCGC) jalan dan yang itu (mobil nasional) jalan juga," kata Budi.


Budi menambahkan untuk mendukung merek nasional dan industri lokal tersebut, telah dilakukan kerjasama dengan BPPT. Dalam mendukung pengembangan disain dan prototipe kendaraan angkutan umum termasuk memberikan bantuan peralatan.


Selain itu menurut Budi, pemerintah masih terus membantu dengan memberikan bimbingan dalam bentuk workshop, dan pelatihan SDM kepada industri yang mengembangkan kendaraan angkutan umum murah tersebut.


Bantuan tersebut antara lain diberikan kepada Solo Technopark dan merek nasional lain untuk peralatan industri dan uji coba jalan.


Dan pemerintah daerah Provinsi Jawa Timur saat ini telah bekerjasama dengan ITS-Surabaya, untuk mengembangkan prototipe mesin mobil dengan kapasitas 600 cc.



readmore »»  

Si Hijau di PRJ Belum Tentu Jadi Mobil Murah Suzuki

Jakarta - Sejak ajang Pekan Raya Jakarta (PRJ) dibuka, ada yang menarik perhatian para pengunjung dan awak media terutama media otomotif nasional di booth Suzuki.

Pabrikan asal Jepang ini memamerkan mobil berwarna hijau di salah satu sudut boothnya.


Karena belum ada kejelasan dari Suzuki maka mobil itu diperkirakan sebagai calon mobil murahnya Suzuki untuk program Low Cost and Green Car (LCGC).


Kurang lebih 3 hari berturut-turut mobil itu mejeng di PRJ. Tapi di hari ke-4 mobil itu digantikan oleh mobil Swift Sport yang baru saja diluncurkan di Malaysia beberapa waktu lalu.


Menanggapi hal itu, Head of 4W Public Relations PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Dimelza Sharindradini mengatakan kalau mobil berwarna hijau yang sempat ada di PRJ itu merupakan mobil konsep Wagon R.


"Itu hanya mobil konsep Wagon R GII dan belum tentu jadi mobil murah Suzuki," kata wanita yang akrab disapa Sharin ini saat berbincang dengan detikOto, Jumat (14/6/2013).


Dijelaskan, pihak Suzuki masih belum bisa memberikan pernyataan terkait mobil murah dan apakah Wagon R GII Concept akan dijadikan sebagai calon mobil urah Suzuki?


"Kita belum bisa komentar apa-apa soal itu. Kalau unit mana yang akan dipakai untuk LCGC tunggu sampai final proses peraturan keseluruhannya dari pemerintah selesai baru kami akan angkat bicara," ujarnya.



readmore »»  

Mobil Murah Dilarang Pakai BBM Subsidi

Jakarta - Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat berjanji akan segera mengeluarkan petunjuk teknis (juknis) dari Peraturan Pemerintah (PP) No 41 Tahun 2013 tentang barang kena pajak yang tergolong mewah berupa kendaraan bermotor yang dikenai pajak penjualan atas barang mewah.

Rencananya juknis tersebut akan keluar akhir bulan ini, di dalam juknis yang diatur dalam keputusan menteri perindustrian (menperin) tersebut akan mematok harga dari mobil murah dan ramah lingkungan atau Low Cost and Green Car (LCGC).


"Akhir bulan ini keputusan menperin akan keluar. Itu maksudnya mengatur lebih detil untuk melaksanakan PP No 41," kata Menteri Perindustrian MS Hidayat di sela-sela acara pertemuan puncak Forum Pemred di Nusa Dua, Bali, Jumat (14/6/2013)


Hidayat memastikan akan memberikan patokan harga dalam juknis permenperin tersebut. Namun dalam patokan harga itu, ia akan tetap memberikan ruang bagi produsen mobil untuk mengembangkan teknologi baru.


"Kita memberikan harga. Tapi juga memberikan fleksibilitas terhadap, masuknya teknologi baru yang nantinya akan terjadi. Jadi itu kan cepat. Makanya nggak boleh dibatasi untuk teknologi baru. Kita akan memberi patokan," katanya.


Selain itu yang paling menarik, dalam ketentuan tersebut mesin LCGC harus memenuhi spesifikasi menggunakan BBM non subsidi.


Dampak positif, dari ketentuan ini adalah soal investasi baru US$ 3 miliar dan dibuatnya 100 komponen otomotif baru.


"Kita juga menetapkan spesifikasinya, mesinnya harus menggunakan BBM non subsidi," katanya.



readmore »»  

Ini Alasan Suzuki Gantikan Mobil Murah dengan Swift Sport

Jakarta - Di Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2013 PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) membuat heboh dengan memamerkan salah satu mobil konsepnya yang bernama Concept GII.

Mobil berwarna hijau itu diperkirakan akan menjadi salah satu calon mobil murah Suzuki di Indonesia. Tapi setelah beberapa hari dipamerkan mobil itu sudah tidak dipamerkan lagi dan digantikan oleh Swift Sport yang baru saja diluncurkan di Malaysia.


Ketika ditanya kenapa mobil GII Concept itu dihilangkan dan digantikan dengan Swift Sport? Head of 4W Public Relations PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Dimelza Sharindradini mengatakan hal itu dilakukan hanya sebagai penyegaran saja.


"Bukan dihilangkan tapi hanya ditukar dengan mobil Swift Sport dan itu dilakukan untuk penyegaran di booth Suzuki saja," ungkap Sharin saat dikonfirmasi dengan detikOto, Jumat (14/6/2013).


Ditambahkan, selain penyegaran juga momennya cukup tepat karena Swift Sport itu baru saja diluncurkan beberapa waktu lalu di Malaysia dan nantinya akan diluncurkan di Indonesia.


"KIta hanya ingin menjaga momennya saja, mumpung masih hangat jadi kita gantikan dengan Swift Sport yang warnanya ngejreng," tuntasnya.


http://us.images.detik.com/content/2013/06/09/1207/114916_g.jpg



readmore »»  

Uji Ketangguhan Mobil Keluarga Terbaru KIA

Jakarta - Carens termasuk mobil yang membuat pecinta KIA penasaran. Kira-kira bagaimana performa mobil yang disiapkan untuk Indonesia. Apakah setara dengan mobil Eropanya?

Nah untuk mengetahui bagaimana performa All New Carens di kerasnya jalanan aspal Indonesia, PT KIA Mobil Indonesia mengajak detikOto dan media lainnya untuk mengendarai Carens.


Rute test drive kali ini dimulai dari kantor KIA di Sunter ke Jungleland, Bukit Sentul, Bogor.



readmore »»  

Kemana Mobil Murah Suzuki?

Jakarta - Suzuki sempat memamerkan calon mobil murahnya di ajang Pekan Raya Jakarta (PRJ) dengan singkat. Selang beberapa hari mobil murah Suzuki yang dipajang itu hilang alias tidak dipamerkan lagi.

Sebagai penggantinya Suzuki memamerkan Swift Sport berkelir kuning di tempat yang sebelumnya dihuni oleh calon mobil murah Suzuki.


Pantauan detikOto di PRJ, Kamis (13/6/2013) kemarin calon mobil murah itu tetap tidak dipamerkan.


Tapi menurut salah satu Sales Area Suzuki di PRJ yang enggan disebutkan namanya ini mengatakan kalau setelah mobil itu disimpan kembali maka banyak yang menanyakan kemana dan mana calon mobil murah Suzuki itu.


"Bukan mas saja yang menanyakan, banyak juga pengunjung lainnya yang bertanya mana mobil murahnya. Mereka penasaran ingin melihat langsung setelah membaca di berita," kata sang Sales saat ditemui detikOto di booth Suzuki, Kamis malam.


Ketika ditanya apa benar calon mobil murah Suzuki itu sudah bisa dipesan? Sang Sales pun mengatakan belum bisa dipesan sama sekali karena belum tentu juga itu jadi diproduksi atau tidak.


