Saatnya Offroad di Bromo...Brum!

Malang - Kawasan Bromo merupakan salah satu destinasi wajib para petualang saat berkendara di tanah Jawa.

Bromo dikenal punya lanskap megah kombinasi antara alam, padang pasir, savana, pura hingga perbukitan hijau yang menawarkan sensasi berbeda seperti saat matahari terbit yang dapat dilihat di panggung Penanjakan dari pintu Pasuruan.


Tiga pintu lain yang tak kalah hebat adalah Tumpang dari Malang, Senduro dari Lumajang dan pintu Probolinggo. Offroad time!


Viar Jelajah Indonesia telah memasuki perjalanan hari ke sepuluh. Rute yang diambil adalah dari Kediri menuju Blitar hingga selanjutnya menyisir luar kota Malang untuk bisa masuk ke Bromo via Tumpang.


Bromo selalu punya daya magisnya sendiri dengan sejuknya hawa perjalanan dan hijaunya pepohonan, sayang beberapa waktu lalu lokasi savana yang lebih dikenal sebagai bukit Teletubbies habis terbakar, merubah warna hijau cantik menjadi hitam pekat arang.


ensa menangkap ironi dan kesedihan yang tengah melanda area yang dikenal jadi tempat wajib berfoto bagi para turis yang datang ke sana.


Hari ke 10 dihabiskan dengan beristirahat di salah satu penginapan bersama para awak dealer VIAR Pasuruan, Irian Motor pimpinan bapak Wibisono. Di hari ini pula Piters Tanujaya (Team Leader) berulang tahun yang ke 49, praktis dua acara terakhir bersama awak dealer VIAR masing-masing saat di Kepanjen Malang (Bp. Agus, TULUS Motor) dan di Bromo (Bp. Wibisono, IRIAN Motor) menjadi tempat pesta sederhana perayaan ulang tahun sang pembalap motocross senior ini. Selamat ulang tahun pak bro Piters Tanujaya.



readmore »»  

5 Fakta Mengenai Kecelakaan di Jalan Raya

Jakarta - Setiap pengemudi di jalan raya selalu mengklaim bahwa dirinya adalah pengemudi yang aman dan tidak membahayakan pengemudi lain. Mereka bahkan menyalahkan pengemudi lain yang tidak berhati-hati ketika berkendara.

Namun, apakah hal tersebut benar? Berikut ini kami berikan lima buah fakta mengenai kecelakaan di jalan raya yang mungkin kebalikan dari apa yang Anda pikirkan.



readmore »»  

Pengguna Kendaraan: Pakai BBM Non Subsidi Ringankan Beban Negara

Jakarta - Tahun ini pemerintah harus mengucurkan Rp 246,5 triliun untuk mensubsidi Bahan Bakar Minyak. Angka itu kalah jauh dengan anggaran untuk pembangunan infrastruktur yang mencapai Rp 206,3 triliun.

Bagi Windayati Gunawan, warga Summarecon Serpong yang ditemui detikOto beberapa waktu lalu, dengan menggunakan bahan bakar non subsidi kita sejatinya telah meringankan beban negara untuk menanggung anggaran subsidi.


"Setiap tahun ratusan triliun untuk subsidi bahan bakar. Mending buat membangun sekolah atau rumah sakit, dan bikin lapangan kerja," ujar Windi.


"Kalau dihitung dengan cermat, dengan kondisi mesin yang normal, dengan pemakaian bahan bakar oktan tinggi lebih irit. Memang sih harganya lebih mahal," tutur Windi.


Omongan Windi ini damini oleh pengendara motor Apriadi Susanto. Dia menurutkan malah jika menggunakan BBM subsidi, performa motor tidak akan maksimal


"Jadi buat apa kita beli kendaraan yang menawarkan performa tinggi, tapi kita enggak pernah merasakan performa sesungguhnya," kata dia.


Memang, secara teknis Pertamax adalah bahan bakar tanpa timbal dengan kandungan aditif detergency generasi terbaru. Campuran itu dimaksudkan untuk membersihkan intake valve port fuel injector, karburator, dan ruang bakar dari kerak karbon.


Sementara, dengan stabilitas oksidasinya yang tinggi dan kandungan olefin, aromatic serta benzene berkadar rendah menghasilkan pembakaran yang lebih sempurna pada mesin. Selain itu, bahan baku itu tidak akan menyebabkan mesin mengelitik dan tingkat emisinya rendah.



readmore »»  

Ini Alasan Sekolah Membolehkan Anak Bawa Motor

Jakarta - Siswa sekolah menegah atas memang sudah ada yang cukup umur untuk mengendarai sepeda motor. Tapi, tak semua siswa yang sudah berusia di atas 17 tahun. Siswa yang memiliki Surat Izin Mengemudi pun hanya segelintir.

Tapi, pihak sekolah SMK Negeri 26 Jakarta tidak membatasi siswanya untuk membawa sepeda motor ke sekolah.


"Kita tidak bisa melegalkan, tapi kalau dia (siswa) membawa motor ya silakan," kata Pembina OSIS SMKN 26 Jakarta, Agus Abdurrahman kepada detikOto di Jakarta.


Menurut Agus, siswa yang membawa sepeda motor sudah banyak. "Di sini sampai kesulitan parkir," katanya.


Sementara Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMKN 26 Jakarta, Nur Siswanto menyatakan, ada dua pertimbangan siswa diperbolehkan membawa sepeda motor.


Pertama, transportasi di Jakarta yang belum memberikan rasa aman kepada siswa. Kedua, dengan membawa kendaraan pribadi, kemungkinan siswa melakukan tawuran kecil. Sebab, tidak ada gerombolan siswa jika pulang sekolah.


"Dengan catatan, bawa motor enggak boleh telat," ujar Siswanto.


Jika telat, katanya, siswa harus mendorong motor sepanjang sekolah.


Sementara itu, siswa yang membawa motor umumnya tinggal tak jauh dari sekolah. "Mayoritas sekitaran Pulogadung, Klender. Mereka juga mengambil jalur aman, bukan mengambil jalur bahaya," lanjut Siswanto.


Menurut Siswanto, pihak SMKN 26 berencana akan mengajak Polda Metro Jaya untuk bekerja sama pembuatan SIM siswa-siswanya. Tapi, belum ada waktu yang pasti.


