Jika Proton Digandeng Buat Mobnas, Nissan Juga Mau

Jakarta - PT Adiperkasa Citra Lestari akan menggandeng Proton untuk mengembangkan mobil di Indonesia. Selama 6 bulan ke depan, keduanya akan melakukan studi kelayakan proyek ambisius ini.

Jika dirasa cocok maka proyek akan berlanjut dengan pendirian perusahaan patungan.


Bagaimana tanggapan produsen mobil melihatnya? Marketing Strategy and Product Planning Budi Nur Mukmin mengakui sebuah mobil nasional harus menjadi bagian dari jati diri bangsa.


"Mobnas harus jadi bagian dari diri bangsa," ujarnya.


Namun kira-kira, jika ada kesempatan Nissan dipilih untuk menemani langkah mobnas di Indonesia, apa pendapat Nissan ya?


"Tergantung definisi, kalau boleh gandeng Nissan enggak masalah," ucapnya.


Definisi mobnas ini lah yang sampai sekarang belum jelas, jika sebuah mobil nasional disebut sebagai mobil dengan kandungan lokal yang tinggi, sebenarnya banyak mobil Jepang yang sudah masuk kriteria itu.


Produsen Jepang seperti Nissan pun sudah memiliki pusat riset dan pengembangan di Indonesia. Yang memperlihatkan kalau Jepang tidak pelit membagi teknologi mobilnya.


"Kami Nissan membuat Research and Development (RnD) di Indonesia, dan pabrikan Jepang lainnya juga membuat RnD di sini (Indonesia)," katanya.


"Dan kita orang Indonesia diajari semuanya (proses produksi, riset dan lain-lain-Red). Tandanya Jepang tidak pelit teknologi," katanya.


Tetapi jika mobnas adalah mobil yang dari awal, dari proses desain, pengembangan dilakukan oleh orang Indonesia maka kita bisa menyebut beberapa merek seperti Komodo (buatan Cimahi), Tawon dari Banten.



Redaksi: redaksi[at]detikoto.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Pabrikan Jepang Pelit Transfer Teknologi? Ini Jawaban Nissan

Jakarta - Produsen mobil nasional yang disinyalir lebih memilih pabrikan Tiongkok, dan kini ke Malaysia untuk melahirkan mobnas. Bukan tanpa alasan, karena pabrikan otomotif Jepang dinilai lebih pelit berbagi teknologi.

Tapi benar seperti itu tidak ya Otolovers?


"Itu tidak benar. Siapa yang bilang seperti itu," kata Marketing Strategy and Product Planning PT Nissan Motor Indonesia, Budi Nur Mukmin, saat peluncuran New Nissan Juke tadi malam.


Lalu apa buktinya kalau pabrikan Jepang seperti Nissan, mau transfer teknologi di Indonesia?


"Kami Nissan membuat Research and Development (RnD) di Indonesia, dan pabrikan Jepang lainnya juga membuat RnD di sini (Indonesia)," katanya.


"Dan kita orang Indonesia diajari semuanya (proses produksi, riset dan lain-lain-Red). Tandanya Jepang tidak pelit teknologi," katanya.



Redaksi: redaksi[at]detikoto.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Serenity, Rolls-Royce Para Raja dan Kaisar

Jenewa - Rolls-Royce akan merilis satu lagi mobil mewah pada bulan depan. Mobil yang disebut sebagai Serenity ini akan menetapkan standar baru untuk sebuah mobil mewah.

Mobil dibuat oleh tim Bespoke Design dari Rolls-Royce Motor Cars. Mobil ini akan menjadi sebuah standar baru bagi kemewahan individu di industri otomotif sekaligus penegasan kembali bahwa Bespoke adalah Rolls-Royce.


Serenity dengan balutan kemewahan modern otentik akan memperkenalkan kembali beberapa tekstil terbaik untuk menciptakan interior paling mewah dari segala jenis mobil mewah.


Desain unik ini akan menunjukkan tingkat keahlian, kreativitas serta perhatian pada apa yang hanya bisa ditawarkan oleh Rolls-Royce Motor Cars.


“Tim Bespoke Design terinspirasi oleh interior mewah Rolls-Royce yang telah mengantarkan para raja, ratu, kaisar, permaisuri dan pemimpin dunia di sepanjang sejarah,” tulis pabrikan Inggris ini dalam sebuah pernyataan.


Interiornya memadukan furniture Eropa kontemporer dan desain Kimono Kerajaan Jepang untuk menghasilkan sebuah interior Rolls-Royce yang inovatif, modern dan tenang.


Mobil ini akan diluncurkan di Geneva Geneva International Motor Show pukul 13.30 waktu setempat pada tanggal 3 Maret.



Redaksi: redaksi[at]detikoto.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Kelebihan Berat Badan Memiliki Risiko Lebih Tinggi di Dalam Mobil

Jakarta - Orang yang kelebihan berat badan umumnya lebih rentan terkena penyakit di dalam tubuhnya. Ternyata, orang yang kelebihan berat badan tak hanya lebih berisiko terkena penyakit, tapi juga memiliki risiko kematian yang lebih tinggi ketika berada di dalam mobil.

Ada banyak faktor yang mendukung pernyataan tersebut, antara lain tidak mampu memakai sabuk pengaman hingga terjepit di dalam kendaraan.



readmore »»  

Cerita Bos Indomobil yang Angkat Tangan Bikin Mobnas

Jakarta - Indomobil Group yang membawahi pabrikan mobil seperti Suzuki, Nissan, Volkswagen, Renault, Audi, dan Volvo di Indonesia sempat bermimpi untuk membuat mobil nasional (mobnas). Soalnya, mobnas itu bisa menjadi identitas Indonesia yang akan mengharumkan nama bangsa juga.

Komisaris PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) Subronto Laras menceritakan ambisinya untuk membuat mobil nasional. Ambisi tersebut diawali dengan perombakan Suzuki Carry yang didesain khusus hingga memiliki bodi baru.


"Kita sempat punya ambisi bikin mobnas, yang pertama sebetulnya karena kita sudah bikin mesin Suzuki di sini (Indonesia) yang 1.000 cc yang kita tanam di Carry, bajunya itu kita mau bikin mobil yang namanya Indomobil dan itu akan menjadi mobil nasional," cerita Subronto.


Untuk menghasilkan Indomobil tersebut, Subronto harus menggandeng desainer mobil dari Inggris. Jadi, mobil itu niatnya akan memiliki bodi dari fiber glass.


Sayang, obsesi tersebut harus kandas. Soalnya, Subronto harus menuruti persyaratan standarisasi otomotif internasional yang membutuhkan dana besar. Alhasil, Subronto angkat tangan dengan biaya yang mahal tersebut.


"Karena biaya untuk bikin mobil enggak cuma bikin mobil saja. Tapi kita mesti ada approval system, kelaikan jalan segala macam dan memang kita harus mengikuti persyaratan standarisasi otomotif. Nah waktu itu biaya untuk itu (persyaratan standarisasi otomotif) aja kira-kira US$ 5 juta, kita langsung angkat tangan. Kalau US$ 5 juta ya habis makan ongkos," beber Subronto.


Untuk melanjutkan ambisi itu, Subronto menggandeng Mazda dalam pembuatan Mobil Rakyat 90 (MR90). Mobil tersebut direnanakan akan dibuat lebih bagus daripada mobil minibus yang sudah ada.


"Kami bikin waktu itu namanya Mobil Rakyat 90, MR 90. Nah MR 90 target kita adalah dia akan lebih bagus dari minibus kami, ya kan ada Suzuki Carry, ada Toyota Kijang," sebutnya.


Mobil itu pun bisa dianggap sebagai mobnas oleh Pemerintah Indonesia selama diproduksi di Indonesia. Sayangnya, rencana itu pun harus berhenti di tengah jalan karena mobil itu dikenakan pajak yang cukup tinggi dibandingkan mobil yang sudah ada.


"Jadi waktu kami ajukan ini kepada pemerintah, pemerintah bilang sepanjang itu dibuat di sini (Indonesia) kita akan declare itu jadi mobil nasional. Makanya namanya Mobil Rakyat 90. Jadilah itu mobilnya, nah begitu jadi kita dapat problem. Problemnya waktu kita pasarkan, kita kena PPnBM (Pajak Penjualan Barang Mewah) 30 persen. Waktu itu Carry 0 persen, Kijang 0 persen. Itu menjadi akibat. Jadi kalau proses manufacturing-nya sama, tahu-tahu kita punya cost 30 persen lebih mahal," bebernya.


Subronto pun tidak menyerah untuk tetap membuat mobil nasional. Ia dengan parternya, Mazda sempat mengubah MR90 menjadi model station wagon yaitu VanTrend.


Hal itu dilakukannya untuk mendapatkan kriteria yang tepat agar memiliki pajak 0 persen. Lagi-lagi, usaha Subronto bersama Mazda itu tidak bertahan lama. Kementerian Keuangan pada waktu itu menganggap bahwa VanTrend merupakan bentuk sedan sehingga tetap dikenakan pajak.


"Kami coba mengubah lagi yang MR90 menjadi station wagon supaya mendapat kriteria yang namanya 4x2 dengan pajak 0 persen. Itu namanya VanTrend. Itu pun gagal, karena Menteri Keuangan waktu itu bilang ini sedan. VanTrend itu bentuknya sedan," ujarnya.


Kini, usaha membuat mobil nasional kembali mencuat setelah ada kabar yang menyebut PT Adiperkasa Citra Lestari menggandeng pabrikan asal Malaysia, Proton Holdings Berhad untuk membuat mobil nasional Indonesia. Tapi, akankah mobnas hasil kerja sama dua perusahaan tersebut bertahan lama?



Redaksi: redaksi[at]detikoto.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Mobnas Timbulkan Diskriminasi Pajak

Jakarta - Indonesia sebelumnya sudah memiliki mobil nasional (mobnas) yang digarap oleh Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) yaitu Timor. Tapi, mobnas Timor itu dianggap menimbulkan masalah baru karena diskriminasi pajak.

"Bicara kategori mobnas yang jaman dulu Mas Tommy (Tommy Soeharto dengan proyek mobnas Timor) nikmati karena bebas pajak, bebas bea masuk, itu saja enggak gampang. Jadi entry point-nya Mas Tommy pada saat itu kan memasukkan mobil build up (impor) tapi tanpa pajak sama sekali," terang Komisaris PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) Subronto Laras saat diminta komentarnya seputar mobil nasional.


Hal itu menimbulkan diskriminasi terhadap persaingan industri otomotif di Indonesia. Soalnya, jenis mobil sekelas Low Multi Purpose Vehicle (LMPV) yang diproduksi di Indonesia pun tetap dikenakan pajak.


"Sebetulnya itu aturan yang menjadi diskriminasi, akan ada yang namanya mobnas dengan segala macam kebebasan yang dilakukan Mas Tommy waktu itu, itu bisa jadi problematik. Untungnya kejadiannya enggak berlarut-larut," tutur Subronto.