"Wah itu tidak benar kabarnya mas, orang belum bisa dipesan sama sekali. Itu kan masih konsep jadi belum tentu juga. Kalau banyak yang nanya iya tapi kalau sudah bisa dipesan itu bohong," katanya sambil tersenyum.


http://us.images.detik.com/content/2013/06/09/1207/114916_g.jpg


Mobil Konsep Suzuki GII


Mobil itu menjadi mobil masa depan untuk Wagon R.


"Mobil konsep Wagon R," ujar 4W Marketing and DND Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Davy Tuilan singkat ketika menanggapi pertanyaan detikOto, Minggu (9/6/2013).



readmore »»  

Mobil Murah Diluncurkan, Bagaimana Nasib Sirion?

Jakarta - Karena menunggu lama, calon konsumen mobil murah Daihatsu Ayla banyak yang beralih menggunakan Sirion, nah jika Ayla sudah meluncur, bagaimana nasib Sirion?

Ada kekhawatiran mobil murah Daihatsu akan mengusik Sirion. Benarkah?


"Penjualan Sirion kami rasa tak terganggu. Karena pasar Sirion berbeda sama LCGC. Harganya jauh. Ayla di bawah Rp 100 jutaan, kalau Sirion sudah di atas Rp 140 juta," kata Head Domestic Marketing Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Rio Sanggau di Jakarta.


Daihatsu Ayla bakal tersedia 3 varian yakni tipe D (terendah), M, dan X (tertinggi). Mesin yang diusung berkapasitas 1.000 cc 3 silinder.


Mobil ini bakal dibanderol mulai Rp 75 jutaan tergantung hitung-hitungan pajaknya.


Daihatsu Ayla tipe D tidak dilengkapi CD player, pelek alloy, AC, airbag, power steering, power window dan spion elektrik. Pada tipe M dan X telah dilengkapi transmisi manual dan otomatis.


Daihatsu Ayla diakui menggunakan teknologi terbaru. Salah satunya di bagian mesin.


Rio menambahkan, dari segi keamanan pengendara dan penumpang, Daihatsu Ayla sudah sesuai standar keselamatan seperti mobil Daihatsu lainnya, di antaranya tersemat seat belt di seluruh varian Ayla.


Teknologi terbaru lainnya pada Daihatsu Ayla yakni terdapat di bemper depan mobil murah tersebut. Dikatakan Rio, struktur bemper mobil Ayla dapat menyerap benturan sehingga dapat mengurangi cedera pejalan kaki jika terjadi benturan.


"Ayla mobil ramah lingkungan. Selain itu kompak. Dan ada teknologi menyerap benturan di bempernya. Begitu nabrak orang diharapkan impact yang ditimbulkan sangat minim," tutup Rio.



readmore »»  

Kesan Pertama Tunggangi Yamaha Force

Jakarta - Force merupakan motor bebek injeksi terbaru Yamaha Indonesia untuk konsumennya yang ada di Tanah Air. Sekilas bebek injeksi ke-8 Yamaha ini memang mirip dengan Vega ZR. Tapi mesin yang digendongnya diklaim berbeda dan lebih bertenaga.

Dalam kesempatan kali ini, detikOto diajak oleh Yamaha Indonesia untuk melakukan sesi test ride Force. Tapi sayang, test ride ini rutenya cukup pendek jadi detikOto tidak bisa mengeksplor Force lebih dalam.


Meski demikian tak menyurutkan niat detikOto untuk menjajal motor bebek modern Yamaha ini. Nah meski singkat, Otolovers ingin tahu seberapa tangguh motor bebek injeksi Yamaha yang berada di segmen entry level? Mari kita simak bersama.



readmore »»  

Daihatsu Sudah Siap Produksi Mobil Murah

Jakarta - PT Astra Daihatsu Motor (ADM) sudah sangat siap memproduksi mobil murah dan ramah lingkungan (LCGC). Daihatsu Ayla akan diproduksi di pabrik Daihatsu yang berdiri di Karawang, Jawa Barat seluas 94 hektar. Kapasitas produksi pabrik Daihatsu mencapai 120.000 unit per tahun.

"Kita sudah siap produksi mulai awal tahun ini. Mesin produksi, supplier kita sudah siap," kata Head Domestic Marketing Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Rio Sanggau.


Rio menegaskan, pabrik tersebut akan mulai produksi Ayla begitu juklak (petunjuk pelaksanaan) peraturan mobil murah ramah lingkungan terbit.


Selama ini lanjut Rio, ADM belum memproduksi Ayla dalam skala besar. Pabrik Daihatsu hanya memproduksi 1 unit Ayla dalam 1 hari agar mesin produksi khusus Ayla tidak mengalami kerusakan.


"Mesin kalau tidak digunakan rusak. Paling 1 unit per hari. Para pekerja Daihatsu sudah mengikuti training dan siap," yakinnya.


Kapasitas produksi pabrik Daihatsu mencapai 120.000 mobil setiap tahunnya. Sementara kapasitas produksi Ayla mencapai 3.000 unit per tahun, dan Toyota Agya 6.000 unit setiap tahun.



readmore »»  

Ditanya Pilih Mobil Murah atau LCE, KIA Lebih Condong ke LCE

Jakarta - Pemerintah telah meneken aturan Peraturan Pemerintah (PP) No 41 Tahun 2013 tentang ketentuan mobil murah atau Low Cost and Green Car (LCGC) termasuk Low Carbon Emission seperti mobil listrik, hybrid, biodiesel, dan biofuel. Dibanding LCGC yang memiliki persyaratan ketat, rupanya KIA lebih condong memilih LCE.

"Program Low Emission Carbon (LEC), ada kemungkinan dan kita sedang pelajarinya. Karena peraturannya kan tidak seketat LCGC," kata Marketing Support Manager PT KMI, Harry Yanto saat test Drive All New Carens, di Jungleland Sentul, Rabu (12/6/2013).


Namun tidak dipungkiri hingga saat ini KIA masih terus menunggu kepastian akan peraturan yang lebih jelas dari Program LCGC dan LCE.


"Dan kita juga lagi menunggu peraturan yang lebih jelas lagi. Seperti kepastian pengujian LCE itu seperti apa? Bahan bakar apa yang digunakan? Karena kita juga memiliki varian hybrid dan listrik, oleh sebab itu masih kita terus pelajari," kata Harry.


Namun kalau bicara soal LCGC, Harry menilai KIA masih sulit untuk ikut berpartisipasi.


"Sedangkan untuk LCGC kita melihat itu butuh investasi yang besar. Terlebih muatan lokal komponen (lokal Konten) untuk awalnya saja harus sudah 40 persen, di tahun berikutnya 60 persen, dan nanti di tahun berikutnya lagi harus mencapai 80 persen," ujarnya.


"Sehingga menurut saya produsen yang mengikuti program LCGC pasti produsen yang telah memiliki full manufacturing. Mereka harus punya pabrik casting sendiri dan lain-lainnya," tambahnya.


Namun saat disinggung saudara kandung KIA yaitu Hyundai, telah sepakat untuk mengikuti program LCGC. Harry belum bisa berkomentar banyak.


"Itu opportunity rencana di balik Hyundai, jadi saya tidak tahu strateginya. Karena head office di Korea sendiri masih di bawah Hyundai. Dan kalau Hyundai ikut LCGC dan kita ikut memproduksi di dalam pabrik Hyundai saya tidak tahu, memang bisa saja seperti pabrik kami di Korea. Tapi saya tidak tahu," tambah harry.


Hal senada juga diungkapkan Direktur Marketing PT KIA Mobil Indonesia Hartanto Sukmono.


"Kemarin kita baru terima regulasinya, dan telah kita telah sampaikan kepada prinsipal. Dan mereka sedang mempelajarinya terlebih dahulu, dan kita juga masih menunggu kejelasan akan program LCGC dan LCE ini," tutup Hartanto.



readmore »»  

Daihatsu: Berharga Miring, Kualitas Ayla Tetap Oke

Jakarta - Dengan harga sekitar Rp 100 juta ke bawah, banyak yang meragukan kualitas sebuah mobil murah seperti Daihatsu Ayla. Bukan hanya dari aspek mesin, tapi juga struktur bodi, bodi, hingga fitur keselamatan.