"Sedang kami data sih siapa saja yang akan membuat SIM," ujarnya.



readmore »»  

Cara Melakukan Klaim Asuransi Mobil

Jakarta - Jika Anda pemilik kendaraan bermotor serta telah memiliki asuransi kendaraan, tentu Anda tak perlu repot lagi mengeluarkan uang sangat banyak untuk mereparasi kendaraan Anda apabila rusak karena kecelakaan.

Namun, Anda juga perlu mengetahui bagaimana cara melakukan klaim asuransi mobil agar proses klaim menjadi lebih cepat. Saat ini ada dua jenis klaim asuransi yang dapat Anda ajukan saat terjadi kecelakaan, yakni klaim kecelakaan diri atau klaim pihak ketiga.



readmore »»  

Bukan untuk Gaya-gayaan, Ini Manfaat Menggunakan BBM Beroktan Tinggi

Jakarta - Bagi sebagian orang menggunakan bahan bakar minyak beroktan tinggi dianggap sebagai pemborosan. Maklum, semakin tinggi angka Research Octane Number (RON) atau biasa disebut oktan harganya juga semakin mahal.

Gaya-gayaan? Ya, itu bisa saja terjadi. Maklum, di negeri ini membeli bahan bakar beroktan tinggi yang notabene tak disubsidi oleh pemerintah masih dianggap wah.


"Tudingan hanya gaya-gayaan, itu sama sekali tidak benar. Karena sebenarnya, kebutuhan kendaraan kita memang bahan bakar oktan tinggi," tutur Apriadi Susanto, 30 tahun, seorang biker saat ditemui detikOto di SPBU BSD City, Serpong, awal pekan ini.


Dia menyebut oktan tinggi menjadi kebutuhan karena kendaraan bermotor yang dibuat 1990-an atau setelahnya telah dirancang menggunakan bahan bakar jenis itu.


"Rata-rata kendaraan tahun itu kompresi mesinnya sudah 9,1 : 1, artinya membutuhkan bahan bakar dengan oktan minimal 91,” kata karyawan perusahaan swasta yang berkantor di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, itu.


Alasan serupa diungkapkan Windayati Gunawan, warga Summarecon Serpong, yang ditemui di tempat yang sama. Menurut ibu dua anak itu, dengan menggunakan bahan bakar dengan oktan yang sesuai dengan tingkat kompresi mesin, pemilik motor atau mobil akan merasakan performa yang sesungguhnya dari kendaraan itu.


"Sebab bahan bakar oktan tinggi, misalnya Pertamax, pembakaran di mesin juga sempurna. Sehingga tarikan mobil enteng, dan mesin jadi awet karena tetap bersih," papar karyawati sebuah bank yang berkantor di kawasan Bintaro ini.


Windi yang mengaku telah menggunakan Pertamax sejak 10 tahun terakhir, menyebut, emisi gas buang hasil pembakaran bahan bakar itu juga bersih. "Ini tentu saja ramah lingkungan," ucapnya.


Pernyataan yang sama diungkapkan Apriadi yang mulai rajin mengisi motornya dengan bahan bakar itu sejak tiga tahun lalu. "Jadi buat apa kita beli kendaraan yang menawarkan performa tinggi, tapi kita enggak pernah merasakan performa sesungguhnya," kata dia.


Memang, secara teknis Pertamax adalah bahan bakar tanpa timbal dengan kandungan aditif detergency generasi terbaru. Campuran itu dimaksudkan untuk membersihkan intake valve port fuel injector, karburator, dan ruang bakar dari kerak karbon.


Sementara, dengan stabilitas oksidasinya yang tinggi dan kandungan olefin, aromatic serta benzene berkadar rendah menghasilkan pembakaran yang lebih sempurna pada mesin. Selain itu, bahan baku itu tidak akan menyebabkan mesin mengelitik dan tingkat emisinya rendah.



readmore »»  

Anak SMP Sering 'Ngumpetin' Motor di Tempat Dekat Sekolah

Jakarta - Pihak sekolah bukannya tinggal diam melihat anak-anak didiknya membawa kendaraan ke sekolah. Namun sering kali mereka dengan cerdik menitipkan kendaraan di tempat dekat sekolahnya.

"Sesuai peraturan anak-anak kan enggak boleh bawa motor. Tapi ada aja yang ngumpet-ngumpet dititip di tempat lain," ujar seorang pensiunan guru SMP di bilangan Jakarta Selatan Murti pada detikOto.


Para guru sering kali heran, kenapa pas sekolah bubaran, anak-anak itu bisa naik motor. "Kalau ke sekolah gak pernah naik motor, jalan kaki semua. Tempat parkiran sekolah sendiri khusus untuk parkiran para guru-guru dan sepeda anak-anak," ujar nenek dengan 4 cucu ini.


Bagaimana peran pabrikan motor mengurangi fenomena yang sudah kadung mendarah daging ini?


PT Astra Honda Motor selaku Agen Tunggal Pemegang Merek Honda menegaskan pencegahan anak di bawah umur mengendarai sepeda motor bukan hanya tanggung jawab pabrikan saja. Peran orang tua, guru, dan aparat penegak hukum juga sangat menentukan.


"Kami memiliki program kampanye keselamatan berkendara untuk obyek sasaran mulai dari siswa Taman Kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Itu dilakukan secara rutin," tutur Deputy Corporate Communication Division Head Astra Honda Ahmad Muhibbuddin, saat dihubungi detikOto, di Jakarta, Kamis (23/10/2014).


Menurut Muhib, Honda juga telah memiliki 150 orang instruktur safety riding yang tersebar di 22 provinsi. Mereka itulah yang secara regular diterjunkan ke sekolah maupun saat ada pagelaran acara khusus yang melibatkan anak sekolah maupun masyarakat umum.


"Kami juga mempunyai kurikulum etika lalu lintas. Termasuk siapa saja yang berhak menggunakan kendaraan bermotor di jalan raya," ucapnya.


Muhib menyebut, jika saat ini masih banyak anak di bawah umur yang mengendarai motor di jalan raya, pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk melarang. Apalagi menindaknya.


"Karena, itu sudah masuk ranah hukum dan kewenangan orangtua atau guru di sekolah," kata dia.


Oleh karena itu, pencegahan dan penindakan anak-anak di bawah umur yang nekat mengendarai motor akan efektif jika melibatkan orangtua, guru, aparat hukum dan pabrikan. "Kami hanya sebatas mengedukasi dan mengimbau," imbuh Muhib.



readmore »»  

Ngeri, Ngelitik Gara-gara BBM dengan Oktan Rendah Bikin Piston Berlubang

Jakarta - Mesin kendaraan saat ini memiliki rasio kompresi yang tinggi. Bahkan di pasaran sekarang, ada yang rasionya sudah mencapai 14:1. Karena itu lah BBM beroktan tinggi sangat dianjurkan.