Menurut Subronto, mobil sekelas Low MPV dan LCGC pun harus melewati regulasi yang tidak mudah. Model Low MPV sekalipun pasti dikenakan pajak hingga 40 persen. Namun, meski LCGC dibebaskan pajak, pabrikan otomotif juga harus menanggung investasi yang cukup besar.


"Walaupun Low MPV pasti ada 40 persen pajak. LCGC sekarang dibebaskan, tapi itu enggak gambang. LCGC dibebaskan pajak, tapi harus menanggung investasi yang cukup besar, 80 persen komponen itu harus lokal. Itu menjadi beban," ujarnya.



Redaksi: redaksi[at]detikoto.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Sebelum Jualan di Indonesia, Proton Sempat Minta Saran Subronto Laras

Jakarta - Sebelum masuk ke Indonesia, pabrikan asal Malaysia, Proton Holdings Berhad ternyata mendekati salah satu bos Indomobil, Subronto Laras.

Jauh sebelum isu kerja sama PT Adiperkasa Citra Lestari dengan Proton untuk membuat mobil nasional (mobnas) Indonesia, Komisaris PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) Subronto Laras pernah diajak berdiskusi dengan petinggi Proton.


Subronto pun hanya bisa memberikan beberapa saran untuk mempertimbangkan masuknya Proton ke Indonesia.


"Kebetulan beberapa saat lalu saya diundang Pak Mahathir (mantan PM Malaysia yang kini menjadi Chairman Proton, Mahathir Mohamad), kita ada dialog di situ. Mereka presentasi kekuatan Proton. Pada saat itu dia mencoba berdialog sama saya bisa enggak masuk Indonesia," kata Subronto usai acara Grand Opening Diler mobil Suzuki Indomobil Multi Trada di Karawaci, Tangerang, Kamis (12/2/2015).


Namun, peta persaingan mobil jenis sedan yang dimasukkan oleh Proton itu dinilai tidak mendukung. "Sama-sama kita ketahui sekarang penjualannya Proton sekarang udah di bawah 20 persen,” ujarnya.


Subronto menilai, mobil sedan yang saat itu direncanakan akan dijajakan Proton di Indonesia tidak bisa masuk ke dalam peta persaingan di Indonesia karena memiliki pajak yang cukup tinggi. Seharusnya yang masuk ke Indonesia itu adalah mobil jenis Low MPV (Multi Purpose Vehicle) yang sekarang laris manis.


"Sedan itu cuma 2 persen market share-nya. Lalu ada truk sama pikap dan kini LCGC, tiga itu aja kira-kira menguasai 90 sekian persen," tutur Subronto.


"Pasar yang gede di sini adalah low MPV (Multi Purpose Vehicle) yang sekarang ini menguasai pasar. Coba deh bikin kayak gitu. Jadi tinggal masuk kemari. Tapi pas waktu diskusi itu belum bicara mobnas," lanjutnya.


Saat itu, Subronto mempersilakan Proton untuk masuk ke Indonesia. Hanya saja, kala itu Subronto menyarankan karena sedan itu memiliki Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) yang tinggi.


"Saya bilang kalau mau masuk sih ya bebas. Saya sebatas saran. Sedan itu kan enggak murah. Karena sedan itu kena PPnBM 30 persen. Itu bedanya sama yang 4x2 kalau mobil penumpang, Low MPV 1.500 cc kan cuma 10 persen. Jadi perbedaaan 20 persen itu penting," tuturnya.


Proton sediri akhirnya masuk ke Indonesia pada tahun 2002, namun beroperasi penuh pada 2007. Titik keemasan Proton diraih ketika mereka merilis mobil MPV Exora yang sekarang menjadi tulang punggung penjualan sejak diluncurka tahun 2009.



Redaksi: redaksi[at]detikoto.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

'Emang Masyarakat Mau Pakai Mobnas?'

Jakarta - Sudah sekian banyak mobil nasional yang coba diproduksi massal, namun tidak semuanya berhasil. Ada memang sebagian yang sukses dan bisa dipasarkan ke luar negeri, misalnya Komodo.

"Mobnas itu akan berhasil jika ada dukungan pemerintah dan rakyat yang mau membeli," ujar Marketing PT FIN Komodo Teknologi Dewa Yuniardi, yang juga tergabung dalam Asianusa, saat dihubungi detikOto, Kamis (12/2/2015).


Tapi permasalahan utamanya ialah masih banyak rakyat Indonesia yang malu untuk menggunakan kendaraan buatan Indonesia sendiri.


"Tapi masyarakat Indonesia masih malu untuk menggunakan produk Indonesia. Dan memilih untuk menggunakan merek asing dan memilih kerjasama dengan perusahaan asing dibandingkan memilih perusahaan asli Indonesia," ucapnya getir.


"Dan secara tidak sadar ini yang membuat bobrok negara sendiri. Sehingga jika ingin melahirkan mobnas, jelas pemerintah sangat berperan. Dalam mempromosikan, dan mengubah image produk kita itu yang terbaik, sehingga tidak kalah di pasar bebas seperti sekarang," tambahnya.



Redaksi: redaksi[at]detikoto.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

'Selama Ada Merek Mobil Asing, Indonesia Tetap Jadi Kuli'

Jakarta - Selama ada merek-merek asing, orang Indonesia tetap jadi ‘kuli’. Itu setidaknya penilaian dari kalangan produsen mobil nasional.

"Saya mengerti alasan pemerintah tidak menutup untuk investasi datang ke Indonesia. Dan ini tidak akan berbeda jauh dengan pabrikan lain-lain," ujar Marketing PT FIN Komodo Teknologi Dewa Yuniardi, yang juga tergabung dalam Komunikasi Asosiasi Automotive Nusantara (Asia Nusa), saat dihubungi detikOto, Kamis (12/2/2015).


Hal itu disampaikannya menyikapi rencana PT Adiperkasa Citra Lestari yang menggandeng Proton untuk mengembangan mobil nasional di Indonesia.


"Karenakan ini 'Business to Business', tapi kerja sama ini langsung disaksikan oleh kepala negara. Sehingga mereka merasa spesial," katanya.


Padahal, lanjut Dewa, Indonesia hanya akan menjadi tempat produksi saja bukan menjadi pemilik atau mobnas yang dilahirkan oleh Indonesia.


"Kita melihat ini tetap akan dipegang oleh Proton, dan kita tetap memproduksi saja. Jadi mereka merasa spesial saja, dan ini akan ditentang oleh pabrikan lainnya. Terlebih kita tidak tahu MoU-nya bagaimana," ujarnya.


"Dan nanti mobil yang diproduksi hanya untuk keluar negeri, dan ini hanya akan menguntungkan Proton saja. Dan Indonesia hanya akan tetap menjadi kuli produksi saja. Memang keuntungannya kita mendapatkan lahan pekerjaan, dan kita (Indonesia) akan tetap menjadi kuli-kuli mereka," tambahnya.



Redaksi: redaksi[at]detikoto.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Produsen Mobnas: Proton Dibantu, Kita Kok Tidak?

Mobnas Komodo sudah diekspor lho...


Jakarta - Produsen mobil nasional yang tergabung dalam Asosiasi Automotive Nusantara (Asianusa) merasa mereka dianaktirikan pemerintah.

Produsen mobil asli Cimahi, Jawa Barat, PT FIN Komodo Teknologi akui, rencana melahirkan mobil asal Indonesia dengan Proton tidak akan mengganggu laju FIN Komodo.


"Ini tidak mengganggu kompetisi kita," kata Marketing PT FIN Komodo Teknologi Dewa Yuniardi, yang juga tergabung dalam Asianusa, saat dihubungi detikOto, Kamis (12/2/2015).


Namun yang menjadi pertanyaan besar Dewa, kenapa harus produk asing lagi yang dibantu berinvestasi di Indonesia?


"Salahnya menurut kami, kok mobil asing (Proton)? Bukannya kami yang dibantu," katanya.


"Kalau mengganggu sih ini tidak mengganggu, karena Proton tidak memiliki segmen sama seperti kami. Itu kalau dari sisi pasar tidak bermasalah, paling kita melihat kok mereka dibantu kita tidak," tambahnya.


Padahal mobnas Komodo buatan PT FIN Komodo Teknologi sudah merambah ke mancanegara. Menurut Presdir PT FIN Komodo Teknologi, Ibnu Susilo mobil Komodo sudah dikirim ke negeri asal Proton, Malaysia dan juga Afrika.


“Sudah ratusan unit kita produksi. Rata-rata setiap tahunnya

memproduksi 100 unit," terangnya sambil menambahkan bahwa Komodo

merupakan satu-satunya paten asli Indonesia.



Redaksi: redaksi[at]detikoto.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Melibas Sirkuit Sentul dengan Yamaha NMAX

Jakarta - PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) meluncurkan motor skuter matik (skutik) bongsor Yamaha NMAX. Motor sport matik bongsor dari Yamaha ini akan melengkapi varian Max Series yang sudah didahului oleh XMAX dan TMAX.

NMAX ini merupakan keluarga Yamaha MAX Series yang pertama kali diproduksi di Indonesia. NMAX hadir sebagai kategori baru yaitu The Ultimatic Sports Matic (Sports Matic Tertinggi).


Skuter bongsor ini diklaim makin istimewa karena merupakan produk global yang diproduksi di Indonesia. Ditambah lagi dengan teknologi terbaru Variable Valves Actuation (VVA) yang dikawinkan dengan teknologi Blue Core milik Yamaha.


Selain teknologi tersebut, NMAX merupakan skutik pertama buatan Indonesia yang menerapkan rem dengan Anti-lock Brake System. Sistem itu diadopsi Yamaha dari motor sport ber-cc besar.


Beruntung, detikOto mendapat kesempatan untuk merasakan langsung Yamaha NMAX di Sirkuit International Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Sebanyak empat putaran sirkuit dengan panjang 4,12 kilometer sukses dilibas detikOto dalam sesi media test ride Yamaha NMAX.


Mau tahu rasanya menunggangi NMAX di Sirkuit International Sentul? Yuk simak ulasan berikut.



readmore »»  

Awal Bulan Depan, KIA Pamerkan Mobil Konsep Baru

Jenewa - Gelaran Geneva Motor Show 2015 yang akan berlangsung awal bulan depan dimanfaatkan juga oleh KIA. Produsen otomotif asal Korea Selatan ini akan memamerkan 1 mobil konnsep terbarunya.

Dalam keterangan resminya, Kamis (12/2/2015) mobil konsep tersebut ada di segmen D yang didesain khusus oleh KIA Eropa di studio desain KIA di Frankfurt, Jerman.


Desain mobil konsep itu memiliki garis yang tegas dan elegan. Begitu juga dengan grille yang sudah mengusung desain ciri khas KIA, yakni Tiger Nose.