Menanggapi persepsi yang beredar luas di masyarakat ini, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) menyatakan kalau mobil murah mereka yakni Daihatsu Ayla tetap memiliki kualitas yang sama dengan model lain meski berharga miring.


Hal tersebut disampaikan Head Domestic Marketing Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Rio Sanggau di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Rabu (12/6/2013).


"Kita selalu menyebutkan (Daihatsu Ayla) bukan mobil murah tapi harga terjangkau. Mobil kita secara kualitas sama dengan model lain," ujarnya.


Menurutnya, Daihatsu Ayla bahkan mengandung teknologi terbaru. Salah satunya di bagian mesin. Mesin Daihatsu Ayla sudah menggunakan bahan baku terbaik namun dengan fungsi dan performa yang sama.


"Malah Ayla ini banyak mengadopsi teknologi baru. Engine baru lebih ringan. Contoh bahan baku di mesin itu lebih ringan. Fungsinya sama," pungkasnya.


Sementara itu, Rio menambahkan, dari segi keamanan pengendara dan penumpang, Daihatsu Ayla sudah sesuai standar keselamatan seperti mobil Daihatsu lainnya, di antaranya tersemat seat belt di seluruh varian Ayla.


Di sisi lain, teknologi terbaru lainnya pada Daihatsu Ayla yakni terdapat di bumper depan mobil murah tersebut. Dikatakan Rio, struktur bemper mobil Ayla dapat menyerap benturan sehingga dapat mengurangi cedera pejalan kaki jika terjadi benturan.


Konsep tersebut menjadi suatu keunggulan bagi Ayla untuk konsumennya.


"Ayla mobil ramah lingkungan. Selain itu compact. Dan ada teknologi menyerap benturan di bumpernya. Begitu nabrak orang diharapkan impact yang ditimbulkan sangat minim," yakin Rio.



readmore »»  

Daihatsu Rayu Lagi Konsumen yang Batal Pesan Mobil Murah

Jakarta - Gara-gara terlalu lama menunggu, banyak calon pembeli mobil murah yang membatalkan pemesanannya. Setelah aturan mobil murah ini diteken, Daihatsu akan menghubungi konsumen yang sudah membatalkan pembelian mobil murah Ayla.

Hal tersebut disampaikan Head Domestic Marketing Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Rio Sanggau di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Rabu (12/6/2013).


"Kita menunggu dari September 2012. Banyak konsumen yang batal. Setelah juklak (petunjuk pelaksanaan), baru kita kumpulin dan kita tawarkan lagi yang sudah batal. Yang masih tetap kita re-confirmed, kita data secara resmi. Dan itu akan ketahuan yang masih berminat sama Ayla itu berapa," ujarnya.


Rio berharap, juklak mobil murah dan ramah lingkungan tidak berbeda jauh dengan mobil Daihatsu Ayla yang sudah mereka gembar-gemborkan.


"Kita berharap itu (juklak) tidak jauh berbeda dengan mobil kita (Ayla). Lagi ada di pemerintah dan ada audit sendiri dari pemerintah. Setelah itu, kita bentuk," ucap Rio.



readmore »»  

Daihatsu Minta Kejelasan Aturan Mobil Murah

Jakarta - Aturan mobil murah dan ramah lingkungan (LCGC) di Indonesia dianggap masih 'buram'. PT Astra Daihatsu Motor (ADM) pun hanya bisa menunggu lagi aturan agar lebih jelas.

Saat ini, Daihatsu masih menunggu juklak (petunjuk pelaksanaan) yang akan dikeluarkan pemerintah dalam beberapa waktu ke depan.


Hal tersebut disampaikan Head Domestic Marketing Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Rio Sanggau di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Rabu (12/6/2013).


"Itu keputusan presiden. Setelah ini ada juklak yang lebih detil. Aturan pajak belum ada. Kita lagi menunggu juklak seperti apa," katanya.


Daihatsu, seperti yang diungkapkan Rio masih menanti aturan tersebut dan berharap keluar secepatnya agar produsen mendapat penjelasan supaya bisa memproduksi mobil murah di Indonesia.


Dengan begitu konsumennya pun bisa dengan segera mendapatkan mobil impiannya.


Rio berharap, juklak mobil murah dan ramah lingkungan tidak berbeda jauh dengan mobil Daihatsu Ayla yang sudah mereka gembar-gemborkan.


"Kita berharap itu (juklak) tidak jauh berbeda dengan mobil kita (Ayla). Lagi ada di pemerintah dan ada audit sendiri dari pemerintah. Setelah itu, kita bentuk," ucap Rio.



readmore »»  

Soal Mobil Murah, Mitsubishi Sabar Menunggu Aturan Teknis

Jakarta - Meski pemerintah sudah mengeluarkan PP No 41 Tahun 2013 yang mengatur tentang Low Cost and Green Car, Mitsubishi ternyata menganggap regulasi itu masih belum jelas.

Karena itu, daripada buru-buru mengumumkan mobil murah apa yang akan mereka keluarkan, Mitsubishi lebih memilih Peraturan Menteri Perindustrian yang mengatur petunjuk teknis tentang mobil murah ini keluar.


"Regulasi memang sudah keluar. Tapi itu baru PP, petunjuk teknis yang lebih detail ada di aturan menteri nanti," kata Executive Marketing Director PT KTB Rizwan Alamsjah, di kantornya, Rabu (12/6/2013).


Sebelumnya Mitsubishi dikabarkan akan menggunakan platform Mirage sebagai basis mobil murah mereka di masa depan. Namun, Rizwan tidak mau dulu membicarakannya.


"Saya belum mau ngomong macam-macam dulu. Kita tunggu petunjuk teknis dari menteri perindustrian saja baru kita bicara," ujarnya.


Sebelumnya pemerintah membebaskan tarif pajak bermotor yang termasuk program mobil hemat energi dan harga terjangkau. Tapi tarif ini tidak berlaku bagi mobil sedan atau station wagon.


Berikut persyaratan mobil murah dan ramah lingkungan yang mendapatkan kebebasan tarif:


1. Motor bakar cetus api dengan kapasitas isi silinder sampai dengan 1.200 cc dan konsumsi bahan bakar minyak paling sedikit 20 kilometer per liter atau bahan bakar lain yang setara dengan itu; atau


2. Motor nyala kompresi (diesel atau semi diesel) dengan kapasitas isi silinder sampai dengan 1.500 cc dan konsumsi bahan bakar minyak paling sedikit 20 kilometer per liter atau bahan bakar lain yang setara dengan itu.



readmore »»  

Suka Harley, Indro 'Warkop' Maunya Pelan

Jakarta - Pelawak Indro 'Warkop' juga salah satu artis yang gemar menunggangi moge. Indro diketahui memiliki moge berjenis Harley-Davidson.

Namun meski gemar mengendarai moge, Indro mengaku tak suka ngebut di jalanan. Menurutnya, ia memang tipe orang yang suka touring dengan berjalan santai.


"Saya bukan tipe orang yang lari. Saya tipe orang yang menikmati. Bahkan seperti tur-tur di luar negeri kita bagi dua yang speeding sama nggak, saya akan di tempat yang nggak. Atau, kalau mereka speeding, speeding aja gih, gue santai," jelasnya ditemui detikHOT usai syuting 'Bukan 4 Mata' Trans TV, Jakarta Selatan, Selasa (11/6/2013) malam.


Pelawak yang kini berkepala plontos itu menuturkan, dirinya tak mendapat kenikmatan dengan kebut-kebutan. Ditambah, dirinya memang lebih suka menikmati perjalanan dibanding harus memacu motornya dengan kecepatan tinggi.