Sebenarnya apa sih bilangan oktan atau sering disebut RON (Real Octane Number)? RON adalah angka yang mempresentasikan ketahanan bahan bakar terhadap kompresi di dalam mesin tanpa meledak sendiri. Maka mesin dengan kompresi yang tinggi membutuhkan bahan bakar dengan angka oktan yang tinggi.


Kenapa mesin perlu menggunakan BBM dengan bilangan oktan yang sesuai?


Pada operasi normal mesin, campuran bahan bakar dan udara akan terbakar/meledak setelah ada percikan api yang dikirim busi. Dengan cara ini ledakan selalu diatur pada saat yang tepat supaya energi hasil ledakan menghasilkan tenaga mekanik yang besar.


Sementara bahan bakar dengan angka oktan yang lebih rendah dari yang dibutuhkan mesin bisa meledak sendiri pada akhir proses kompresi. Hal ini akan mengakibatkan tabrakan antara bahan bakar yang meledak sendiri dengan bahan bakar yang dinyalakan busi. Tabrakan itu biasa dikenal dengan "ngelitik" atau knocking.


Efeknya, energi mekanik yang dibangkitkan tidak bisa optimal. Mesin akan lebih panas. Pada kasus yang lebih ekstrem bisa membuat piston rusak sampai berlubang.


Pada mesin modern, efek knocking akibat bahan bakar dengan oktan rendah memang bisa diatasi dengan memajukan waktu pengapiannya. Tapi, cara ini akan menyebabkan tenaga tidak keluar secara optimal. Akibatnya, konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros.



readmore »»  

Produsen Motor Minta Polisi Tak Ragu Tindak Pemotor di Bawah Umur

Jakarta - Kalangan industri sepeda motor mengaku telah sering mengingatkan masyarakat agar tidak mengizinkan anak di bawah umur untuk mengendarai motor. Jika itu masih terjadi, industri menyerahkan persoalan itu ke aparat penegak hukum.

"Industri tidak bisa mengawasi orang per orang di masyarakat dalam memanfaatkan sepeda motor yang mereka beli, apalagi menindak. Kami hanya memberi imbauan saja," tutur Ketua Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia, Sigit Kumala, saat dihubungi detikOto, di Jakarta, Kamis (23/10/2014).


Soalnya, setelah prosesi pembelian selesai dilakukan, maka hak sepenuhnya motor tersebut berada di tangan masyarakat.


"Sehingga, jika ada penggunaan yang tidak semestinya, itu di luar otoritas kami. Ya kalau berkaitan dengan hukum, ya penegak hukum yang berhak menindak," ujar Sigit.


Meski begitu, industri dan agen pemegang merek tidak lepas tangan begitu saja terhadap persoalan ini.


"Kami dan agen pemegang merek juga terus melakukan kampanye safety riding. Bahkan di lembaga pendidikan, kami minta program itu masuk ke kurikulum," ucapnya.


Deputy Corporate Communication Division Head PT Astra Honda Motor, Ahmad Muhibbuddin, mengamini pernyataan Sigit. Bahkan, kata Muhib, pihaknya telah memberikan pelatihan cara berkendara yang benar kepada siswa sekolah menengah atas.


Menurut Muhib, pihaknya selalu mengingatkan, bahwa untuk mengendarai motor harus memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) seperti yang diatur dalam undang-undang. Artinya, pengendara minimal berusia 17 tahun atau sudah duduk di bangku pendidikan menengah atas, bukan di bawah umur.


"Kalau kemudian kenyataannya lain, ya itu wilayah hukum. Karena di luar otoritas kami,” ucapnya.


Berdasarkan pandangan seorang Otolovers, Yuciko, fenomena anak sekolahan mengendarai motor akan mengakibatkan mereka berisiko menjadi sasaran pelaku kejahatan.


"Sasaran yang empuk untuk pelaku kejahatan biasanya anak-anak yang belum cukup umur karena mudah dipancing dan dipengaruhi emosinya sehingga muncul kejahatan perampasan ataupun muncul geng-geng motor yang bertindak semena-mena," ujarnya.


Selain itu anak yang belum cukup umur untuk mengendarai kendaraan biasanya mempunyai style yang mengerikan dalam berkendara seperti ngebut, melanggar lampu lalu lintas, zigzag, tidak menggunakan helm dan lainnya.


"Hal ini tidaklah mengherankan dikarenakan jika ditinjau dari segi psikologi untuk umur tersebut mempunyai tingkat kestabilan emosi yang rendah sehingga kadang-kadang berani berkendara tanpa memikirkan nyawanya sendiri dan orang lain," ujarnya.



readmore »»  

Ini Pengakuan Siswa yang Nekat Kendarai Motor

Jakarta - Fenomena yang membuat hati teriris kerap kita temui di jalanan. Salah satunya banyak siswa di bawah umur yang nekat memilih mengendarai motor, meski secara tidak sadar bisa membahayakan dirinya.

Dari puluhan hingga ribuan anak dibawah umur yang mengendarai motor untuk beraktivitas, jelas memiliki alasan yang berbeda-beda. Salah satunya siswa SMK di Depok, M Alvi yang memilih menggunakan sepeda motor meski dirinya tahu bahwa mengendarai motor itu sangat berbahaya. Alvi masih berusia 15 tahun.


"Iya tahu kalau belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) tidak boleh naik motor (menggunakan sepeda motor untuk beraktifitas-Red). Soalnya dari rumah tidak ada angkot, kalau mau naik angkot jauh jalannya," kata Alvi.


Selanjutnya Alvi yang telah bisa mengendarai sepeda motor dari SMP kelas 1 ini juga menuturkan, dirinya sering mengantarkan orangtua untuk keperluan orang tuanya.


"Alasan naik motor, buat pergi ke sekolah. Sama anterin orangtua pergi belanja ke supermarket. Selain itu enakan naik motor, karena lebih cepat dibandingkan dengan naik angkot," ujarnya.


Lalu apakah tidak takut tidak memiliki SIM mengendarai sepeda motor? "Tahu naik motor itu sangat berbahaya, bisa terjatuh, atau ditilang polisi, dan lain-lain. Tapi kayanya banyak teman-teman yang tidak memiliki SIM juga," katanya.