Mobil konsep terbarunya itu juga dibuat dengan nuansa yang modern dan memiliki energi yang bersahaja, ruang yang fleksibel yang mencerminkan gaya hidup yang aktif.


Belum banyak informasi yang bisa didapat. KIA akan membeberkan mobil konsep terbarunya itu pada 3 Maret 2015 mendatang.



Redaksi: redaksi[at]detikoto.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Mengemudi Aman di Area Sekolah

Jakarta - Area sekolah harusnya menjadi area yang aman bagi anak-anak sekolah. Namun, ternyata tidak jarang terjadi kecelakaan anak sekolah yang tertabrak mobil atau motor ketika sedang menyeberang, terutama pada jam masuk dan pulang sekolah.

Meskipun anak sekolah sudah diajarkan cara menyeberang yang baik dan benar, tapi para pengemudi kendaraan juga harus mengemudikan kendaraannya dengan aman ketika memasuki area sekolah.


Menurut laporan dari Safe Kids Worldwide, sekitar 45 persen kendaraan tidak benar-benar berhenti di area sekolah, 37 persen menerobos tanda berhenti di depan sekolah, dan 7 persen tidak melambatkan kendaraannya. Karena itu, agar generasi masa depan tersebut tetap aman ketika menyeberang di area sekolahnya, ikutilah tips mengemudi dengan aman di area sekolah berikut ini.



readmore »»  

Ini Profil Adiperkasa Citra Lestari Sebelum Terjun ke Mobnas

Jakarta - PT Adiperkasa Citra Lestari, perusahaan yang bercita-cita mengembangkan mobnas di Indonesia pertama kali didirikan pada awal 2012. Perusahaan pada awalnya dibentuk dengan tujuan bergerak di bidang usaha pertanian hingga jasa konsultan perkebunan dan pertambangan. Sebelum kemudian memutuskan untuk terjun ke dunia otomotif.

“Apakah ada yang salah, kalau kemudian perusahaan itu juga mengembangkan diri ke bidang lain? Tidak ada aturan hukum yang melarangnya,” kata seorang sumber di Kementerian Hukum dan HAM saat ditemui detikOto, Rabu (11/2/2015).


Dalam akta pendirian perseroan, perusahaan ternyata beralamat di sebuah ruko di sebuah pusat bisnis jalan Dharmawangsa Jakarta Selatan. Disebutkan perusahaan bergerak di bidang pertanian, pembangunan, pengangkutan darat, perdagangan, perindustrian, jasa, hingga pertanian. Bidang pertanian yang digeluti perseroan adalah kegiatan agroindustri.


Sementara dalam bidang pembangunan, perseroan bertindak sebagai pengembang. Dalam perdagangan, perusahaan itu mengonsentrasikan diri dalam bidang ekspedisi dan pergudangan.


Perusahaan ini juga mencantumkan kegiatan ekspor dan impor, grosir, supplier, leveransir, serta commission house sebagai bidang yang digelutinya. Di bidang perindustrian meliputi industri gas dan LPG, industri komputer dan peripheral, serta industri pada umumnya.


Sedangkan di bidang jasa meliputi jasa komputer, hardware dan peripheral, jasa konsultan, jasa manajemen dan bisnis di bidang olah raga sepak bola, jasa penelitian, jasa pengecatan nikel, jasa pengelolaan kegiatan dan sarana olah raga, jasa penjualan bauksit, penyedia transportasi dan peralatan darurat medis, hingga jasa terminal batubara.


Di bidang kehutanan, perusahaan ini mengaku menekuni bidang kehutanan. Selain itu juga bergerak di bidang jasa konsultan perkebunan coklat, konsultan bidang perkebunan kelapa, serta konsultasi bidang pertambangan hasil bauksit.


Dalam pemberitahuan perubahan data perseroan yang disampaikan kepada Kementerian Hukum dan HAM, disebutkan perusahaan ini bermodal dasar Rp 1 miliar.


Pemberitahuan perubahan data itu juga mencantumkan modal yang ditempatkan dan disetor, yakni Rp 600 juta. Sementara, jumlah saham perseroan berjumlah 10.000 lembar dengan nilai nominal Rp 10.000. Adapun saham yang ditempatkan memencapai 6.000 lembar.


Dalam akta baru yang disahkan pada 22 Juli 2013 itu disebutkan bertindak sebagai direktur perseroan adalah Edi Yosfi. Sedangkan Yohanes Chandra Ekajaya menjabat sebagai komisaris.


Masing-masing disebut memiliki saham 3.000 lembar. Adapun nama Abdullah Mahmud Hendropriyono yang disebut sebagai Chief Executive Officer perusahaan itu, tidak tercantum dalam perubahan data perseroan tersebut.



Redaksi: redaksi[at]detikoto.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Tak Ada Nama Hendropriyono di Akta PT Adiperkasa Citra Lestari

Jakarta - PT Adiperkasa Citra Lestari telah menandatangani nota kesepahaman dengan Proton Holding Bhd Malaysia untuk melakukan studi kelayakan pengembangan mobil nasional Indonesia.

Hendro yang dalam perjanjian kerja sama itu didapuk sebagai Chief Executive Officer PT Adiperkasa, ternyata namanya malah tak tercantum dalam akta pendirian perseroan.


Dari dokumen yang diperoleh detikOto, Rabu (11/2/2015), menunjukkan, akta pendirian perusahaan itu pertama kali dibuat pada 31 Januari 2012.


Akta tersebut dibuat dan disampaikan ke Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum, Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU) Kementerian Hukum dan HAM.


Pada 8 Juli 2013, perseroan melayangkan pemberitahuan perubahan data perseroan kepada Ditjen AHU Kemenkum HAM. Tapi di akta baru yang disahkan pada 22 Juli 2013 tersebut tidak terdapat nama mantan Kepala Badan Intelijen Negara, Abdullah Mahmud Hendropriyono, baik sebagai presiden direktur, komisaris, maupun direktur perusahaan.


“Itu fakta dasar. Ya kalau dalam perjalanannya kemudian yang bersangkutan diangkat sebagai Chief Executive Officer, atau jabatan lain bisa saja. Tetapi, tentunya ada pemberitahuan perubahan data perseroan,” tutur sumber detikOto di Kemenkum HAM.


Hanya, sumber itu enggan untuk menjelaskan apakah perubahan akta baru telah dibuat dan disahkan. Menurutnya, tak ada batasan bagi sebuah perusahaan untuk membuat perubahan data. "Tidak ada aturan apapun yang membatasi. Itu hak sepenuhnya perusahaan," ucapnya.


Kemudian bisa saja nama Hendroproyono tidak masuk jajaran direksi perusahaan kalau menjadi pemilik dari perusahaan tersebut.


detikcom sendiri belum berhasil mengonfirmasi Hendropriyono terkait hal ini. Dia sempat mengangkat telepon namun meminta detikcom untuk menghubungi komisaris perusahaan Edi Yosfi. Edi juga tidak mengangkat telepon atau menjawab sms yang dilayangkan.


Dalam pernyataannya beberapa waktu lalu, yang dirilis di situs Proton, Hendro menegaskan kerja sama dengan Proton merupakan perkembangan besar bagi industri otomotif Indonesia di mana kolaborasi akan menawarkan kesempatan kerja yang lebih banyak bagi masyarakat Indonesia.


"Kami sangat senang bisa bekerja sama dengan Proton dan Malaysia dalam proyek ini. Dengan keahlian yang dimiliki Proton dan budaya yang sama, kami yakin bahwa Proton dapat membantu melatih dan mengembangkan tenaga kerja untuk industri otomotif kami. Kolaborasi ini ketika terwujud tidak hanya akan memacu industri otomotif Indonesia lebih tetapi juga memperluas pengetahuan dan kemampuan kami, "katanya.


Dengan kolaborasi yang potensial, kedua perusahaan akan menghasilkan studi kelayakan pada operasi dan bisnis otomotif. Hendropriyono pun meyakini bisa membuka lapangan kerja sebanyak 6.000 orang untuk proyek mobil nasional ini.


“Saya cs menggandeng Proton, untuk kerja sama dalam R&D dan teknik. Atas dasar itu, akan lebih efisien bagi kita dalam membangun infrastruktur beserta gelar after sales dan networking-nya. Kerja sama ini sifatnya B to B (business to business). Kami swasta, Proton juga kini swasta,” tegas Hendro di situs Setkab.go.id



Redaksi: redaksi[at]detikoto.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Honda Civic Terganas Punya Kecepatan Hingga 270 Km/Jam

Tokyo - Jelang debutnya di Geneva Motor Show 2015 bulan depan, produsen otomotif Honda lebih dulu merilis beberapa foto dari Honda Civic Type R. Selain merilis foto versi produksi, Honda juga mengumumkan beberapa informasi penting lainnya.

Dalam keterangan resminya, Rabu (11/2/2015) menariknya, Civic terganas ini memiliki kecepatan hingga 270 km/jam. Itu artinya, diantara mobil sekelasnya yang menggunakan penggerak roda depan tidak ada tandingannya lagi.


Kecepatan yang dihasilkan itu berkat menggendong mesin 2.0-liter direc injection VTEC Turbo.


Tak hanya itu, bicara soal desainnya, bemper depan itu dirancang khusus untuk mengurtangi turbulensi udara pada sekitra roda depan, apalagi ketika mobil melesat cepat. Fungsi lainnya untuk memangkas drag da mendukung stabilitas pada saat kecepatan tinggi.


Honda Civic Type R ini juga dilengkapi dengan splitter depan, fender berventilasi dan side skirt yang aerodinamis.


Civic terganas ini juga memiliki sayap belakang dan panel bawah untuk mengarahkan udara ke diffuser belakang.


Karena memiliki tenaga yang cukup besar, maka sistem pengereman juga harus mumpuni. Honda menggunakan rem Brembo, kaliper 4 piston dan cakram 350 mm untuk bagian depan dan menggunakan pelek dengan ukuran 19 inci.



Redaksi: redaksi[at]detikoto.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Honda Civic Terganas Punya Tenaga Hingga 270 Km/Jam

Tokyo - Jelang debutnya di Geneva Motor Show 2015 bulan depan, produsen otomotif Honda lebih dulu merilis beberapa foto dari Honda Civic Type R. Selain merilis foto versi produksi, Honda juga mengumumkan beberapa informasi penting lainnya.

Dalam keterangan resminya, Rabu (11/2/2015) menariknya, Civic terganas ini memiliki tenaga hingga 270 km/jam. Itu artinya, diantara mobil sekelasnya yang menggunakan penggerak roda depan tidak ada tandingannya lagi.


Tenaga yang dihasilkan itu berkat menggendong mesin 2.0-liter direc injection VTEC Turbo.


Tak hanya itu, bicara soal desainnya, bemper depan itu dirancang khusus untuk mengurtangi turbulensi udara pada sekitra roda depan, apalagi ketika mobil melesat cepat. Fungsi lainnya untuk memangkas drag da mendukung stabilitas pada saat kecepatan tinggi.