Namun bukan berarti Indro tak pernah ngebut. Pemilik nama lengkap Indrodjojo Kusumonegoro itu mengatakan, dirinya sesekali memacu cepat mogenya untuk keperluan tertentu.


"Saya pernah 100 mil. Saya pernah sekadar cepat saya pernah. Waktu itu mengejar waktu dan mengejar rombongan di Amerika. Waktu itu, saya

boncengan tapi orang udah nggak pada kelihatan. Waktu itu saya di Highway mumpung nggak ada polisi saya genjot," kisahnya.


Ada manfaat yang dirasakan Indro dengan mengendarai santai motornya. Ia bersyukur hingga kini tak mengalami kecelakaan motor parah di jalan.


Tapi ada satu kisah kecelakaan kecil saat dirinya remaja. Itupun bukan saat mengendarai Harley.


"Waktu SMA pernah tapi bukan pakai Harley, pakai motor kecil dan cc kecil. Itu pun karena oli. Jadi subuh, saya terbiasa jalan pagi. Nggak kelihatan ternyata oli, udah nggak bisa mnghindar kalau oli. Pembalappun yang jago nggak akan bisa menghindar kalau oli," kisahnya.



readmore »»  

60 Juta Pengendara Motor Ditargetkan Pakai Mobil Murah

Jakarta - Walaupun kelahiran mobil murah dan ramah lingkungan atau Low Cost and Green Car (LCGC) menuai kontroversi soal risiko kemacetan yang makin parah di kota-kota besar, pemerintah tetap melanjutkan kebijakan ini dan punya beberapa alasan.

Bahkan pemerintah sangat optimistis sebanyak 60 juta orang yang selama ini memakai motor akan menjadi pasar dan membeli mobil murah.


Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Budi Darmadi menjelaskan saat ini Thailand dan Malaysia sudah memproduksi mobil kategori LCGC dan kebutuhan dalam negeri sudah cukup tinggi.


"Target kita 60 juta pengendara sepeda motor adalah pembeli utama mobil LCGC. Kalau kebutuhan ini tidak dipenuhi, kita akan dibanjiri impor dari luar negeri," kata Budi seperti dikutip dari situs Kemenperin, Rabu (12/6/2013)


Rencananya wilayah Jabodetabek, target penjualan mobil LCGC bisa mencapai 20%. Target tersebut berkaca dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) dimana penjualan mobil skala nasional di wilayah Jabodetabek sudah mencapai 20%.


"Jenis mobil ini diminati di daerah-daerah dengan daya beli yang tinggi. Ekonomi Indonesia terus berkembang, kelas menengah berkembang,” katanya.


Penyebab LCGC Bisa Dijual Murah


Budi menuturkan program pemberian insentif low cost and green car (LCGC) dan low carbon emission (LCE) diharapkan dapat memacu investasi industri otomotif dan mendorong pertumbuhan industri komponen di dalam negeri.


Ada tiga bentuk insentif yang akan diberikan, yaitu: Pertama, insentif pembebasan bea masuk atas impor mesin dan peralatan dalam proses pembangunan pabrik. Kedua, pembebasan tarif impor bahan baku dan komponen mobil yang belum bisa dibuat di Indonesia. Ketiga, pengurangan pajak penjulan barang mewah (PPnBM).


Ia menambahkan mobil jenis LCGC hanya untuk jarak dekat, aturan LCGC membatasi kapasitas mesin maksimal 1.200 CC. Mobil LCGC juga nantinya diharapkan hanya dipakai untuk mobilitas perkotaan.


"Aturan LCGC tidak untuk semua kategori, hanya 1.000-1.200 CC. Sekarang trennya kalau orang mau pergi jauh itu pilihannya naik kereta atau pesawat. Jadi mobil ini memang tenaganya tidak harus besar, cukup yang dekat-dekat," jelas Budi.


Budi optimistis, bermodal didesain hanya untuk memenuhi kebutuhan transportasi jarak pendek, program LCGC tidak akan mematikan moda transportasi jarak jauh seperti bus atau kereta.


Selain itu, lanjut Budi, program ini dapat menciptakan kemandirian di industri komponen power train, yaitu berupa engine dan transmisi excel, sehingga SDM otomotif di dalam negeri juga dapat tumbuh.



readmore »»  

Bedah Motor Injeksi Yamaha Force

Jakarta - Yamaha Force merupakan generasi baru bebek modern yang kini menggunakan mesin injeksi.

"Hadirnya Force dengan teknologi FI didukung after sales Yamaha yang memiliki jaringan cukup banyak yang tersebar di seluruh Indonesia, mekanik yang terbukti handal dan sangat paham teknologi FI, serta peralatan yang sangat modern," ujar General Manager Service & Motorport Yamaha Indonesia M.Abidin di Jakarta, Rabu (12/6/2013).


Seperti apa detil motor ini? Yuk mari kita kupas bersama.



readmore »»  

MINI John Cooper Works, Si Kecil Bernuansa Wah

Jakarta - MINI John Cooper Works model 2013 resmi masuk Indonesia. Mobil 2 pintu ini dijual seharga Rp 749 juta off the road Jakarta. Harga yang wah untuk mobil berukuran mini.

Tapi kalau untuk pecintanya, harga bukan suatu masalah. Mobil yang didatangkan langsung dari Inggris ini lumayan bikin penasaran. Apa kelebihan MINI John Cooper Works tersebut. detikOto pun sempat menjajal mobil ini.



readmore »»  

Cosmotron, Sasis dari BMW Z3, Bodi dari Sampah

Leicester - Mobilmu sampah! Ungkapan menghina itu boleh jadi tak bakalan diambil hati pemilik mobil unik ini. Ya karena memang mobil terbuat dari aneka sampah.

Mobil ini dibuat oleh pria asal Leicester Inggris Paul Bacon. Bacon menggunakan sampah plastik mulai dari tutup botol dan jenis sampah lainnya untuk disulap menjadi mobil.


Seperti dilansir Metro.co.uk, hanya membutuhkan waktu hingga 18 bulan untuk Paul berhasil membuat mobil ramah lingkungan. Mobil daur ulang sampah ini pun diberi nama The Cosmotron.


Meski terdengar agak menjijikan terbuat dari sampah, jangan pernah menganggap remeh mobil yang satu ini. Soalnya Paul berhasil memadukan sampah yang ditidak dipedulikan menjadi sebuah maha karya luar biasa dan terlicat cantik.


Nah mau tahu apa saja kelebihan mobil daur ulang sampah plastik ini yuk kita lihat yang berikut ini.



readmore »»  

Honda: Harga Mobil Murah Tergantung Kualitas

Jakarta - Pemerintah berharap mobil murah dan ramah lingkungan yang diproduksi produsen paling tidak memiliki fitur keamanan dan berteknologi tinggi. Jadi tidak hanya sekedar murah saja.

Menangapi ini, PT Honda Prospect Motor (HPM) mengatakan permintaan pemerintah saat itu agak sulit terealisasi. Mobil murah dan ramah lingkungan (LCGC) tidak akan lagi berharga murah jika kaya akan sistem keamanan dan tersemat teknologi canggih di mesin.


"Harga tergantung kualitas," tegas Direktur Marketing dan After Sales PT HPM, Jonfis Fandy kepada detikOto, Selasa (11/6/2013).


Sayang Jonfis tidak merinci mobil murah dan ramah lingkungan Honda seperti apa. Namun jika menuruti standar keselamatan prinsipal, mobil murah Honda dipastikan memiliki fitur keselamatan mumpuni. Artinya Honda sangat mementingkan keselamatan konsumen.


Seperti yang dijelaskan Jonfis, jika mobil murah yang direncakan Honda tidak memenuhi syarat keselamatan sesuai standar Honda, maka besar kemungkinan konsumen yang bakal rugi.


"Mobil harus ada teknologi dan safety. Apalagi sudah ada ASEAN NCAP untuk tes safety. Kalau bintang jelek yang rugi konsumen juga," tukasnya.