Terakhir dirinya juga menuturkan, selama ini para guru di sekolah dirinya tidak pernah mempermasalahkan jika dirinya mengendarai sepeda motor. Waduh..


Padahal seperti pengakuan Otolovers, Tubagus Maha Putra, bisa mengendarai belum tentu bisa mengendalikan kendaraan. Di jalan raya selain waspada dari kendaraan orang lain, kita juga harus waspada dengan kendaraan sendiri agar tidak merugikan pengguna jalan yang lain.


"Saya sendiri beberapa kali hampir ditabrak dari belakang saat mau berhenti di depan rumah. Saya perhatikan mereka masih menggunakan seragam putih biru, masih SMP. Celakanya saat hampir menabrak saya itu, mereka lagi asyik membaca gadget yang mereka bawa, entah itu balas BBM atau lagi sibuk dengan media sosial lainnya. Semenjak saat itu saya ganti klakson kendaraan yang suaranya lumayan mengagetkan. Minimal membuat pengendara seperti itu kaget dan menyadari ada kendaraan lain," ujarnya.


Dia pun hanya bisa berharap aturan lalu lintas benar-benar ditegakka. Apapun alasannya. Agar ketenangan pengguna jalan raya yang sudah mematuhi aturan tidak diabaikan.


"Bisa disurvei rata-rata pelanggaran di jalan raya banyak dilakukan oleh anak anak ABG seperti SMP, sudah tidak memiliki SIM tidak memakai helm, sambil pegang handphone dan melanggar marka jalan," ujarnya.



readmore »»  

'Naik Motor Tidak Hanya Butuh Skill, Tapi Banyak Faktor'

Jakarta - Kementerian Perhubungan Republik Indonesia sangat menyayangkan banyaknya siswa di bawah umur mengendarai sepeda motor. Ini sangat membahayakan nyawa si anak.

"Itu sebenarnya sangat membahayakan. Mungkin secara kemampuan siswa ini bisa mengemudi, tetapi secara faktor emosinya belum bisa," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, Barata saat dihubungi detikOto, Kamis (21/10/2014).


Dirinya menambahkan orangtua kerap salah menilai, saat buah hatinya telah mampu berkendara sendiri.


"Mungkin kebanyakan orang tua yang bersangkutan hanya mengukurnya hanya dari keterampilan berkendara. Sehingga mereka (orang tua-Red) memberikan izin anaknya untuk berkendara," ujar Barata.


"Padahal itu (berkendara-Red) bukan hanya kemampuan berkendara saja, kemampuan berlalu lintas juga penting. Dan ini harus ada pertimbangan kepentingan diri dan kepentingan orang lain (saat berkendara-Red). Apapah anak itu sudah bisa memikirkan kepentingan orang lain?" tambah Barata.


Barata pun mengingatkan akan pentingnya konsep berkendara. "Kalau saya melihat dari konsep transportasi, yang berkaitan dengan keselamatan dan kedisplinannya," ucap Barata.


"Saya tidak setuju (dengan siswa dibawah umur mengendarai sepeda motor-Red), anak-anak seperti itu belum bisa mempertimbangan kepentingan orang lain, dan mereka belum memikirkan orang lain dalam berlalu lintas," tutup Barata.


Salah seorang Otolovers, Albert, mengaku miris melihat banyaknya siswa SMP yang mengendarai motor ke sekolahnya meski di sekolah sudah ada larangan untuk siswa SMP membawa motor ke sekolah.


"Namun para siswa ini tetap membawa motor dan menitipkanya diluar sekolah. Padahal pihak sekolah juga sudah memberikan informasi kepada orangtua tentang aturan tersebut. Menurut saya yang paling menentukan adalah pendampingan orang tua, seandainya semua orangtua memberikan perhatian lebih kepada para anaknya maka peristiwa ini tidak akan terjadi. Mungkin ini butuh imbauan lewat lembaga resmi pemerintah contohnya linmas ataupun lembaga lain yang mana mengimbau kepada seluruh orangtua agar mencegah anaknya membawa motor ke sekolah khususnya anak yang masih duduk di bangku SMP," ujarnya.


Otolovers lainnya, Puji Sulami menyatakan juga keprihatinannya. "Saya sedih anak teman saya SMP kelas 2 laki-laki tewas ditabrak anak kelas 1 SMA yang belum punya SIM saat akan menyeberang jalan ke sekolahnya," ujarnya.



readmore »»  

Di Mataram, Bocah SMP Bawa Motor Tanpa Helm Cuma Dikasih Senyum Sama Polisi

Jakarta - Fenomena bocah SD dan SMP naik motor ke sekolah ternyata tidak hanya terjadi di Jakarta dan sekitarnya. Di luar Jakarta pun ternyata demikian, bahkan lebih parah karena jarang yang menggunakan helm.

"Bukan hanya di Jakarta dan sekitarnya, di Mataram tempat saya tinggal lebih parah. Sepeda motornya pretelan dan tanpa helm. Polisi hanya senyum, kecuali kalau ada jadwal operasi," tutur Topari dalam surat elektronik yang diterima detikOto, Kamis (23/10/2014).


"Harusnya polisi peka, kelihatan tidak cukup umur hentikan dan periksa kelengkapannya. Jika melanggar tahan, minta orang tuanya yang mengambil kendaraannya di kantor polisi," katanya.


Sementara itu, Kasubdit Bingakum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Hindarsono menjelaskan, pihak kepolisian sudah lama memberlakukan tindakan tegas kepada anak SMP atau anak dibawah umur yang sudah membawa sepeda motor. Tindakannya adalah menilang dan membawanya ke kantor polisi.


"Sepeda motornya akan kita kandangin 1 bulan. Nanti orang tua dan gurunya akan kita panggil untuk mengambil motor dan anaknya itu," tutur Hindarsono saat dimintai pendapat oleh detikOto mengenai anak SMP sudah bawa motor ke sekolah, Kamis (23/10/2014).


Meski peraturan tersebut sudah diberlakukan sejak dulu, tapi anak dibawah umur itu tetap tidak merasa jera. Keesokan harinya masih banyak yang tetap membawa sepeda motor ke sekolah.