Honda Civic Type R ini juga dilengkapi dengan splitter depan, fender berventilasi dan side skirt yang aerodinamis.


Civic terganas ini juga memiliki sayap belakang dan panel bawah untuk mengarahkan udara ke diffuser belakang.


Karena memiliki tenaga yang cukup besar, maka sistem pengereman juga harus mumpuni. Honda menggunakan rem Brembo, kaliper 4 piston dan cakram 350 mm untuk bagian depan dan menggunakan pelek dengan ukuran 19 inci.



Redaksi: redaksi[at]detikoto.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Melacak Perusahaan Mobil AM Hendropriyono yang Misterius

Jakarta - Perusahaan mobil pimpinan AM Hendropriyono yang berkongsi dengan Proton masih misterius. Perusahaannya masih tergolong baru, dan pihak-pihak yang selama ini berkecimpung di roda empat pun kasak kusuk mengenai perusahaan ini.

Dari informasi yang beredar di kalangan wartawan PT Adiperkasa Citra Lestari beralamat di Kompleks Rukan Tendean Square 26, Jalan Walter Monginsidi 122-124, Jakarta Selatan.


Namun siapa yang menyangka, di sana tidak ada perusahaan bernama PT Adiperkasa Citra Lestari. Gedung tersebut sudah berdiri sejak 8-9 tahun yang lalu.


"Gedung ini sudah lama berdiri, kurang lebih 8-9 tahun yang lalu," kata petugas keamanan di gedung tersebut, saat disambangi detikOto.


Dan petugas keamanan kembali memastikan alamat yang dikatakan menjadi kantor PT Adiperkasa Citra Lestari. Sudah lama menjadi kantor Notaris Muhammad Hanafi.


"Dari awal itu memang kantor Notaris, bahkan sejak pertama kali gedung ini berdiri," tambah petugas keamanan gedung tersebut.


detikOto melihat langsung gedung yang beralamat tersebut, memang bukanlah perusahaan PT Adiperkasa Citra Lestari. Pada bagian depan terpampang jelas merupakan kantor Notaris Muhammad Hanafi, SH.


Bahkan, beberapa wartawan dari media lain juga sudah berdatangan dan menanyakan tentang keberadaan perusahaan ini di Tendean Square.


Gedung ini memiliki 3 lantai, dimana pada lantai dasar dan lantai ke-2 merupakan tempat notaris Muhammad Hanafi bekerja. Sedangkan lantai ke-3 dijadikan sebagai gudang penyimpanan.


Data Ditjen Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan HAM hanya memuat informasi mengenai pendirian perusahaan dan perubahan data perseroan.


Perusahaan didirikan pada 2012 lalu tepatnya 22 Februari 2012 kemudian mengalami perubahan data perseroan pada 22 Juli 2013. Jadi rasanya tidak mungkin kalau ACL pernah beralamat di sana.



Redaksi: redaksi[at]detikoto.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

8 Era Proton dari Perusahaan Pemerintah Hingga Milik Konglomerat

Shah Alam, Malaysia - Saat ini nama produsen otomotif asal Malaysia, Perusahaan Otomobil Nasional Sendirian Berhad atau Proton tengah menjadi sorotan dan perbicangan banyak orang di Indonesia. Melejitnya nama Proton di Indonesia itu dikarenakan PT Adiperkasa Citra Lestari melakukan kerjasama untuk membuat mobil nasional (mobnas).

Nah, untuk itu mari kita melihat sejarah Proton yang dulunya merupakan produsen milik pemerintahan Malaysia kini sudah menjadi perusahaan milik konglomerat besar Malaysia, yakni DRB-HICOM Berhad.


DRB-HICOM ini mirip Astra atau Indomobil-nya Indonesia, perusahaan besar yang merakit dan menjadi distributor mobil-mobil Audi, Honda, Isuzu, Volkswagen, Mitsubishi, Suzuki dan Mercedes-Benz.


Yuk kita simak 8 era Proton dari perusahaan pemerintah menjadi milik swasta ini!



Redaksi: redaksi[at]detikoto.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

'Bikin Mobil Itu Tidak Gampang'

Jakarta - Mobil nasional (mobnas) menjadi pembahasan yang hangat dikalangan masyarakat luas. Rencana PT Adiperkasa Citra Lestari yang menggandeng Proton untuk membuat mobnas di Indonesia mendapatkan banyak tentangan dari masyarakat.

Ketua III Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) Johnny Darmawan menuturkan, ia tidak mau berkomentar banyak mengenai rencana mobnas yang akan dilakukan oleh PT Adiperkasa Citra Lestari dengan Proton.


"Saya tidak mau berkomentar, nanti jadi polemik. Baiknya tanyakan langsung kepada yang bersangkutan. Tapi membuat mobil itu tidak gampang,” tutur Johnny di Jakarta.


Johnny menambahkan, membuat mobil itu banyak hal yang harus diperhatikan. Seperti teknologi dalam membuat mesin, kekuatan mesin, serta masih banyak banyak lagi.


"Jadi tidak mudah lah bikin mobil itu," tegas mantan Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) itu.


Selain teknologi, biaya dalam membuat mobil juga luar biasa besarnya. Invetasinya harus besar karena tidak bisa sembarangan dalam membuat mobil.


"Kalau biayanya itu luar biasa mahalnya. Itupun kalau bikin mobil yang benar ya," tuntasnya.



Redaksi: redaksi[at]detikoto.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Gaikindo Tepis Pabrikan Jepang Pelit Teknologi

Jakarta - PT Adiperkasa Cipta Lestari menggandeng Proton dalam rencananya membuat mobil nasional di Indonesia. Padahal di Indonesia, banyak pabrikan otomotif asal Jepang yang memiliki teknologi lebih bagus.

Banyak spekulasi yang menyebutkan, pabrikan otomotif asal Jepang itu pelit alih teknologi sehingga PT Adiperkasa Cipta Lestari lebih memilih pabrikan mobil asal Malaysia ketimbang Jepang.


Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Sudirman Maman Rusdi membantahnya. Menurutnya, anggota Gaikindo yang berasal dari Jepang sudah memiliki pusat riset dan pengembangan sendiri.


"Tidak seperti itu, karena anggota Gaikindo saat ini sudah mengembangkan R&D, sebetulnya dengan R&D itu salah satu contoh kemudian lahir LCGC untuk menekankan transfer teknologi," kata Sudirman.


Terlebih lagi adanya program Low Cost and Green Car (LCGC) yang dibuat oleh pemerintah, karena dalam program tersebut mengharuskan mobil memiliki kandungan lokal yang tinggi dan produsennya memiliki pabrik di Indonesia.


"Pemerintah menargetkan tahun pertama harus seperti apa, tahun kedua seperti apa, tahun ketiga seperti apa, terus seperti itu, dan itu merupakan bagian dari transfer teknologi," katanya lagi.



Redaksi: redaksi[at]detikoto.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Perusahaan AM Hendropriyono Belum Ajukan Diri Jadi Anggota Gaikindo

Jakarta - Sudah jamak jika agen pemegang merek sebuah kendaraan menginduk pada Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Gaikindo pun tidak menutup diri jika PT Adiperkasa Citra Lestari yang menjalin kerja sama dengan Proton untuk menjadi anggota Gaikindo.

Gaikindo membuka semua merek otomotif yang ada di Indonesia untuk bergabung menjadi anggotanya.


Ketua Umum Gaikindo Sudirman Maman Rusdi menjelaskan, sampai saat ini belum ada perbincangan dari perusahaan pimpinan AM Hendropriyono itu untuk masuk menjadi anggota Gaikindo.


"Sampai saat ini belum ada pembicaraan apa-apa," tegas Sudirman di Jakarta.


Gaikindo itu sendiri sekarang menaungi seluruh Agen Pemegang Merek (APM) yang ada di Indonesia.


"Intinya kami mendukung bagi siapapun dan membuka kesempatan untuk menjadi anggota Gaikindo," tuntasnya.



Redaksi: redaksi[at]detikoto.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

3 Teknologi Penyelamat Nyawa

Jakarta - Kecelakaan mobil semakin menjadi perhatian semua pihak, mengingat masih banyak kecelakaan mobil yang menyebabkan banyak nyawa melayang.

Terlebih, masih banyak kecelakaan mobil yang disebabkan karena kelalaian pengemudi itu sendiri, misalnya karena mengantuk, tidak fokus mengemudi, atau mengemudi dalam keadaan mabuk.


Tak hanya kondisi fisik yang tidak dalam keadaan bagus untuk mengemudi, tidak memakai sabuk pengaman juga termasuk salah satu yang menyebabkan penumpang

meninggal. Karena itulah, produsen mobil mulai mempercepat pembuatan teknologi yang dapat mencegah dan mengurangi terjadinya kecelakaan mobil. Inilah ketiga teknologi tersebut.



readmore »»  

Apakah Tidak Basi Baru Bicara Mobnas Sekarang?

Jakarta - Cita-cita Indonesia memiliki mobil nasional (mobnas) sudah ada sejak dulu. Kini, mobnas pun kembali menjadi sorotan masyarakat. Dengan tren otomotif dunia yang berlomba-lomba mengembangkan teknologi canggih dengan pabrikan yang saling bekerja sama, apakah tidak basi Indonesia baru bicara mobnas sekarang?

Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Sudirman Maman Rusdi mengatakan, tren industri otomotif di masa depan itu akan mengacu kepada 3 hal. Seperti menghadirkan mobil yang ramah lingkungan, irit bahan bakar dan terakhir harga yang terjangkau.


"Ke depannya masyarakat dunia akan menyukai mobil yang ramah lingkungan, irit bahan bakar dan harga terjangkau," ujar Sudirman di Jakarta.


Menjawab pertanyaan apakah mobnas atau teknologi mobnas itu akan usang, Sudirman enggan menjawabnya. Menurutnya, ia tidak mau berkomentar banyak mengenai mobil nasional.


"Saya tidak berkomentar, sebagai Gaikindo tidak akan berkomentar mengenai mobnas," ujarnya sambil tertawa.


Menurut Sudirman, yang jelas kompetisi industri otomotif dunia itu akan berlomba menghadirkan mobil yang ramah lingkungan, hemat bahan bakar serta harga yang terjangkau.


"Sekarang itu produsen otomotif selalu berlomba-lomba mencari teknologi bagaimana bisa membuat kendaraan ini ramah lingkungan dan hemat bahan bakar," katanya.


Intinya, mengenai rencana mobnas, Gaikindo akan ikut mendukung keputusan dari pemerintah. Selama ini, Gaikindo juga sudah mendukung semua peraturan pemerintah. Sebagai contohnya dalam menerapkan program Low Cost and Green Car (LCGC).



Redaksi: redaksi[at]detikoto.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Hak Paten Nama IIMS Bukan Milik Gaikindo

Jakarta - Selama ini yang menjadi pertanyaan besar adalah kenapa Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengubah nama pameran otomotifnya dari Indonesia International Motor Show (IIMS) menjadi Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS).