Dan sebaliknya, jika mobil tersemat fitur keselamatan mumpuni dan teknologi canggih pada sektor mesin, maka bukan tidak mungkin akan mendongkrak harga jual mobil murah Honda.


Saat ini mobil-mobil murah dari berbagai merek sudah mulai muncul. Sedangkan Honda belum berani kapan bakal memperlihatkan mobil murahnya. Kabarnya mobil murah Honda bakal muncul September 2013 atau di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS).



readmore »»  

5 Merek Mobil Inggris Paling Sporty

Inggris - Berbicara mengenai mobil sport, semua orang pasti akan menyebut negara Italia yang merupakan tempat lahir Ferrari, Lamborghini, Pagani atau Maserati. Namun, Inggris sepertinya tidak mau kalah.

Negeri Britania yang dipimpin oleh Ratu Elizabeth II itu selama ini terhitung juga dekat dengan dunia otomotif. Berbagai merek dimiliki oleh negeri tersebut.


Namun, diantara sekian banyak merek mobil asal Inggris yang ada, merek apa saja yang melahirkan mobil sport?



readmore »»  

Mobil Murah Bisa Diproduksi Sampai 600.000 Unit/Tahun

Jakarta - Regulasi terkait mobil murah sudah dikeluarkan pemerintah. Pemerintah mengklaim kalau dengan lahirnya mobil murah, perekonomian Indonesia bisa meningkat.

"Dampak positif lanjutan dari peningkatan kegiatan manufaktur ini adalah meningkatnya kegiatan ekonomi di daerah-daerah berupa penyedian stock komponen after sales service, jasa perbengkelan serta peningkatan pajak daerah yang merupakan rangkaian kegiatan ekonomi yang saling terkait dan cukup besar," kata Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi.


"Dan program Low Cost and Green Car (LCGC) dan Low Carbon Emission (LCE), dapat menambah produksi hingga 300-600 ribu mobil per tahun," tambahnya.


Namun, meski pemerintah sudah memperkirakan pangsa pasar segmen ini, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sepertinya belum menentukan target meski peraturan presiden (PP) no. 41 tahun 2013 soal ketentuan mobil murah atau low cost and green car (LCGC) dan low carbon emission (LEC) sudah lahir.


"Kalau target tahun ini kita belum bisa pastikan," ujar sekertaris Gaikindo Eddy Sumedi di Kantor Pemerintahan Perindustrian Jakarta.


Soalnya Gaikindo masih harus melihatnya kembali setelah penjualan kendaraan LCGC telah bergulir 1 sampai 2 bulan. "Kita masih harus melihat terlebih dahulu 1-2 bulan setelah penjualan. Bahkan untuk estemasi dari kedua varian LCGC dari Toyota dan Daihatsu saja belum bisa kami prediksi karena sempat terhenti," katanya.


Namun berbeda dengan Eddy Sumedy, Budi Darmadi optimis kendaraan LCGC bakal digemari di Indonesia.


"Saya perkirakan 60 juta pengguna sepeda motor di Indonesia bakal beralih menggunakan kendaraan LCGC. Karena memiliki harga di bawah Rp 100 juta," ucap Budi Darmadi.



readmore »»  

'Mobil Murah Bukan Hanya Milik Merek Jepang'

Jakarta - Akhirnya mobil Low Cost and Green Car (LCGC) bakal dijual bebas bulan depan sambil menunggu surat keputusan Kementerian Perindustrian dan Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

Hingga saat ini baru 2 pabrikan Toyota dan Daihatsu yang menyatakan keseriusannya untuk bisa melahirkan varian LCGC ditanah air setelah memerlihatkan mobil murah buatannya, Ayla dan Agya.


Selain kedua merek tadi, ada Suzuki, Mitsubishi dan Honda yang ingin ikut serta. Nissan juga sudah menyatakan akan melahirkan merek mobil legendaris mereka, Datsun untuk dijadikan mobil murah.


Seluruh merek yang disebutkan diatas adalah merek Jepang. Namun, bukan berarti merek dari negara lain tidak ingin ikut serta. Sebab, dikabarkan merek Korea dan Amerika Serikat juga akan tampil ke depan.


"GM (General Motors) menyatakan tertarik, mereka sudah menghidupkan lagi pabriknya di Bekasi, Jawa Barat, sekaligus investasi peralaan baru," kata Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi, dikantor Kementerian Perindustrian, Jakarta.


Budi lalu menambahkan, selain GM ada lagi PT Hyundai Indonesia Motor sebagai agen tunggal Hyundai di Indonesia yang telah memiliki fasilitas perakitan berkapasitas 10.000 unit per tahun yang juga terletak di Bekasi, Jawa Barat.


"Jika komitmen Hyundai berjalan, maka produsen mobil asal Korea Selatan ini wajib menanamkan investasi baru melalui pendirian pabrik baru," kata Budi.



readmore »»  

Mobil Boros BBM, Pemerintah Akan Beri Penalti

Jakarta - Pemerintah akan memberikan teguran kepada produsen mobil yang masih memasarkan mobil yang boros Bahan Bakar Minyak (BBM).

Ini merupakan strategi selanjutnya dari pemerintah setelah mengeluarkan aturan mobil murah dan ramah lingkungan (Low Cost and Green Car/LCGC) serta aturan kendaraan Low Carbon Emission (LCE).


Dengan aturan ini diharapkan teknologi ramah lingkungan akan masuk ke Indonesia dan menggantikan peran mobil boros di Indonesia.


"Dan next step kendaraan yang boros akan kita kasih penalti," ujar Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Budi Darmadi di kantornya, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (10/6/2013).


Kebijakan ini pun diharapkan Budi bisa membuat produsen otomotif yang mengikutinya program untuk menambah Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia.


"Investasi tersebut dengan sendirinya mendorong peningkatan kualitas tenaga kerja terampil seperti dalam bidang teknik otomotif, material, manajemen produksi dan jasa distribusi serta menajemen logistik," ujarnya.


Dalam Peraturan Presiden Nomor 41 Tahun 2013, untuk LCGC, pemerintah menghapus pajak barang mewah untuk mobil bermesin paling besar 1.200 cc untuk bensin dan 1.500 cc untuk diesel dengan konsumsi bahan bakar minimal 20 kilometer per liter.


Sementara untuk LCE, pemerintah tetap mengenakan pajak dengan ketentuan sebagai berikut:


1. 75% dari Harga Jual untuk kendaraan bermotor yang menggunakan teknologi advance diesel/petrol engine, dual petrol gas engine (converter kit CNG/LGV), biofuel engine, hybrid engine, CNG/LGV dedicated engine, dengan konsumsi bahan bakar minyak mulai dari 20 kilometer per liter sampai dengan 28 kilometer per liter atau bahan bakar lain yang setara dengan itu


2. 50% dari Harga Jual untuk kendaraan bermotor yang menggunakan teknologi advance diesel/petrol engine, biofuel engine, hybrid engine, CNG/LGV dedicated engine, dengan konsumsi bahan bakar minyak lebih dari 28 kilometer per liter atau bahan bakar lain yang setara dengan itu.



readmore »»  

80% Komponen Mobil Murah Dibuat di Dalam Negeri

Jakarta - Mobil murah dan ramah lingkungan (LCGC) dalam kurun waktu 1 bulan lagi bakal beredar di pasaran. Di 1 unit mobil ini 80 persen komponen nantinya akan disuplai dari dalam negeri.

Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (10/6/2013).


"Untuk start saja LCGC sudah memiliki lokal komponen hingga 40 persen, dan dalam 5 tahun ke depan LCGC bakal memiliki lokal komponen hingga 80 persen," ujarnya.


Dan hal inilah yang membuat harga jual kendaraan LCGC di Indonesia bisa semakin murah.


"Sebuah mobil itu kumpulan dari komponen, kurang lebih bisa mencapai 18 ribu komponen dalam satu mobil. Kalau itu kurangkan nanti harus import makanya harga mobil bisa menjadi mahal. Dan kalau buat (produksi) disini kan harganya bisa menjadi lebih murah," katanya.