"Denda tilangnya sudah jelas Rp 500.000 karena mereka (anak dibawah umur) sudah melanggar peraturan dan dikenakan pasal pelanggaran lalu lintas karena mereka tidak memiliki SIM dan masih dibawah umur," lugasnya.



readmore »»  

Tidak Ada yang Antar ke Sekolah, Jangan Dijadikan Alasan!

Jakarta - Salah satu alasan para orang tua memberikan izin kepada anaknya yang masih dibawah umur membawa sepeda motor ke sekolahnya adalah tidak ada orang yang mengantarnya ke sekolah. Sehingga, orang tua tersebut memperbolehkan anaknya untuk naik motor.

Sebenarnya, menurut Kasubdit Bingakum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Hindarsono, hal-hal seperti itu yang harus dihindari dan jangan sekali-kali ijadikan alasan.


"Tidak ada yang mengantar anaknya ke sekolah jadi alasan untuk anaknya bawa motor ke sekolahnya. Harusnya biarkan naik kendaraan umum saja daripada harus bawa motor sendiri ke sekolah," kata Hindarsono saat dimintai pendapat oleh detikOto mengenai anak SMP sudah bawa motor ke sekolah, Kamis (23/10/2014).


Naik kendaraan umum lanjut Hindarsono jauh lebih aman ketimbang harus membawa motor sendiri ke sekolah. Memang pengeluaran (ongkos) jauh lebih mahal ketimbang bawa motor sendiri, tapi dari segi keamanan lebih aman naik transportasi umum.


"Masalahnya itu mereka masih dibawah umur. SIM saja belum punya, kadang tidak pakai helm, ugal-ugalan. Itu yang membuat bahaya, kalau ketemu polisi sudah pasti ditilang karena mereka sangat sudah melanggar peraturan lalu lintas," bebernya.



readmore »»  

Dishub: Anak di Bawah Umur Naik Motor Karena Gaya Hidup

Jakarta - Banyak yang berpendapat anak di bawah umur menggunakan sepeda motor pergi ke sekolah diakibatkan tidak memadainya sarana dan prasarana angkutan umum. Lalu bagaimana pendapat Dishub?

"Penelitian (banyak anak sekolah dibawah umur menggunakan sepeda motor-Red) kita harus mencari gambaran umum itu, harus mencari penyebabnya. Menurut saya kalau angkutan umum di Jakarta tidak memadai, saya rasa tidak itu tidak tepat," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Barata saat dihubungi detikOto, Kamis (21/10/2014).


"Angkutan umum di Jakarta tidak seperti itu (telah memadai-red), setiap sudut ada angkutan umum yang bisa capai (bisa naik angkutan umum dimana saja-Red)," tambahnya.


Barata pun menambahkan, penyebab utama banyaknya anak dibawah umur mengendarai sepeda motor akibat pengaruh gaya hidup.


"Tapi menurut Saya ini ada pengaruh iming-iming, gaya hidup sangat mempengaruhi," ujar Barata.



readmore »»  

Guru Harus Larang Siswanya Bawa Motor ke Sekolah

Jakarta - Mungkin tidak hanya di Jakarta dan sekitarnya saja yang mengalami fenomena anak SD, SMP atau masih dibawah umur sudah membawa sepeda motor ke sekolahnya. Di kota-kota lain di seluruh Indonesia juga mungkin sering terjadi.

Guna meminimalisir fenomena tersebut, pihak kepolisian meminta selain kepada para orang tuanya, pihak dari masing-masing sekolah khususnya SD atau SMP untuk melarang siswanya mmbawa sepeda motor ke sekolah.


"Sekarang juga pihak sekolahnya harus bisa melarang dan menindak tegas siswanya yang mambawa motor ke sekolah. Larang mereka untuk membawa motor ke sekolah," tutur Hindarsono saat dimintai pendapat oleh detikOto mengenai anak SMP sudah bawa motor ke sekolah, Kamis (23/10/2014).


Tidak hanya melarang, Hindarsono juga menyarankan kepada seluruh sekolah khususnya SMP untuk menindak tegas siswanya yang membawa sepeda motor ke sekolah. Misalnya dengan ditindak tegas memangil orang tuanya atau lain halnya yang membuat jera siswanya tidak ingin membawa sepeda motor ke sekolah.


"Coba sekarang pihak sekolah sudah mulai memikirkan hal ini. Tindak tegas siswanya yang membawa motor ke sekolah. Hal ini sangat membahayakan karena mereka masih dibawah umur," tuntasnya.



readmore »»  

'Hampir Ditabrak Motor oleh Anak SD di Trotoar'

Jakarta - Banyak masyarakat yang tidak setuju dengan anak di bawah umur sudah membawa sepeda motor ke sekolah. Selain belum waktunya dan melanggar aturan, mereka juga terkadang suka ugal-ugalan di jalanan umum ketika mengendarai motor.

Seperti yang pernah dialami oleh Rivera Yulianti. Salah satu Otolovers ini mengaku hampir ditabrak oleh pengendara motor yang masih anak SD ketika dirinya berjalan di trotoar.


"Saya baru mengalami ketika saya sedang berjalan kaki di trotoar jalan ada seorang anak SD pulang sekolah mengendarai motor dan hampir menabrak saya yang sedang dalam kondisi hamil. Bukannya meminta maaf anak itu kepada saya malah dia melototi saya dan kedua kalinya saya berjalan kaki dipinggir diklakson oleh pengendara motor yang ternyata anak SD sedang boncengi ibunya dan saya dimarahi ibunya karena menghalangi jalan mereka," beber Rivera dalam surat elektronik yang diterima detikOto, Kamis (23/10/2014).


Riviera juga merasa tidak setuju dengan seorang anak di bawah umur 17 tahun sudah membawa kendaraan bermotor. Menurutnya, tingkat pemahaman dan kematangan psikologisnya masih sangat minim sehingga sangat beresiko besar terjadi kecelakaan saat berkendara.


Dengan psikologis yang tidak stabil saat ini mereka sedang berada pada masa pencarian diri sehingga sering kali mereka menunjukkan sikap ingin menonjolkan diri, semaunya sendiri, pemahaman yang kurang, dan kurang menghargai orang lain.