Ketua Penyelenggara GIIAS 2015, Johnny Darmawan menjelaskan, hak paten IIMS itu bukan atas nama Gaikindo melainkan Dyandra selaku event organizer IIMS. Hal itu pun baru diketahui Gaikindo belakangan ini.


"IIMS itu bukan punya Gaikindo. Hak patennya didaftarkan atas nama Dyandra. Tapi kita tidak diberitahu, tahu-tahu di akhir-akhir hak paten yang didaftarkan itu atas nama Dyandra bukan Gaikindo," beber Johnny di Jakarta.


Maka dari itu, pameran otomotif tahun ini namanya ganti menjadi GIIAS. Kenapa ada Gaikindo-nya, menurut Johnny biar hak patennya tidak bisa diambil atau dicolong lagi oleh pihak manapun.


"Makanya sekarang kita buat GIIAS. Depannya ada Gaikindo yang menjadi paten bahwa pameran ini milik Gaikindo," tegas Johnny.


Lanjutnya, pemilihan nama Motor Show menjadi Auto Show juga karena mengacu kepada pameran otomotif bergengsi di dunia yang menggunakan nama Auto Show ketimbang Motor Show.



Redaksi: redaksi[at]detikoto.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Gaikindo Ingin Indonesia Masuk 5 Besar Otomotif Dunia

Jakarta - Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang terus tumbuh membuat sektor otomotif ikut tersenyum. Dalam beberapa tahun terakhir, penjualan mobil pun terus meningkat hingga terakhir tembus di angka 1,2 juta unit.

Hal itu juga tidak terlepas dari adanya minat masyarakat yang tinggi akan industri otomotif serta adanya pameran-pameran otomotif bertaraf internasional seperti Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS).


Ketua Penyelenggara GIIAS 2015, Johnny Darmawan mengatakan, pihaknya tidak membatasi adanya pameran otomotif. Semakin banyak pameran, maka akan mendorong industri otomotif Indonesia semakin maju.


"Saya berharap otomotif Indonesia itu bisa berada di posisi ke-5 atau 6 di dunia. Potensi itu sudah ada di Indonesia," tutur Johnny di acara Press Conference GIIAS 2015 di Empirica SCBD, Selasa (10/2/2015).


Seperti diberitakan sebelumnya, tahun ini, pameran otomotif akan ada 2. Satu pameran resmi dari Gaikindo, satunya lagi yang diselenggarakan oleh Dyandra dengan nama Indonesia International Motor Show (IIMS) yang bertempat di JIExpo, Kemayoran, Jakarta.


"Semakin banyak pameran buat kita semakin bagus karena bisa meningkatkan penjualan, tapi yang bernaung dengan organisasi adalah Gaikindo. Kami yang mendapatkan akreditasi dari Asosiasi Industri Kendaraan Bermotor Internasional (OICA)," tutupnya.


Tahun ini, penjualan mobil di seluruh dunia diprediksi akan mencapai 88,6 juta unit. Tiongkok dan Amerika diprediksi tetap menjadi motor otomotif dengan masing-masing menjual 25,2 juta unit, dan 20 juta unit.


Di Indonesia, penjualan mobil sendiri diprediksi masih stagnan karena banyak faktor negatif seperti fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing dan masih tingginya suku bunga kredit kendaraan.



Redaksi: redaksi[at]detikoto.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Mobil Nasional Itu Apa Sih?

Jakarta - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) setuju jika di Indonesia ada program mobil nasional (mobnas). Tapi, sebelum ada program itu, definisi dari mobnas itu sendiri harus jelas.

Ketua Umum Gaikindo Sudirman Maman Rusdi menuturkan, Gaikindo mempersilahkan dan mendukung adanya mobnas. Seperti waktu tahun 1996 yang juga Gaikindo mendukung program mobnas. Tapi harus ada kejelasan sendiri untuk definisi mobnas yang dikeluarkan oleh pemerintah.


"Siapapun juga yang ikut kami mendukung karena kami mengikuti aturan pemerintah. Asal definisinya yang jelas, dan kriteria mobnas itu seperti apa," tegas Sudirman di acara Press Conference GIIAS 2015 di Empirica SCBD, Selasa (10/2/2015).


Ketika ditanyakan harusnya seperti apa kriteria mobnas menurut kacamata Gaikindo?


"Saya tidak bisa berkomentar saat ini, bukan wewenang kami, tapi itu wewenang pemerintah sebagai regulator yang harus menetapkan," elaknya.


Sebelumnya Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan memang belum ada definisi yang pasti soal mobnas. Namun, bagi BKPM sebuah mobil disebut sebagai mobnas, bila komponen lokal atau Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 85%. Namun jika mengacu hal itu, maka mobil Avanza dan Xenia sudah terhitung sebagai mobnas.



Redaksi: redaksi[at]detikoto.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Gaikindo: Program Mobnas Belum Jelas

Jakarta - Mobil nasional (mobnas) menjadi perbincangan hangat di semua kalangan masyarakat Indonesia. Apalagi setelah PT Adiperkasa Citra Lestari bekerjasama dengan Proton Holdings Berhad untuk mengembangkan mobnas di Indonesia.

Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Sudirman MR pun masih enggan berkomentar banyak mengenai masalah mobnas itu. Menurutnya, rencana mobnas tersebut belum ada kejelasannya.


"Kami tidak bisa berkomentar banyak. Mobnas itu sendiri saat ini belum tahu dan belum jelas seperti apa," ungkap Sudirman di sela-sela acara Press Conference GIIAS 2015 di Empirica SCBD, Selasa (10/2/2015).


Sudirman menambahkan, menurut Menteri Perindustrian Saleh Husin perjanjian itu merupakan perjanjian business to business (B to B) atau antar swasta yang masih sebatas penandatanganan MoU. Jadi Gaikindo sendiri belum bisa berkomentar dan belum tahu isi rencana ke depannya seperti apa.


"Tapi bagi kami, Gaikindo selalu mengikuti keputsaan dari pada pemerintah. Selain diputuskan dari pemerintah, kami akan ikut. Dan kami sebagai asosisasi juga menaungi beberapa merek yang notabenenya sudah mempunyai beberapa kapasitas yang cukup besar saat ini. Begitu juga dengan Proton Edar Indonesia yang merupakan anggota Gaikindo," bebernya.



Redaksi: redaksi[at]detikoto.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Siapa Sebenarnya PT Adiperkasa Citra Lestari?

Jakarta - Nama AM Hendropriyono makin mencuat sejak muncul perusahaan miliknya PT Adiperkasa Citra Lestari, menjalin kerjasama dengan pabrikan mobil Malaysia Proton untuk melahirkan mobil buatan Indonesia.

Perusahaan ini tergolong baru dan masih misterius di Indonesia. Data Ditjen Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan HAM hanya memuat informasi mengenai pendirian perusahaan dan perubahan data perseroan.


Perusahaan didirikan pada 2012 lalu tepatnya 22 Februari 2012 kemudian mengalami perubahan data perseroan pada 22 Juli 2013.


Informasi yang beredar di kalangan wartawan, alamat kantor PT Adiperkasa Citra Lestari ini berada berada di Kompleks Rukan Tendean Square 26, Jalan Wlter Monginsidi 122-124, Jakarta Selatan. Namun alamat ini tidaklah benar.


"Di sini tidak ada nama perusahaan PT Adiperkasa Citra Lestari. Dari pertama kali berdiri (bangunan Rukan Tendean Square), alamat itu sudah menjadi tempat notaris. Bukan PT Adiperkasa itu. Mungkin itu alamat palsu kali," kata salah satu penjaga gedung saat dikunjungi detikOto, Selasa (10/2/2015).


detikOto melihat langsung gedung yang beralamat tersebut, bukanlah perusahaan PT Adiperkasa Citra Lestari. Pada bagian depan terpampang jelas merupakan kantor Notaris Muhammad Hanafi, SH.


Gedung ini memiliki 3 lantai, dimana pada lantai dasar dan lantai ke-2 merupakan tempat notaris Muhammad Hanafi bekerja. Sedangkan lantai ke-3 dijadikan sebagai gudang penyimpanan.


"Iya benar ini kantor notaris," ujar salah seorang resepsionis.



Redaksi: redaksi[at]detikoto.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Ada 2 Pameran Mobil, Bagaimana Sikap Gaikindo?

Jakarta - Tahun 2015 ini, pameran otomotif di Indonesia dengan skala besar ada dua, ya dua, bukan 1. Pertama pameran yang resmi digelar oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) dan satu lagi pameran Indonesia International Motor Show yang dipromotori oleh Dyandra.

Jika Gaikindo mengadakan pameran di gedung baru Indonesia Convention Exhibition di BSD, Tangsel, maka IIMS tetap di JI Expo Kemayoran. Lalu bagaimana jika anggota Gaikindo ikut pameran yang diselenggarakan oleh pihak lain?


Ketua Umum Gaikindo Sudirman MR menuturkan, Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS ini merupakan pameran otomotif resmi yang saat ini sudah terdaftar 30 merek yang akan ikut. Untuk anggota yang ikut pameran di luar Gaikindo, Sudirman pun memperbolehkannya.


"Kami tidak membatasi adanya pameran mobil, apalagi anggota Gaikindo ikut pameran lain. Itu hak mereka mau ikut atau tidak, tapi yang di-endorse oleh OICA (organisasi yang menaungi pameran otomotif internasional) maka hanya Gaikindo," beber Sudirman di acara Press Conference GIIAS 2015 di Empirica SCBD, Selasa (10/2/2015).


Lalu apakah nanti anggota Gaikindo yang ikut pameran lain akan mendapatkan sanksi?


Sudirman pun menjawab, pihaknya sampai saat ini belum memikirkan dan menentukan apakah akan ada sanksi atau tidak bagi anggotanya yang ikut pameran di luar Gaikindo.


"Kami belum memikirkan sanksinya, karena belum bisa diputuskan. Karena, keputusan Gaikindo adalah berdasarkan hasil rapat pengurus," katanya.


Untuk GIIAS, akan diikuti oleh merek seperti Audi, BMW, Chevrolet, Daihatsu, Datsun, Dyna, FAW, Fuso, Hino, Honda, Hyundai, Isuzu, Jaguar, Land Rover, Kia, Lexus, Mazda, Mercedes-Benz, MINI, Mitsubishi, Nissan, Proton, Renault, smart, Subaru, Suzuki, Tata Motors, Toyota, UD Trucks dan VW.



Redaksi: redaksi[at]detikoto.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Meski Jauh, Gaikindo Pede Pameran Mobil di BSD Bakal Ramai

Jakarta - Tahun ini Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) kembali akan menyelenggarakan pameran otomotif. Pameran yang kini bernama Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) ini akan dimulai 20 hingga 30 Agustus mendatang di Indonesia Convention Exhibition yang berada di kawasan Bumi Serpong Damai (BSD).