LCGC juga akan membangun sektor komponen di Indonesia. Diperkirakan 8.000 komponen lokal akan terpasang di kendaraan LCGC.


"Kalau seandainya dibutuhkan sekitar 10.000 komponen yang dibutuhkan untuk membuat sebuah mobil. Dalam program pengembangan mobil LCGC dan LCE, maka sekitar 8.000 komponen akan dibuat di dalam negeri dan minimal 4.000 komponen diperuntukan untuk program LCE," ucapnya.


Setelah resmi diteken Presiden SBY, produsen otomotif di Indonesia hanya tinggal menunggu surat keputusan Menteri Perindustrian untuk bisa melakukan produksi, dan keputusan Menteri Keuangan sebagai acuan untuk insentif pajak dalam kurun waktu 1 bulan.



readmore »»  

Mobil Murah Ganggu Penjualan City Car

Jakarta - Regulasi mobil murah baru saja diterbitkan pemerintah. Meski begitu, pasar mobil bekas dipercaya tidak akan terganggu. Justru yang akan terganggu adalah pasar mobil baru di segmen city car itu sendiri.

Senior Marketing Manager WTC Mangga Dua Herjanto Kosasih memaparkan kalau mobil bekas selalu memiliki pasar dan akan tetap dicari oleh konsumen. Dia malah memandang adanya regulasi baru itu bukan malah berpengaruh ke mobil bekas, tapi ke mobil baru.


"Yang mau disasar regulasi ini kan model city car. Nah, justru yang bakal lebih kena itu mobil baru, terutama model city car yang tidak masuk di program (LCGC) ini. Dengan begitu, ATPM sendiri yang harus repot menata ulang segmentasi produknya, bukan kita," katanya.


Namun, dia mengakui, meski tidak mempengaruhi angka penjualan mobil bekas, harga mobil bekas diprediksi akan tertekan karena adanya regulasi Low Cost and Green Car (LCGC).


"Kalau pasar terganggu, saya kurang setuju. Tapi kalau harga tertekan, iya. Tapi kan kita harus lihat sisi positifnya, yang diuntungkan di situasi ini kan konsumen," lugasnya.



readmore »»  

Mobil Murah Tidak Bakal Ganggu Pasar Mobil Bekas

Jakarta - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyakini kalau kebijakan mobil murah akan mereduksi potensi penjualan mobil bekas . Namun hal itu dibantah oleh pedagang mobil bekas. Menurut pedagang, segmen mobil bekas tetap ada dan akan tetap ada.

Sebelumnya Sekretaris Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia Eddy Sumedi mengatakan jika mobil murah telah diproduksi, kebanyakan pengguna roda dua atau motor akan mulai beralih ke kendaraan roda empat ini. Bila biasanya pemilik roda dua memilih mobil bekas, kini setelah ada mobil murah, mereka mendapatkan pilihan baru.


"Tidak bakal. Ngawur itu. Mobil bekas punya market sendiri," cetus Senior Marketing Manager WTC Mangga Dua Herjanto Kosasih, Senin (10/6/2013).


Herjanto memaparkan kalau pembeli mobil bekas selalu ada. Disamping itu, model mobil murah yang kebanyakan city car tidak akan terlalu berpengaruh banyak. Karena ada banyak model lain di luar city car.


"Kalau menekan harga iya, tapi kalau menggusur tidak bakal karena mobil ini kan berputar, mobil seken selalu ada dan peminatnya juga selalu ada," katanya.



readmore »»  

Dijual di Bawah Rp 100 Juta, Pemotor Bakal Sukai LCGC

Jakarta - Dengan harga di bawah Rp 100 juta, pemerintah meyakini mobil murah dan ramah lingkungan akan diterima pasar Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (10/6/2013).


"Saya perkirakan 60 juta pengguna sepeda motor di Indonesia bakal beralih menggunakan kendaraan LCGC. Karena memiliki harga di bawah Rp 100 juta," ucapnya.


Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sendiri belum menetapkan target penjualan.


"Kalau target tahun ini kita belum bisa pastikan," ujar Sekretaris Gaikindo Eddy Sumedi.


"Kita masih harus melihat terlebih dahulu 1-2 bulan setelah penjualan. Bahkan untuk estemasi dari kedua varian LCGC dari Toyota dan Daihatsu saja belum bisa kami prediksi karena sempat terhenti," katanya.



readmore »»  

Calon Mobil Murah Suzuki di PRJ Hilang

Jakarta - Dari pertama Pekan Raya Jakarta (PRJ) di buka, pabrikan mobil Suzuki tanpa ragu memperlihatkan calon mobil murahnya di booth Suzuki. Meski sempat ditutup oleh sarung berwarna merah kehadiran calon mobil murah Suzuki cukup membuat pengunjung merasa penasaran dan menjadi pusat perhatian.

Pantauan detikOto, Senin (10/6/2013) calon mobil murah Suzuki yang di pamerkan di booth Suzuki di PRJ hilang. Di tempat yang awalnya disimpan calon mobil murah Suzuki kini digantikan oleh Suzuki Swift Sport yang baru saja diluncurkan beberapa waktu lalu di Malaysia.


"Iya mobil Concept G-II-nya disimpan lagi sekarang digantikan oleh Suzuki Swift Sport ini. Baru hari ini digantinya mas," kata salah satu Sales Suzuki Andri saat ditemui detikOto di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (10/6/2013).


Ketika ditanya kenapa mobil konsep yang bakal jadi mobil murah Suzuki digantikan dengan Swift Sport?


"Saya kurang tahu kenapanya mas, mungkin nanti bisa jadi di pajang lagi, gantian sama Swift Sport. Swift ini juga kan baru jadi masyarakat biar lebih tahu saja," katanya.


Kehadiran Swift Sport berkelir kuning ini juga cukup menarik perhatian pengunjung PRJ. Selain warnanya yang mencolok juga tampilannya yang sporti membuat orang penasaran ingin melihatnya.



readmore »»  

Jakarta Super Macet, Mobil Murah Sulit Dapat Angka 1:20

Jakarta - Dengan persyaratan konsumsi BBM 1:20, akan sulit bagi mobil murah untuk mendapatkan angka konsumsi BBM itu di kota-kota macet seperti Jakarta.

"Sangat sulit diwujudkan di Indonesia. Khusus Jakarta yang super macet dan panas dengan persyaratan konsumsi BBM 1 : 20 dengan menggunakan bensin non subsidi," ujar Ketua Umum Maxxio (Gran Max Luxio Club) Yodi Anugraha dalam surat elektronik yang diterima detikOto, Senin (9/6/2013).


Dia khawatir, ujung-ujungnya masyarakat akan membeli mobil LCGC karena murahnya bukan karena teknologi.


"Berat bagi ATPM untuk mewujudkan mobil murah, akan berpikir 2 kali," jelasnya.


PT Astra-Daihatsu Motor sempat mengetes konsumsi BBM Ayla dengan sejumlah media otomotif di akhir tahun lalu.


Salah satu wartawan otomotif Jakarta berhasil mendapatkan konsumsi BBM 27,1 km per 1 liter dalam waktu 6,4 menit dengan menggunakan Ayla transmisi manual.


Sementara wartawan daerah mencapai titik terbaik dengan perolehan 1 liter untuk 21,6 Km dalam waktu 6,09 menit dengan Ayla transmisi otomatis.


Pengujian memang tidak dilakukan di jalanan Jakarta melainkan trek sirkuit sepanjang 1,9 Km di Bridgestone Paving Ground.


Otolovers punya pendapat lain soal mobil murah? Kirim pendapat Anda ke redaksi@detikoto.com



readmore »»  

3 Kesalahan Aturan Mobil Murah

Jakarta - Produsen mobil yang ikut aturan mobil murah dan ramah lingkungan (LCGC) di Indonesia tengah sumringah lantaran mendapat lampu hijau untuk membuat mobil LCGC.