"Saya lihat di perkampungan dekat komplek rumah saya, para orangtua berlomba-lomba memberikan motor kepada anaknya degan rasa bangga dan tidak mau kalah dengan orangtua tetangganya. Ternyata masih banyak orang tua yangg berpandangan bahwa memberikan motor untuk anaknya yang masih di bawah umur adalah sesuatu yang hebat," bebernya lagi.



readmore »»  

Pemerintah Juga Harus Mulai Tegas dan Peduli

Jakarta - Pihak kepolisian mengaku sudah sejak lama memberlakukan peraturan dan menindak tegas kepada pengendara sepeda motor yang masih dibawah umur. Tapi, jika tidak ada peran dari pihak lain seperti orang tua, guru dan pemerintah, fenomena itu akan terus terjadi sepanjang hari.

Itulah yang diungkapkan oleh Kasubdit Bingakum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Hindarsono saat dimintai pendapat oleh detikOto mengenai anak SMP sudah bawa motor ke sekolah.


"Susah kalau sudah seperti ini kondisinya (semakin banyak anak dibawah umur yang bawa motor). Pemerintah juga harusnya mulai tegas dan peduli terhadap hal-hal seperti ini," tegas Hindarsono, Kamis (23/10/2014).


Misalnya, lanjut Hindarsono, pemerintah membantu untuk mensosialisasikan kepada masyarakat luar bahwa anak dibawah umur itu sangat berbahaya jika sudah membawa sepeda motor. Sebab, mereka belum memiliki Suarat Izin Mengemudi (SIM) dan belum paham tentang bersepeda motor dan rambu lalu lintas lainnya.


"Kan miris jika sekarang ini sudah banyak anak kecil yang bawa motor di jalanan. Belum lama ini juga ditemukan anak kecil nabrak orang tua sampai mati gara-gara belum lancar bawa motor. Ini sungguh memprihatinkan," keluh Hindarsono.



readmore »»  

Mitos Mengenai Asuransi Mobil

Jakarta - Memiliki mobil pribadi belumlah lengkap jika tak dilindungi dengan asuransi mobil. Walaupun harga premi asuransi mobil cukup mahal, tapi keuntungan yang didapat dari asuransi mobil sangatlah menguntungkan pemiliknya.

Namun, pemahaman mengenai asuransi yang sangatlah mendasar membuat banyak orang berpikir dua kali untuk membeli asuransi mobil. Karena itu, berikut ini kami berikan tujuh mitos mengenai asuransi mobil agar tak terjadi kesalahpahaman di masyarakat.



readmore »»  

Anak SMP Ingin Dianggap Hebat dan Oke Sama Pacar Kalau Bawa Motor ke Sekolah

Jakarta - Fenomena anak SMP membawa sepeda motor sepertinya sudah umum terlihat di sekitar sekolah. Bahkan, mereka berani membawanya ke jalan yang lebih besar. Padahal, dari segi umur, siswa SMP belum cukup dewasa untuk membawa motor.

Adriana Ginanjar, seorang psikolog yang juga pendiri sekolah khusus anak autis mengatakan, masa-masa SMP memang sedang dalam masa perubahan. Siswa SMP ingin lebih dianggap hebat oleh kelompoknya. Hal itu yang mendasari siswa SMP sudah berani membawa motor.


"Anak SMP bawa motor itu bukan ke fungsionalnya. Jadi ke status. Kalau dia punya pacar dan mengajak pacarnya naik motor kan lebih oke," kata Adriana saat dihubungi detikOto, Kamis (23/10/2014).


Tapi bahayanya, menurut Adriana, emosi anak SMP itu masih labil. "Mereka juga membawa motor jadi tidak ada tanggung jawabnya," ujar adriana.


Bahkan dampak negatif yang lebih jauh lagi, kata Adriana, siswa SMP bisa bertindak kriminal. Sebab, anak remaja umumnya ingin tantangan yang lebih. "Bisa ke arah kumpul-kumpul, bahkan bisa bertindak kriminal seperti mencuri makanan di minimarket," katanya.


Kalau sudah begini peran orangtualah yang diandalkan. Memang, jika tidak diberi kesempatan untuk memenuhi keinginannya, anak bisa diam-diam melakukannya. Hal itu akan lebih bahaya lagi.


Adriana menyarankan, jika anak merengek-rengek minta membawa kendaraan, orangtua harus bijak. Sebaiknya orangtua mendampingi anak dalam mengendarai motor maupun mobil.


"Kalaupun dibolehkan ya didampingi. Jangan sampai anaknya rengek-rengek dan orangtua mengiyakan akhirnya nembak SIM," tegas Adriana.



readmore »»  

Polri Imbau Orangtua untuk Tak Buru-buru Hadiahi Anak Sebuah Motor

Jakarta - Belakangan ini banyak terdapat siswa yang mengendarai sepeda motor ke sekolah. Selain belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM), para siswa juga tak jarang terlihat tidak mengenakan helm atau pun pelanggaran lalu lintas lainnya.

Melihat fenomena itu, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mengimbau kepada orangtua untuk tidak terburu-buru menghadiahi atau memberikan sepeda motor kepada anaknya.‎


"Kami tentu mengembalikan ke orangtua, jadi tolonglah kalau memang belum mendapatkan SIM, apalagi sepeda motor, jangan terburu-buru dihadiahi sepeda motor, nantilah setelah memiliki SIM," kata Karo Penmas Polri, Brigjen Boy Rafli Amar di saat melakukan sosialisasi sekolah toleransi dan pancasila di SMA 6 Bulungan, Jakarta Selatan, Kamis (23/10/2014).


Boy menambahkan, jika orangtua memberikan sepeda motor kepada anak, padahal anak belum berada pada usia kepemilikan SIM, berarti orangtua mengajarkan hal-hal yang negatif kepada buah hatinya.


"Artinya dalam posisi yang dapat dipertanggungjawabkan ketika mengendarai sepeda motor dengan adanya SIM, kalau tidak, berarti pelanggaran hukum itu, berarti mengajarkan yang negatif ke anak-anak mereka (orangtua)," ujarnya.


Dalam menangani masalah ini, menurut Boy, ‎kepolisian lebih mengedepankan langkah-langkah pencegahan atau preventif, yaitu dengan melibatkan langsung orangtua untuk melindungi anak dari perbuatan melawan hukum.


‎"Jadi ini kita kembalikan kepada orangtua, tidak perlu menunggu polisi menilang, tapi kita ajak, kita lebih senang hal preventif daripada harus menindak orang untuk sebuah kesalahan," tuturnya.