Ketua Penyelenggara GIIAS, Johnny Darmawan menuturkan, pameran otomotif resmi dari Gaikindo ini pindah tempat dari biasanya di JIExpo, Kemayoran ke BSD. Meski tempatnya menjadi lebih jauh, tapi Gaikindo optimistis pengunjungnya akan tetap ramai.


"Nantinya harga tiket akan tetap sama, begitu juga dengan masalah pengunjung yang kemungkinan tetap sama seperti di Kemayoran. Kami yakin bisa tembus di 380.000," kata Johnny di acara Press Conference GIIAS 2015 di Empirica SCBD, Selasa (10/2/2015).


Johnny juga menambahkan, alasan pindah tempat dari Kemayoran ke BSD karena desakan dari para exhibitor yang bilang di Kemayoran sudah terlalu sempit, sehingga Gaikindo mencari tempat yang lebih luas lagi dan dipilih ICE.


"Kita otomotifnya naik, masa pamerannya tidak naik. Kita juga harus lebih baik lagi dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk truk-truk juga sekarang tidak kepanasan karena semuanya berada di dalam ruangan ber-AC," bebernya.


Selain pengunjung yang tetap ramai, Johnny juga optimistis pindahnya tempat ini juga akan tetap mensukseskan pameran otomotif yang berada di naungan Gaikindo.


"Dulu juga kita pas pindah ke Kemayoran ada yang bilang, Pak Johnny bener mau pindah ke tempat jin buang anak, tapi buktinya sukses, dan sekarang juga demikian, kita harapkan akan sukses," tuntasnya.



Redaksi: redaksi[at]detikoto.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Borgward, Merek Mewah Asal Jerman Bangkit dari Kubur'

Munich - Setelah mati suri selama kurang lebih 52 tahun, merek kondan asal Jerman, Borgward, bakal bangkit kembali. Pabrikan yang eksis di pasar otomotif dunia pada 1890 – 1963 itu, akan memamerkan mobil anyar besutannya di ajang Geneva Motor Show 2015, Maret nanti.

Adalah cucu pendiri Borgward, Christian Borgward, yang kembali membangkitkan pabrikan tersebut.


Dalam siaran pers, Christian Borward mengatakan "Peluncuran kembali merek ini merupakan mimpi saya sejak kecil. Kami mulai membentuk dan merancang masa depan Borgward hampir sepuluh tahun yang lalu dan sekarang siap untuk melangkah ke depan,” ujar Christian Borward.


Borgward pertama kali memproduksi mobil pada 1919 silam. Namun produksi pabrikan berbasis di Bremen itu hanya berlangsung sekitar 31 tahun. Pada 1950, kondisi keuangan perusahaan mulai morat-marit.


Penjualan pun terus menurun. Akhirnya, pabrikan dinyatakan bangkrut karena kondisi keuangannya yang semakin tak sehat dengan utang yang semakin menggunung.


Sebelumnya, pabrikan itu dikenal sebagai produsen sedan mewah namun dengan harga yang terjangkau. Mobil buatannya yang paling kondang adalah Isabella. Mobil itu bahkan sempat menjadi salah satu ikon mobil mewah Jerman pada 1950-an.



Redaksi: redaksi[at]detikoto.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

GIIAS, Pameran Mobil Resmi dari Gaikindo

Jakarta - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) tahun ini kembali menyelenggarakan pameran otomotif bertaraf internasional dengan sejumlah inovasi baru.

Tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, karena pameran otomotif terbesar di Asia Tenggara ini mengusung nama baru, yakni Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2015.


Nama GIIAS itu sendiri dipilih untuk lebih menekankan bahkan pameran ini merupakan satu-satunya pameran resmi milik Gaikindo untuk mendorong pertumbuhan otomotif di Indonesia.


"Salah satu bentuk komitmen kami adalah penyelenggaraan pameran berskala internasional yang berkelanjutan. GIIAS 2015 merupakan satu-satunya pameran resmi Gaikindo yang bertujuan mendukung serta mendorong industri otomotif Indonesia. Kami berharap GIIAS 2015 dapat menjadi benchmark perkembangan industri otomotif Indonesia," beber Ketua Umum Gaikindo Sudirman MR di acara Press Conference GIIAS 2015 di Empirica SCBD, Selasa (10/2/2015).


Tempatnya juga beda dengan tahun lalu, GIIAS 2015 ini akan diselenggarakan di kawasan Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan atau tepatnya di Indonesia Convention Exhibition (ICE) yang berdiri di atas total lahan seluas 220.000 meter persegi. Kali ini, Gaikindo juga menunjuk Seven Event sebagai event organizer.


”Ajang GIASS 2015 menawarkan berbagai kemudahan bagi pengunjungnya. Anda akan dapat langsung menikmati kenyamanan dari fasilitas serta ragam acara kami tawarkan," ujar Presiden Direktur Seven Events Andi Wismarsyah.


Perhelatan GIIAS ini akan berlangsung dari 20 hingga 30 Agustus 2015 dan akan diikuti sebanyak 30 merek kendaraan dari Agen Pemegang Merek (APM) seperti Audi, BMW, Chevrolet, Daihatsu, Datsun, Honda, Hyundai, Jaguar, KIA, Land Rover, Lexus, Mazda, Mercedes-Benz, MINI, Mitsubishi, Nissan, Renault, Smart, Subaru, Suzuki, Tata Motors, Toyota, VW dan 7 merek kendaraan komersial seperti FAW, Hino, Isuzu, Mitsubishi Fuso, Tata Motors, Toyota Dyna, dan UD Trucks.


"GIIAS 2015 menawarkan beberapa keunggulan bagi pesertanya. Sebagai contoh, dari tahun ke tahun, permintaan akan luasan area pameran dari para peserta terus meningkat.


Tahun ini ICE, sebagai tempat penyelenggaraan GIIAS menyediakan area pameran indoor seluas 60.000 m2. Selain itu, kawasan berikat seluas 800 m2 juga tersedia untuk memudahkan keperluan logistik peserta," tambah Ketua Penyelenggara GIIAS 2015, Johnny Darmawan di tempat yang sama.



Redaksi: redaksi[at]detikoto.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Soal Mobnas Proton, Ini Saran Garansindo

Jakarta - Jagat otomotif nasional dikagetkan dengan kerja sama PT Adiperkasa Citra Lestari (ACL), dan Proton yang akan memproduksi mobil di Indonesia. Pemerintah menyebut proyek ini bukan proyek mobnas tetapi, jelas-jelas dalam MoU yang diteken kedua pihak merupakan MoU untuk pengembangan dan produksi mobil nasional Indonesia.

Lalu apa komentar para Agen Pemegang Merek (APM) pribumi di tanah air? Apakah mereka tidak berniat membuat sendiri kendaraan dengan merek lokal dan tidak melulu membawa merek dari luar?


Salah satu APM yang tergolong ‘pribumi' ini adalah PT Garansindo Inter Global, yang perusahaannya dimiliki oleh kalangan pribumi Indonesia.


“Kami tidak mau berkomentar soal mobnas Proton ini,” ujar CEO Garansindo Muhammad Al Abdullah.


Namun dia tidak pelit memberikan saran kepada pemerintah. “Saat ini yang dibutuhkan solusi,” ujarnya.


Menurutnya, alangkah baiknya pemerintah justru membuka pintu untuk alih teknologi dari perusahaan otomotif lainnya yang sudah mapan di dunia. Apalagi dunia otomotif kini larinya ke arah mobil listrik atau kendaraan yang hemat BBM karena BBM memang bakal menjadi barang langka.


“Garansindo sendiri sudah melihatnya dengan menggaet Zero Motorcycles, motor listrik,” ujarnya.


Selain Zero, Garansindo juga sedang menggaet produsen motor roda dua lainnya yang sudah mapan di dunia otomotif. Namun mereknya apa, untuk saat ini dia tidak mau menyebutkannya.


Hal ini pun menurutnya sudah disampaikan kepada pihak Kementerian Perindustrian beberapa waktu lalu. “Kami sudah bertemu 2 bulan yang lalu, saya sowan kepada Menperin, saya katakan, kami sedang mempertimbangkan kendaraan listrik premium, yang dalam jangka panjang akan diproduksi di Indonesia,” ujarnya.


Untuk memproduksi kendaraan di Indonesia itu, APM harus bekerja sama dengan semua pihak termasuk kalangan akademisi, seperti Universitas Indonesia.


“Produksi dalam negeri ini, kami gandeng akademisi, supplier dari Indonesia, dan prinsipal merek roda dua yang sudah mapan. Apakah nanti mereknya lokal atau luar itu masalah nanti. Yang penting listrik, diproduksi dalam negeri oleh anak bangsa dan bisa tandem,” ujarnya.


Menurutnya, merek luar negeri yang memproduksi kendaraan listrik, seperti Tesla pasti mau diajak kerja sama untuk memproduksi di dalam negeri. “Bisa kan mereka, buka pintu untuk teknologi baru,” ujarnya.



Redaksi: redaksi[at]detikoto.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Perempuan Biasanya Kesal Kalau Pacarnya Nyetir Mobil-mobil Ini

Tokyo - Untuk memikat wanita, pria kadang-kadang datang ke rumah si wanita dengan mengendarai mobil yang mereka anggap menarik. Tetapi jangan salah, kadang ada mobil yang bisa bikin buat wanita ill feel.

Berdasarkan survei yang dilakukan MyNavi pada 441 perempuan di Jepang ditemukan sebanyak 325 perempuan Jepan bisa bete kalau kekasih mereka mengendarai beberapa tipe kendaraan.


Penasaran mobil apa saja yang paling dibenci perempuan Jepang? Yuk kita simak yang berikut ini seperti dilansir rocketnews24.com:



readmore »»  

Punya Asuransi Mobil dan Mau Nerjang Banjir? Baca Dulu 5 Hal Ini

Jakarta - Kota Jakarta dikepung oleh banjir, beberapa pengguna mobil dengan gagah berani mencoba melewati banjir. Sebagian ada yang berhasil sebagian ada yang tidak.

Asuransi Garda Oto memberikan kiat mengenai antisipasi dini agar mobil yang terlanjur rusak tersebut dapat diklaim ke perusahaan asuransi.


Bagi pemilik mobil yang telah diasuransikan, sebelum menerjang banjir sebaiknya perhatikan terlebih dahulu beberapa hal berikut:



readmore »»  

Uji Nonstop 24 jam Mazda2

Jakarta - All New Mazda2 24 HRS Take and Go! Begitulah tajuk acara fun drive yang digelar oleh PT Mazda Motor Indonesia untuk membuktikan kenyamanan dan ketangguhan All New Mazda2.

Tak berlebihan bila disebut begitu. Setidaknya, ada dua alasan yang mendasari sebutan tersebut. Pertama, selama proses pengujian berlangsung, mesin All New Mazda2 tidak dimatikan hingga 24 jam penuh. Disinilah sesi uji ketangguhan dari mesin hatchback Mazda itu berlangsung.