Terhitung, Daihatsu, Honda, Nissan Suzuki, dan Toyota yang mengaku bakal meramaikan segmen tersebut.


Namun di mata�pengamat otomotif Suhari Sargo ada 3 kesalahan yang dilakukan pemerintah dalam aturan mobil murah. Apa saja kesalahan-kesalahan itu?



readmore »»  

Mobil Murah Lebih Irit Bensin Sekitar 60%

Jakarta - Kendaraan murah dan ramah lingkungan (Low Cost and Green Car LCGC) diklaim bakal sekitar 60 persen lebih hemat bahan bakar dibandingkan dengan kendaraan penumpang lainnya.

Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (10/6/2013).


"Mungkin kendaraan saya agak boros hanya mencapai 1:8, tapi kalau dirata-rata saat ini sebuah mobil mengonsumsi bahan bakar mencapai 1:12. Dan dengan lahirnya LCGC ini harus mencapai 1:20. Secara statistik lebih hemat hingga sekitar 60 persen meski dalam pengujian Lab, sehingga akhirnya semua orang ingin memiliki mobil," ujar Budi.


Budi yakin mobil murah ini bakal memiliki segmen sendiri dan terjual sekitar 300-600 ribu unit per tahun.


Hal senada diakui oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia.


"Ragu dan rasa khawatir sudah tidak ada, karena kebutuhan mobilitas naik seiring dengan pertumbuhan perekonomian Indonesia. Selain itu kemungkinan pengendara roda dua yang sudah mapan bakal pindah (menggunakan mobil) itu juga ada," tambah Sekretaris Gaikindo Eddy Sumedi.



readmore »»  

Mau Produksi Mobil Murah? Penuhi Dulu Syarat Dari Hatta Ini

Jakarta - Pemerintah 'ngebet' mobil murah atau low cost green car (LCGC) segera muncul di dalam negeri. Tapi sebelumnya ada syarat-syarat yang harus dipenuhi dulu.

"Kita akan berikan (keringan pajak dan lainnya) apabila pabriknya dibangun di Indonesia," tegas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa usai memimpin Rapat Koordinasi pasokan pupuk untuk industri pupuk, Senin (10/6/2013).


Dikatakan Hatta, tujuan adanya LCGC ini adalah untuk merangsang agar banyak mobil-mobil yang hemat energi di Indonesia.


"Tujuan LCGC ini kita ingin merangsang untuk mobil-mobil itu hemat energi, terutama hybrid dan mobil-mobil yang kita kategorikan mobil listrik," tandas Hatta.


Seperti diketahui Presiden SBY sudah menandatangani regulasi soal mobil murah atau Low Cost And Green Car (LCGC) pada 23 Mei. Dengan demikian mobil tersebut sudah bisa diproduksi oleh para produsen di dalam negeri.


Kebijakan LCGC ini sudah tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) No 41 Tahun 2013, tentang barang kena pajak yang tergolong mewah berupa kendaraan bermotor yang dikenai pajak penjualan atas barang mewah.



readmore »»  

Pembeli Mobil Bekas Beralih ke Mobil Murah atau LCGC

Jakarta - Hadirnya mobil murah akan membuat segmen baru di pasar otomotif nasional. Pengguna roda dua akan beralih mengunakan mobil murah.

Biasanya pemilik roda dua memilih mobil bekas, kini setelah ada mobil murah, mereka mendapatkan pilihan baru.


Hal itu diyakini Sekretaris Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia Eddy Sumedi. Jika mobil murah telah diproduksi, kebanyakan pengguna roda dua atau motor akan mulai beralih ke kendaraan roda empat ini.


Daya beli masyarakat akan semakin tinggi dan didukung dengan harga mobil yang murah.


"Roda dua beralih ke sini. Biasanya roda dua itu beralih ke mobil bekas. Nanti ke sini. Tapi Industri roda dua atau roda empat nanti akan beriringan," kata Eddy.


Sementara mengenai kenaikan harga BBM, Gaikindo menurutnya tidak terlalu mempermasalahkan dan sudah setuju.


"Kami dari asosiasi telah memberikan usulan untuk menaikan harga BBM dan kenaikan oktannya juga. Karena mesin kendaraan saat ini sudah menggunakan teknologi tinggi," ucapnya.



readmore »»  

Awas! Mobil Murah Haram Pakai BBM Premium

Jakarta - Kekhawatiran berbagai kalangan yang menyebutkan jika ada mobil murah akan membebani angggaran subsidi BBM akan sedikit terhapus. Pemerintah mensyaratkan untuk setiap kendaraan LCGC di Indonesia, untuk tidak menggunakan BBM subsidi atau Premium.

Hal itu disampaikan Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Budi Darmadi dalam jumpa pers di di kantor Kementerian Perindustrian, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (9/6/2013).


"Naiknya harga BBM yang kita pakai (untuk teknologi kendaraan LCGC) non subsidi," ujarnya.


Kenapa BBM non subsidi yang harus dipakai di LCGC? "Karena ini bisa memancing tekologi dan investasi baru di Indonesia," jelas Budi.


Sebelumnya Menteri Perindustrian Republik Indonesia, MS. Hidayat menegaskan, seluruh mobil murah dan ramah lingkungan harus menggunakan BBM Pertamax.


Menperin akan membentuk sistem pengawasan, sehingga tidak ada lagi kendaraan LCGC yang memanfaatkan BBM bersubsidi.


"Dan kita minta semuanya menggunakan pertamax, tapi sistem mengawasinya bagaimana? Oleh sebab itu kami sedang persiapkan untuk pengawasannya," kata Hidayat di bulan Maret lalu.


Menurutnya langkah tersebut selaras dengan impian pemerintah yang menginginkan kendaraan yang irit BBM dan ramah lingkungan.


"Semua kendaraan nasional sekarang harus irit dan ramah lingkungan, karena mobil era pemborosan energi sudah hilang," tegas Hidayat.


Dia menambahkan saat ini pemerintah terus menggodok sistem pemantauan dan pengawasan penggunaan bahan bakar minyak setingkat pertamax untuk mobil murah dan ramah lingkungan, dan belum bisa menjelaskan teknis pengawasan di lapangan. "Masih terus kita pelajari," yakinnya.


Apa pendapat Otolovers terkait mobil murah? Kirim pendapat Anda ke redaksi@detikoto.com.



readmore »»  

Berapa Kira-kira Harga Mobil Murah?

Jakarta - Dulu, ketika pertama kali diperkenalkan ke publik setahun yang lalu, mobil murah buatan Toyota dan Daihatsu ditaksir paling murah Rp 75 juta dengan harga termahal Rp 110 jutaan. Kini berapa kira-kira harganya?

"Untuk patokan harga untuk LCGC tergantung dari teknologi, inflasi, transmisi, dan safety," ucap Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Budi Darmadi dalam jumpa pers di di kantor Kementerian Perindustrian, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (9/6/2013).


"Dan harga tiap merek kan itu berbeda, tapi saran kami (pemerintah) untuk harga jualnya itu baru bulan depan lah bisa saya jawab," katanya.


Aturan mengenai mobil murah ini menurutnya masih dibahas di tingkat kementerian, jadi untuk harga belum bisa diketahu.


"Saat ini masih kita koordinasikan dengan Kementerian lainnya, setelah nanti semuanya sudah teken baru kita akan kasih tahu," ujarnya.



readmore »»  

Ini Alasan Pemerintah Bikin Kebijakan Mobil Murah

Jakarta - Pemerintah punya alasan tersendiri soal latar belakang meluncurkan kebijakan mobil murah dan ramah lingkungan. Salah satunya dalam rangka mencegah impor mobil sejenis dan komponennya terkait ASEAN Free Trade Agreement 2015.

"Malaysia dan Thailand sudah membuat. 60 juta dari pengendara sepeda motor itu first owner dari first car. Kalau tidak kita penuhi, kita akan dibanjiri impor," kata Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (10/6/2013).