"Apabila semua terhindar, yang senang juga tentu masyakarat ya, jadi tidak ada urusan dengan hukum, aktifitas lebih maju, lebih cepat, sehingga tidak habis waktu hanya terkait masalah hukum. Karena terlibat masalah hukum pasti waktunya habis dengan urusan dan mekanisme hukum, lebih baik berurusan dengan hal-hal yang positif," Boy memaparkan.



readmore »»  

Anak SMP Bawa Motor ke Sekolah, Motor 'Dikandangin' Polisi 1 Bulan

Jakarta - Para orang tua yang masih memiliki anak duduk di bangku SD atau SMP mulailah untuk melarang anaknya mengendarai sepeda motor, apalagi membawanya ke sekolah. Sebab, selain menyalahi aturan, hal itu juga bisa merugikan diri sendiri dan orang lain.

Kasubdit Bingakum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Hindarsono membeberkan, pihak kepolisian sudah lama memberlakukan tindakan tegas kepada anak SMP atau anak di bawah umur yang sudah membawa sepeda motor. Tindakannya adalah menilang dan membawanya ke kantor polisi.


"Sepeda motornya akan kita kandangin 1 bulan. Nanti orangtua dan gurunya akan kita panggil untuk mengambil motor dan anaknya itu," tutur Hindarsono saat dimintai pendapat oleh detikOto mengenai anak SMP sudah bawa motor ke sekolah, Kamis (23/10/2014).


Meski peraturan tersebut sudah diberlakukan sejak dulu, tapi anak dibawah umur itu tetap tidak merasa jera. Keesokan harinya masih banyak yang tetap membawa sepeda motor ke sekolah.


"Denda tilangnya sudah jelas Rp 500.000 karena mereka (anak di bawah umur) sudah melanggar peraturan dan dikenakan pasal pelanggaran lalu lintas karena mereka tidak memiliki SIM dan masih di bawah umur," lugasnya.



readmore »»  

4 Alasan Orangtua Biarkan Anak Bawa Motor ke Sekolah

Jakarta - Aturannya sudah jelas anak di bawah umur 17 tahun tidak diperbolehkan mengendarai sepeda motor di jalan raya.

Menurut Otolovers, Achmad Nasir As'adi dan Muliyati Lia, ada beberapa alasan mengapa orangtua 'tega' membiarkan anak mereka yang di bawah umur mengendarai motor ke sekolahan.



readmore »»  

Kening Orang Asing pun Mengkerut Lihat Anak SMP Naik Motor di Indonesia

Jakarta/Bandung - Mungkin karena faktor umur yang belum matang, banyak anak sekolah yang mengendarai motor dengan cara yang ugal-ugalan. Satu motor digunakan oleh lebih dari 2 orang, bahkan bisa 5 orang. Orang asing yang kebetulan tengah berada di Indonesia pun dibuat keheranan.

"Teman-teman saya orang asing heran dengan kondisi ini seperti membiarkan anak kecil sambil berdiri diantara orang tuanya samabil naik motor," ujar Armia Ibrahim pada detikOto.


Anak SMP dan bahkan SD di Indonesia sudah banyak yang berani mengendarai motor sendiri. "Perasaan saya miris kalau lihat anak-anak SMP bahkan SD sudah bawa motor sendiri. Hal ini juga banyak terjadi di Bandung. Nggak jarang saya lihat ibu-ibu yang dibonceng anak-anak di bawah umur ini," ujar Venny Arsianti.


Venny merasa polisi sudah saatnya bertindak tegas pada anak yangg belum waktunya bawa motor ini.


"Tindakan juga ditujukan untuk orangtua yang mengizinkan anak-anak yang di bawah umur ini bawa motor. Selain membahayan diri sendiri, juga membayakan orang lain. Keseimbangan anak-anak ini belum sebaik orang dewasa bahkan mungkin kakinya saja belum sampai menginjak tanah. Heran sekali saya sama orangtua yang membiarkan nyawa anaknya dipertaruhkan di jalan," ujar Venny.



readmore »»  

Polisi: Larang Anak di Bawah Umur Bawa Motor, Jika Sayang Nyawa

Jakarta - Fenomena anak SMP bawa sepeda motor ke sekolahnya semakin marak, terutama di Jakarta dan sekitarnya dan juga kota-kota lainnya di seluruh Indonesia. Padahal mereka belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) dan jarang yang menggunakan helm.

Menurut Kasubdit Bingakum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Hindarsono, dalam peraturan lalu lintas orang yang sudah berhak naik motor atau maba motor adalah minimal berusia 17 tahun dan sudah memiliki SIM. Jika banyak anak SMP yang sudah bawa motor ke sekolahnya, itu sudah jelas melanggar peraturan.


"Di sini peran orang tua sangatlah penting. Larang anaknya (yang di bawah umur) bawa motor jika sayang sama nyawa anaknya," tegas Hindarsono saat dimintai pendapat oleh detikOto mengenai anak SMP sudah bawa motor ke sekolah, Kamis (23/10/2014).


Hindarsono menambahkan, pihak kepolisian sudah sangat tegas menindak pengendara sepeda motor yang masih dibawah umur. Tapi jika peran orangtua tidak ada, maka hal itu akan tetap terjadi dan terus berulang tanpa jera.


"Peran orangtua itu nomor 1, kedua orangtua, dan ketiga baru polisi. Orangtuanya juga harus tegas, jangan memberikan kesempatan begitu saja kepada anaknya yang masih di bawah umur untuk bawa motor ke sekolahnya," ujarnya.



readmore »»  

'Orangtua Harusnya Tega, Jangan Biarkan Anak Naik Motor'

Jakarta - Perilaku anak SMP yang senang naik motor ke sekolah tidak bisa lepas dari peran orangtua. Bahkan ada orangtua yang justru senang jika anak mereka yang belum cukup umur bisa mengendarai motornya sendiri. Weleh-weleh...

"Seharusnya orang tua tegas dan 'tega' anaknya tak bermotor dulu, jangan malah bangga jika anaknya sdh berani kemana-mana pakai motor sendiri," ujar Sigit Purwito dalam surat elektronik yang diterima detikOto.


Otolovers lainnya, Imam Muttaqin kepada detikOto menuturkan, dirinya tinggal di Kelurahan Pasir Gunung Selatan, Cimanggis Depok. Imam yang tinggal di perbatasan Depok dan Jakarta ini sehari-harinya melihat pemandangan miris anak sekolah naik motor.