Kedua, pengujian yang diikuti 30 orang awak media, dilakukan di kondisi jalanan kota Jakarta di berbagai waktu, mulai dari pagi, siang, sore, hingga malam.


Beragam situasi pun dirasakan oleh detikOto, sama setelah pengujian pertama kali yang dilakukan detikOto di sirkuit Tokachi International Speedway di Hokkaido, Jepang. Walhasil, kenyamanan berkendara kembali dirasakan detikOto, terutama pada fitur keamanan yang tersaji pada All New Mazda2.


Sebelum proses uji dilakukan, Presiden Direktur PT. Mazda Motor Indonesia, Keizo Okue, sempat memberikan gambaran ihwal proses uji tersebut. “Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari kampanye Be Alive yang diluncurkan oleh Mazda di pertengahan tahun lalu, keasyikan berkendara khas Mazda,” tuturnya.


Kalimat itulah yang mengusik benak para peserta uji tersebut. Seperti apakah keasyikan tersebut? Seperti apa ketika menjelajah kota di saat kamacetan merata di berbagai sudut?


Berikut fakta dari pengujian All New Mazda2



readmore »»  

Ini Alasan Hendropriyono Gaet Proton

Jakarta - Pemilik PT Adiperkasa Citra Lestari, AM Hendropriyono mengeluarkan pernyataan resmi terkait rencana pembuatan mobil nasional (mobnas) yang menggandeng Proton. Menurutnya, penandatanganan MoU itu dilakukan atas dasar usaha padat karya yang akan menampung tenaga kerja sebanyak 6.000 orang.

"Saya cs menggandeng Proton, untuk kerja sama dalam R&D (riset dan pengembangan) dan teknik. Atas dasar itu, akan lebih efisien bagi kita dalam membangun infrastruktur beserta gelar after sale dan networking-nya. Kerja sama ini sifatnya B to B (business to business). Kami swasta, Proton juga kini swasta," tutur Hendro seperti detikOto kutip di situs Sekretariat Kabinet, Senin (9/2/2015).


Adapun mengenai kehadiran Presiden Jokowi dalam acara tersebut, Hendropriyono justru memujinya, karena mau diajak PM Najib dan Tun Mahathir, menyaksikan anak-anak bangsa dari kedua negaranya membangun kerja sama menghadapi tantangan negara-negara maju.


"Seyogianya sebagai pemerintah memacu semangat rakyatnya, untuk bersama-sama membangun negaranya sendiri," kata Hendro.


"Itu karena kita beli, apalagi ini yang karena kita mau membangun pabrik sendiri," tuntasnya.



Redaksi: redaksi[at]detikoto.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Jokowi Klarifikasi Soal Proton Jadi Mobil Nasional

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluruskan kabar yang mengatakan, nota kesepahaman (MoU) antara PT Adiperkasa Citra Lestari (ACL) dengan Proton Holdings Bhd terkait program mobil nasional di Indonesia.

Dikutip dari situs Sekretariat Kabinet, Senin (9/2/2015), Jokowi mengatakan, MoU tersebut bersifat business to business antar dua perusahaan swasta.


Kehadiran Jokowi dalam MoU tersebut karena memenuhi undangan mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohammad dan PM Dato Sri Mohammad Najib Tun Abdul Razak.


"Jadi kemarin karena diundang Doktor Mahathir dan Pak PM Najib, ya saya datang jadi masih awal-awal sekali," kata Jokowi.


Jokowi tidak menjawab pertanyaan mengenai spesifik mobil Proton dimaksud, karena itu menyangkut kesepakatan antar dua perusahaan. "Ditanya ke sana, saya sampaikan itu business to business, jadi ditanyakan ke sana," tukasnya.


Kemudian, Jokowi juga tidak menjawab soal rencana menjadikan Proton sebagai mobil nasional.


"Saya mesti harus melihat studi kelayakan seperti apa kemudian targetnya yang musti dicapai itu seperti apa," kata Jokowi.


Dia mengatakan, Indonesia adalah negara yang sangat terbuka, yang menerima investasi dari manapun, termasuk dari Malaysia.


"Ya kalau investasi ya silakan, mau dari Korea juga silakan, mau dari Jepang yang sudah banyak dan mau investasi lebih besar lagi silakan, kita butuh investasi," tutur Jokowi.



Redaksi: redaksi[at]detikoto.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Bos Mercy: Google dan Sejenisnya Takkan Jadi Produsen Mobil

Stuttgart - Perusahaan teknologi seperti Google belakangan coba masuk ke industri mobil. Menurut bos Daimler, induk perusahaan mobil Mercedes, meskipun punya potensi 'mengganggu' industri mobil, sepertinya mereka tidak mungkin menjadi perusahaan mobil massal.

Google diketahui sedang mengembangkan mobil yang bisa berjalan sendiri. Demikian juga perusahaan seperti Microsoft, Apple atau BlackBerry, mengembangkan software agar mobil semakin berteknologi tinggi.


"Google dan perusahaan seperti mereka ingin terlibat, tapi saya tidak berpikir mereka akan membuat kendaraan," kata Chief Executive Daimler, Dieter Zetsche yang dikutip dari Reuters, Senin (9/2/2015).


"Kami perlu mamahami hal itu, kemudian sampai skala mana mereka akan menuju, sampai skala bagaimana kami adalah kompetitor," tambah dia.


Dieter juga menggarisbawahi kalau perusahaannya akan berhati-hati jika harus bekerja sama dengan perusahaan teknologi seperti Google. Terutama soal privasi dan keamanan data.


"Saat kami membicarakan soal keamanan di Mercedes, tak hanya spesifik soal perlindungan dari kecelakaan, tetapi juga soal keamanan data personal mereka. Untuk menyediakan hal itu, kami harus tetap menjaga kontrol dan kami tidak bisa melakukannya jika dikoleksi oleh Google," pungkas Dieter.


Mercedes sendiri sudah memamerkan prototipe mobil otomatis pada Consumer Electronic Show 2015 awal tahun ini di Las Vegas. Di masa depan, mobil yang bisa berjalan sendiri diprediksi menjadi hal yang umum.



Redaksi: redaksi[at]detikoto.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Bikin Mobnas Gandeng Merek Asing, Indonesia Tidak Bisa Mandiri

Jakarta - Rencana PT Adiperkasa Citra Lestari menggandeng Proton Holdings Berhad untuk membuat mobil nasional (mobnas) di Indonesia menimbulkan pro dan kontra. Masalahnya, dalam membuat mobnas itu, Indonesia tetap meminta bantuan merek asing.

Penggiat otomotif yang juga mantan pebalap nasional, Alex Asmasoebrata menilai kerja sama dalam membuat mobil nasional ini tidak akan membangun kemandirian nasional.


"Bukan hanya sekedar memproduksi tapi seharusnya mobil nasional itu segala sesuatunya diproduksi di sini dan teknologinya serta segala macamnya kalau memang bisa dibuat disni kenapa tidak, jadi sebenarnya dimatangkan dulu yang sudah ada," komentar Alex kepada Trans7.


Menurut Alex, Indonesia dulu pernah memiliki pabrik mobnas. Jika sekarang mau membuat mobnas lagi, kenapa tidak mengembangkan dari pabrik yang dulu pernah ada.


"Dulu juga sudah ada pabriknya, kenapa tidak dari situ saja kita kembangkan," katanya.



Redaksi: redaksi[at]detikoto.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Gaikindo: Soal Mobnas, Harusnya Sama Seperti LCGC, Kita Diajak Ngomong

Jakarta - Keterangan foto: Presiden Joko Widodo mengendarai mobil golf, melihat-lihat fasilitas produksi di Proton Malaysia. dok Proton Holdings Berhad.

PT Adiperkasa Citra Lestari menggandeng Proton Holdings Berhad untuk membuat mobil nasional (mobnas) di Indonesia. Bahkan, penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU)-nya disaksikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Malaysia.


Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jongkie Sugiarto mengatakan, berbeda pada saat pembuatan program Low Cost and Green Car (LCGC), dalam rencana pembuatan mobnas, Gaikindo sama sekali tidak diajak diskusi oleh pemerintah.


"Kita tidak akan banyak komentar, kenapa? Orang kita tidak tahu apa-apa. Kita diajak diskusi tidak mengenai hal ini? Harusnya sama seperti waktu bikin LCGC," tegas Jongkie dengan nada tinggi saat dihubungi detikOto, Senin (9/2/2015).


Menurut Jongkie, kalau pemerintah mengajak diskusi, Gaikindo akan memberikan masukan, karena Gaikindo itu sendiri menaungi pabrikan otomotif asing yang ada di Indonesia.


"Kalau diajak diskusi kan kita akan memberikan masukan ini itu. Sekarang bentuk perjanjiannya seperti apa, bentuknya seperti apa kita tidak tahu. Mau disuruh kasih komentar tentang mobnas, kita mau jawab apa?," bebernya.



Redaksi: redaksi[at]detikoto.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Mobil Iron Man, Audi R8 Model Terbaru Dirilis Bulan Depan

Geneva - Tampang baru mobil Iron Man Audi R8 kabarnya akan diperkenalkan di Geneva Motor Show. Namun sebelum debutnya tiba, sebuah foto memperlihatkan model terbaru Audi R8 di sebuah bengkel.

Memang foto ini belum dipastikan keabsahannya, apakah ini benar-benar Audi R8 terbaru atau hanya sebuah rekayasa.


Seperti dilansir leftlanenews, Audi R8 bakal mengusung platform milik Lamborghini Huracan. Jadi bisa diprediksi kalau Audi R8 bakal lebih ringan, dengan mengusung bahan material terbaik seperti alumunium dan karbon fiber.


Semuanya dilakukan demi mewujudkan performa yang lebih baik dan lebih irit.


Menjajal Audi R8 di Sirkuit Sepang


Nah kalau bicara soal mesin, memang belum bisa diketahui secara pasti mesin tangguh apa yang bakal digendong. Namun diprediksi mesin V8 dan V10 dengan Turbocharged 6 silinder, bakal menjadi pilihan.


Yang menarik, Audi ternyata sudah berencana untuk membuat versi listrik. Kemungkinan besar bakal diberi embel-embel e-tron, mobil akan sanggup menempuh jarak sejauh 248 mil.


Mobil R8 versi listrik ini hanya tersedia sedikit dan menjadi produk termewah.



Redaksi: redaksi[at]detikoto.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Gaikindo: Tanya ke Pemerintah, Apa Ada Peraturan Tentang Mobnas?

Jakarta - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengaku masih belum mengetahui rencana pembuatan mobil nasional (Mobnas) yang akan dilakukan oleh PT Adiperkasa Citra Lestari yang bekerjasama dengan Proton Holdings Berhad.

Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, Jongkie Sugiarto menegaskan, selama ini tidak ada peraturan mengenai mobil nasional. Bahkan peraturan mobnas itu tidak ada sejak program mobil nasional disemprit oleh Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) tahun 1990-an lalu.


"Sekarang gini, tanyakan kepada bapak-bapak di pemerintahan, apakah ada peraturan tentang mobnas? Kalau ada mana dan seperti apa?," tegas Jongkie saat dihubungi detikOto, Senin (9/2/2015).


Jongkie menambahkan, kalau ada peraturannya kan jelas dan pihak Gaikindo juga bisa mengetahui adanya rencana tersebut. Peraturan mobnas itu semenjak dihapuskan belum ada lagi peraturan yang baru.


"Ini kami (Gaikindo) juga sama sekali tidak tahu. Saya lagi di luar negeri, baca berita di Indonesia tahu-tahu ramai tentang mobnas. Peraturannya mana dulu," tuntasnya.


Memang selama ini aturan mengenai mobil apa yang disebut sebagai mobnas belum jelas. Apakah mobnas itu memang harus dari awal, dari desain digarap oleh orang Indonesia, atau mobil yang diproduksi di Indonesia dengan kandungan lokal yang tinggi.


Jika mengacu pernyataan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani yang menyebutkan komponen lokal atau Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 85%, maka mobil Toyota-Daihatsu seperti Avanza -Xenia sudah bisa disebut mobnas karena sudah mencapai 90 persen.




Redaksi: redaksi[at]detikoto.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Rilis Lengkap Proton soal 'Mobnas'

Jakarta - Proton Malaysia hari ini menyebarkan siaran pers mengenai pengembangan dan produksi mobil nasional Indonesia. Isinya sebenarnya tidak jauh berbeda dengan berita-berita yang selama ini beredar.

Berikut siaran pers Proton, yang dikutip detikOto, Senin (9/2/2015):


Subang Jaya


PROTON Holdings Berhad ("PROTON") hari ini mengumumkan penandatanganan kerja sama Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT. Adiperkasa Citra Lestari ("PT ACL") untuk menciptakan kerja sama antara Malaysia dan Indonesia terkait pengembangan dan produksi mobil nasional Indonesia.


Perjanjian kerja sama dilakukan oleh Chief Executive Officer Proton, Dato’ Abdul Harith Abdullah dan disaksikan oleh Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Dato' Seri Zahrain Mohamed Hashim, sementara dari pihak PT ACL diwakili oleh Chief Executive Officer Abdullah Mahmud Hendropriyono dan disaksikan oleh Dubes Indonesia untuk Malaysia Herman Prayitno.


Peristiwa bersejarah ini juga dihadiri oleh PM Malaysia Dato' Sri Mohd Najib Tun Abdul Razak, Presiden Indonesia Joko Widodo dan Chairman PROTON Dr Mahathir Mohamad di PROTON Centre of Excellence in Subang Jaya.


Dengan adanya MoU, bertujuan untuk meningkatkan peluang bisnis antara kedua perusahaan dair kedua negara tetangga yang berkaitan dengan pengembangan dan produksi kendaraan yang diusulkan.


Berdasarkan MoU, studi kelayakan akan dilakukan untuk mengeksplorasi bidang-bidang tertentu dari kedua perusahaan, termasuk pengembangan dan pembuatan proyek di Republik Indonesia. MoU hanya menyatakan niat kedua belah pihak dan bersifat tidak mengikat.


"Kolaborasi ini akan baik karena kedua negara yang secara khusus bekerja sama untuk mengembangkan produk untuk pasar yang lebih besar. Selain itu, PROTON, yang memiliki fasilitas, kemampuan dan teknologi dalam desain, pengembangan dan pembuatan mobil, adalah satu-satunya perusahaan di kawasan ASEAN yang memiliki pusat riset dan pengembangan sendiri. Tidak ada negara lain di kawasan ini yang memiliki proyek mobil nasional sendiri, sementara negara lain hanya menyediakan manufaktur dan perakitan jasa. Oleh karena itu, kami sangat senang dengan MoU ini akan menyajikan kolaborasi ini memungkinkan kedua negara dan perusahaan untuk saling berbagi pengetahuan dan saling berbagi keahlian di bidang otomotif dan di sisi lain memperkuat hubungan bilateral antara negara-negara, " kata Dato 'Harith.


"MoU berfungsi sebagai awal yang positif untuk kedua negara. Sebagai pemain utama di kawasan di pasar otomotif, PROTON menyambut kerja sama tersebut dengan PT ACL untuk kepentingan semua. Kerja sama yang lebih erat antara kedua piha akan memperkuat investasi regional dan internasional, memacu pasar otomotif, dan pembangunan ekonomi, "tambahnya.


Sementara itu, CEO ACL AM Hendroproyono mengatakan MoU adalah perkembangan besar bagi industri otomotif Indonesia di mana kolaborasi akan menawarkan kesempatan kerja yang lebih banyak bagi masyarakat Indonesia.


"Kami sangat senang bisa bekerja sama dengan PROTON dan Malaysia dalam proyek ini. Dengan keahlian yang dimiliki PROTON dan budaya yang sama, kami yakin bahwa PROTON dapat membantu melatih dan mengembangkan tenaga kerja untuk industri otomotif kami. Kolaborasi ini ketika terwujud tidak hanya akan memacu industri otomotif Indonesia lebih tetapi juga memperluas pengetahuan dan kemampuan kami, "katanya.


Dengan kolaborasi yang potensial, kedua perusahaan akan menghasilkan studi kelayakan pada operasi dan bisnis otomotif.


Selain itu kedua pihak juga akan mengevaluasi dan bekerja sama untuk mengembangkan aktivitas lokalisasi, pembelian, rekayasa dan desain, logistik, studi pasar dan proses terkait lainnya yang berkaitan dengan proyek ini.


Jika studi kelayakan sukses, PROTON dan PT ACL akan menandatangani perjanjian pendirian perusahaan patungan.


“Ini adalah satu lagi tonggak penting dan signifikan bagi PROTON karena kami memulai lagi kemitraan strategis lain untuk visi yang lebih besar. PROTON bersedia untuk membantu Indonesia dan negara yang ingin tumbuh bersama dengan perusahaan, dengan persetujuan dari Pemerintah Malaysia. Untuk tujuan ini, kami pasti berharap untuk merinci rencana kami dan studi kelayakan pada kolaborasi ini untuk mencapai apa yang kami harapkan akan memberikan sinergi dengan rencana masa depan kedua belah pihak," tambah Dato 'Harith.



Redaksi: redaksi[at]detikoto.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Bulan Depan Suzuki Perkenalkan Pengganti Jimny Sierra dan Splash

Geneva - Suzuki Motors Corporation bakal memboyong dua konsep anyar ke gelaran Geneva Motor Show 2015, Maret mendatang. Keduanya adalah konsep pengganti Suzuki Splash dan konsep Sport Utility Vehicle terbaru.

Seperti dilansir Motoring, Senin (9/2/2015), sumber di pabrikan asal Jepang itu menyebut, kedua mobil itu dmaksudkan sebagai amunisi baru pihaknya dalam menghadapi persaingan yang kian sengit.

.

Kemungkinan besar, SUV berukuran kecil yang bakal dihadirkan itu merupakan pengganti dari Suzuki Jimny Sierra.


Namun, dari gambar penggoda yang telah beredar, ukuran SUV anyar itu bakal lebih besar dari Jimny tersebut. Konsep yang diberi kode iM-4, itu disebut sebagai ‘ikon mini 4x4’ Suzuki.


Adapun pengganti Splash yang berkode iK-2 disebu-sebut bakal menjadi pesaing Honda Jazz. Mobil hatchback lima pintu itu diposisikan di bawah Suzuki Swift dan di atas Suzuki Celerio.



Suzuki iK-2



Redaksi: redaksi[at]detikoto.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Disebut Bukan Mobnas oleh Menperin, Ini Penjelasan Resmi Proton

Jakarta - Menteri Perindustrian Saleh Husin keukeuh menyebutkan kalau kerja sama yang dilakukan antara pabrikan otomotif asal Malaysia, Proton, dengan PT Adiperkasa Citra Lestari bukan untuk mengembangkan mobil nasional.

Kerja sama tersebut tidak melibatkan pemerintah maupun BUMN. Benarkah? Yuk mari kita simak saja langsung, siaran pers dari Proton Malaysia.


Pada paragraf pertama siaran resmi mereka, jelas-jelas disebut mengenai pengembangan dan produksi mobil nasional Indonesia.


Tulisan tepatnya seperti ini:


PROTON Holdings Berhad ("PROTON") today announced the signing of a Memorandum of Understanding (MoU) with PT. Adiperkasa Citra Lestari ("PT ACL") to establish cooperation ties between Malaysia and Indonesia ("Parties") in relation to the development and manufacturing of Indonesia National Car.


Siaran pers itu diedarkan Proton hari Senin ini 9 Februari 2015. Proton meneken perjanjian dengan PT Adiperkasa Citra Lestari bertepatan dengan kunjungan Jokowi ke Malaysia.


Dengan perjanjian itu, keduanya sepakat melakukan studi kelayakan pembuatan mobil nasional selama 6 bulan.


Chairman Proton yang juga mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad menginginkan kerja sama ini akan menciptakan sebuah mobil nasional untuk dipakai orang-orang ASEAN.


Hal ini ditegaskan pula oleh CEO Proton Dato’ Abdul Harith Abdullah. “MoU akan memberikan start yang bagus untuk kedua negara. Sebagai pemain besar di pasar otomotif regional, Proton menyambut kerja sama yang menguntungkan semua pihak dengan PT ACL,” ujarnya.



Redaksi: redaksi[at]detikoto.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

2 Supercar Diluncurkan Koenigsegg Bulan Depan

Geneva - Dunia otomotif bulan depan bakal diramaikan dengan kedatangan banyak mobil baru. Bukan hanya mobil biasa, tapi produsen mobil super seperti Koenigsegg juga akan meluncurkan 2 supercar anyarnya pada saat Geneva Motor Show 2015.

Dalam keterangan resminya, Senin (9/2/2015) supercar yang pertama adalah Agera dengan tambahan embel-embel nama RS. Tidak dijelaskan apa saja keunggulan dari Agera RS tersebut, karena informasinya akan diumumkan saat press conference di 3 Maret mendatang.


AgeraRS_unveil_390


Model kedua yang akan diluncurkan produsen mobil super asal Swedia itu adalah Regera. Regera ini adalah mobil yang memiliki performa tinggi sehingga Koenigsegg menyebutnya sebagai megacar karena Regera itu memiliki tenaga hingga 1.341 hp.


Megacar terbaru dari Koenigsegg ini nantinya akan bersaing dengan Ferrari LaFerrari, McLaren P1 dan Porsche 918 Spyder.


Belum ada informasi lengkap juga mengenai megacar ini. Koenigsegg akan merilisnya bulan depan.



Redaksi: redaksi[at]detikoto.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»