"Ekonomi kita naik terus nih, kalau kita tidak buat mobil ini di dalam negeri, nanti itu free trade area. Jadi kita punya pilihan. Kita tidak bisa menghalang-halangi orang beli mobil. Pilih saja, apa mau dapat dari impor, atau supply dalam negeri. Kalau saya sih mending supply dalam negeri," tambahnya.


Budi mengatakan, dengan adanya aturan mobil murah, para produsen mobil dalam negeri pun akan mulai memproduksi mobil tersebut. Juga diikuti oleh peningkatan industri turunannya, yakni industri komponen yang sebagian masih diimpor.


"Mungkin kita 1.400 (industri komponen). Dengan adanya program ini akan lebih banyak lagi. tier 1, tier 2, tier 3 nya manuvernya lebih gampang. Kalau ada perusahaan mobil buat model baru nggak perlu keluar negeri. Ini namanya memperkuat industri," jelasnya.


Selain itu, kendaraan dengan bahan bakar menggunakan premium beroktan 90 ini tergolong irit dibanding kendaraan-kendaraan lain. Untuk 1 liter, lanjut Budi, mobil ini bisa menempuh jarak hingga 20 km.


"Hematnya kira-kira 60%-an. Ini 1:20 (1 liter per 20 km). Kalau yang biasa itu sekitar 1:12 (1 liter/12 Km)," katanya.



readmore »»  

Mobil Murah Biang Kemacetan? Ini Jawaban Pemerintah

Jakarta - Aturan soal mobil murah dan ramah lingkungan (Low Cost Green Car/LCGC) telah keluar. Ada kekhawatiran dengan keluarnya aturan ini memicu semakin membludaknya kendaraan roda empat dan berimbas kepada kemacetan di kota-kota besar. Apa tanggapan pemerintah?

Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Budi Darmadi mengatakan, sejatinya masyarakat tidak perlu khawatir dengan potensi kemacetan yang akan ditimbulkan. Pasalnya, menurut Budi, penjualan mobil ini tak hanya dijual di wilayah perkotaan saja.


"Kalau berpikir secara Jakarta saja iya. Tapi berpikir secara nasional. Kita ini ada 560 lebih kabupaten, mereka juga perlu kesejahteraan, dan di jalanan saya tidak macet. Kita berpikir nasional lah, jangan Jakarta aja," kata Budi saat acara temu wartawan di Kantor Kementerian Perindustrian, Jalan Gatot Subroto, Senin (10/6/2013).


Dikatakan Budi, pemerintah pusat tidak mengatur penjualan mobil ini. Menurutnya, pemerataan penjualan unit mobil ini bisa dipengaruhi oleh pajak kendaraaan yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah setempat.


"Nanti Gubernur yang mengatur pajak kendaraan bermotor. Kalau pajaknya besar berarti lebih mahal, kalau rendah, makin banyak orang yang beli. Logikanya, mobil ini dibeli oleh orang dengan daya belinya ada," imbuhnya.


Budi menjelaskan, ada sebuah survei yang menunjukan bahwa orang Indonesia membutuhkan mobil jenis ini berdasarkan beberapa aspek.


"Ada survei dengan metode tertentu. Ada potensi kira-kira 300-600 ribu untuk mobil jenis ini. Jadi spek ini dipilih karena survei itu," ujar Budi.



readmore »»  

Mobil Boleh Murah, Tapi Teknologi Jangan Dibatasi

Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah meneken aturan soal ketentuan mobil murah atau Low Cost and Green Car (LCGC) dan Low Emission Carbon (LEC). Pemerintah pun meminta produsen tidak membatasi teknologi meski mobil memiliki harga jual murah.

"Dan insentif yang diberikan ke produsen, otomatis ini akan dibuat (produksi) dalam negeri. Sehingga kita berpandangan teknologi (untuk LCGC) jangan dibatasi supaya murah banget, misalnya tidak pakai airbag. Jangan seperti itu," kata Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Budi Darmadi dalam jumpa pers di di kantor Kementerian Perindustrian, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (9/6/2013).


Hal ini berasalan mengingat jika setiap produsen tetap mengutamakan teknologi canggih di kendaraan LCGC hal ini bisa menambah lapangan pekerjaan di Indonesia.


"Kalau seperti airbag tidak dipakai, otomatis komponen tidak jadi investasi. Sehingga teknologi jangan dibatasi," harapnya.


Tidak berhenti sampai disitu, jika LCGC telah terealisasi dan telah memperbanyak industri komponen di Indonesia, maka ini bisa menambah nilai ekspor Indonesia.


"Selanjutnya untuk eksport yang tadinya hanya mencapai 13-14 persen, nantinya akan kita genjot mencapai 20 persen. Makanya teknologi jangan dikecilkan (dikurangi)," ucapnya.


Dalam peraturan pemerintah No 41 tahun 2013 tentang Barang Kena Pajak yang tergolong mewah berupa Kendaraan Bermotor yang Dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah, pemerintah tidak memberikan pajak.


Tarif 0% (nol persen) dari harga jual hanya berlaku untuk kendaraan

bermotor yang termasuk program mobil hemat energi dan

harga terjangkau. Tapi tarif ini tidak berlaku bagi mobil sedan atau station wagon.


Berikut persyaratan mobil murah dan ramah lingkungan yang mendapatkan kebebasan tarif:


1. Motor bakar cetus api dengan kapasitas isi silinder

sampai dengan 1.200 cc dan konsumsi bahan bakar minyak paling sedikit 20 kilometer per liter atau bahan bakar lain yang setara dengan itu; atau


2. Motor nyala kompresi (diesel atau semi diesel) dengan

kapasitas isi silinder sampai dengan 1.500 cc dan konsumsi bahan bakar minyak paling sedikit 20 kilometer per liter atau bahan bakar lain yang setara dengan itu.



readmore »»  

Mengubek-ubek Nissan Livina Terbaru

Denpasar - Dalam Ototest kali ini, setelah menjajal Livina dengan singkat di sirkuit Sentul, detikOto diajak oleh PT Nissan Motor Indonesia (NMI) untuk menikmati pesona dan eksotisme Pulau Dewata menggunakan mobil terbarunya All New Nissan Grand Livina.

Acara yang berlangsung cukup seru ini membuat detikOto bisa mengeksplor Livina model baru ini lebih jauh lagi.


Karena Livina merupakan MPV (multi purpose vehicle) idaman keluarga Indonesia dan kini menggunakan mesin baru serta menawarkan kenyamanan berkendara maka tema test drive kali ini disesuaikan dengan Livina atau gaya hidup keluarga Indonesia.


Berbagai tempat-tempat yang indah dan menarik di Pulau Dewata menjadi tujuan utama dalam sesi test drive All New Nissan Grand Livina. Di situ detikOto bisa merasakan kenyamanan dan performa dari mesin terbarunya.


Otolovers tak sabar ingin melihat bagaimana kenyamanan dan performa dari mesin terbaru yang ada di All New Nissan Grand Livina ini? Mari kita simak bersama-sama!



readmore »»  

5 Mobil Edisi Ultah Paling Oke

Jakarta - Seperti sudah menjadi tradisi, setiap merayakan hari jadi, hampir semua produsen mobil membuat edisi khusus ultah, entah itu mobil produksi atau mobil konsep. Seberapa oke mobil-mobil ini?

Mobil-mobil edisi khusus bagi para pecinta otomotif memang sebuah mobil istimewa. Bukan hanya karena statusnya sebagai mobil khusus, produksi dalam jumlah terbatas juga menjadi daya tarik tersendiri.


Mobil-mobil edisi khusus ultah seperti Ferrari F40 atau Lamborghini Countach yang merayakan 25 tahun Lamborghini hingga sekarang masih menjadi buruan.


Lalu bagaimana dengan 2013 ini? Ada beberapa merek yang sedang merayakan ulang tahun dan lahir pula mobil-mobil edisi khusus.


Berikut 5 mobil edisi khusus ultah paling oke yang keluar di tahun 2013 ini.



readmore »»