"Saya selalu berpapasan dengan anak SMP yang mengenarai motor ke sekolah, lebih miris lagi mereka tidak pakai helm, menghisap rokok, berboncengan 3 anak dan tidak mengerti etika berkendaraan di jalan. Misalnya ngebut, menyalip kendaraan lain yang posisi kendaraan lain itu menyalip juga, sehingga posisi jalan tiga perempatnya digunakan dari arah berlawanan," ujarnya.


Imam mengaku tidak membiarkan anaknya mengendarai motor, dia setiap hari mengantar anak yang masih duduk di MTs dan SD, di daerah kalisari Jaktim.


"Fenomena yang sangat miris sekali. Yang lebih ekstrem lagi, orangtua bangga jika anaknya (siswa/I SMP) mengendarai motor sendiri ke sekolah," ujarnya.


Karena itu dia menyarankan untuk mengurangi fenomena ini perlu ada koordinasi dengan pihak terkait (petugas kepolisian). "Dengan dalih apapun hal ini dominan melanggar aturan, terutama belum punya SIM," ujarnya.


Satu hal lagi yakni menegakkan terus aturan sekolah tentang tidak diperkenankannya siswa-siswinya mengendarai (naik motor sendiri ke sekolah), dan menyosialisasikan pada orangtua tentang bahayanya anak belum cukup umur naik motor.



readmore »»  

Celoteh Santai Anak SMP yang Biasa Naik Motor ke Sekolah

Jakarta - Sekolah di Jakarta pada umumnya melarang anak didik mereka membawa atau mengendarai motor ke sekolahnya. Tetapi peraturan sepertinya tinggal lah peraturan. Larangan tampaknya sudah banyak dilanggar. Masih banyaknya siswa SMP yang membawa motor ke sekolah menjadi bukti betapa peraturan mudah disepelekan.

Seperti Abdul Kholik, siswa SMP Negeri di Jakarta Utara. Abdul mengaku dibolehkan oleh orangtuanya untuk membawa motor. "Kalau sama orangtua boleh, buat sekolah," ujarnya kepada detikOto, Kamis (23/10/2014).


Abdul Kholik yang kedapatan membawa motor ke sekolah itu mengatakan memarkirkan motornya di salah satu lahan parkir dekat sekolah.


Ia mengaku, belum memiliki SIM karena usianya yang belum cukup. "Belum bikin. Kan umurnya masih 16, masih setahun lagi," katanya santai.


Abdul membawa motor dengan dalih jika naik angkot akan terjebak macet. "Naik angkot kadang-kadang macet. Ini saja saya terlambat," akunya.


Hal serupa juga dilakukan Bela, siswi SMP Negeri di Jakarta Utara. Berbeda sekolah dengan Abdul, Bela juga mengaku memarkirkan di lahan parkir dekat sekolah itu.


Orangtua Bela juga membolehkan anaknya membawa motor ke sekolah. "Sama orangtua boleh. Ya biar cepet saja," ujarnya.


Enggak pada takut ditilang ya?


Bagaimana menurut Otolovers fenomena yang semakin menjadi hal yang lumrah di jalanan terutama di pinggiran ibukota ini? Bagi pendapat Anda lewat surat elektronik ke redaksi@detikoto.com



readmore »»  

Sudah Dilarang Pihak Sekolah, Anak SMP Tetap Bandel Bawa Motor

Jakarta - Dari sisi umur, siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) memang belum diperbolehkan memngendarai sepeda motor. Selain belum cukup umur, Surat Izin Mengemudi (SIM) juga tidak dimiliki siswa SMP. Tapi, masih ada saja yang bandel dan tetap membawa sepeda motor.

Pihak sekolah SMP di DKI Jakarta pun umumnya melarang siswanya membawa sepeda motor ke sekolah. Sekolah sudah mensosialisasikan hal ini kepada para orang tua.


"Kebanyakan sekolah SMP melarang siswanya membawa motor. Tiap baru masuk (siswa baru), sekolah ngasih tahu ortu, pas rapat ortu," kata Eddy Koesworo seorang guru di salah satu SMP Negeri di Jakarta kepada detikOto.


Menurut Eddy, pihak sekolah tidak bertanggung jawab jika siswa ngeyel membawa sepeda motor. "Pokoknya kalau ada apa-apa di luar, sekolah enggak tanggung jawab," ujarnya.


Meski melarang setiap siswa membawa kendaraan, bukan berarti sekolah mengekang keinginan siswa membawa motor.


"Itu haknya dia. Dia lewat (pakai motor) depan gerbang saja enggak apa-apa. Pokoknya kita cuma mengingatkan saja bahwa naik motor di bawah umur tuh enggak boleh, kalau enggak punya SIM enggak boleh," tegas Eddy.


Eddy menekankan, larangan siswa membawa motor sudah tertulis dalam peraturan tata tertib siswa di sekolah. Jadi, sebenarnya orangtua sudah tahu larangan itu.


"Tapi sekolah enggak sampai ngekang banget. Itu haknya dia. Dia lewat(pakai motor) depan gerbang saja enggak apa-apa. Intinya, sekolah melarang. Kalau ada yang bawa, sekolah tidak tahu-menahu. Sudah ada peraturan tertulis pada saat siswa baru masuk SMP," katanya.


Bagaimana menurut Otolovers fenomena yang semakin menjadi hal yang lumrah di jalanan terutama di pinggiran ibukota ini? Bagi pendapat Anda lewat surat elektronik ke redaksi@detikoto.com



readmore »»  

Masih SMP Kok Bawa Motor ke Sekolah, Dik?

Jakarta - Kamis, 23 Oktober, hari masih pagi, jalanan sudah mulai ramai dengan berbagai jenis kendaraan mulai dari kendaraan umum sampai kendaraan pribadi baik roda dua maupun roda empat. Namun dari pemandangan sehari-hari itu ada yang bikin miris.

Sekumpulan anak berseragam biru yang tidak jelas asal sekolahnya konvoi naik motor ke sekolahnya. Rata-rata menggunakan motor matik yang gampang dioperasikan, tinggal gas dan rem saja.


Lebih bikin miris lagi, mereka ada yang tidak menggunakan helm, dan dengan asyiknya menyedot sebatang rokok.


Mereka bebas berkeliaran di jalan raya, tanpa menghiraukan dampak bahaya jika terjadi kecelakaan tanpa menggunakan helm. Ada juga orang dewasa yang membiarkan anak mereka menggunakan motor. Mungkin mereka berpikiran agar anak mereka bisa belajar naik motor.


Padahal dari sisi umur, mereka pastinya belum diperbolehkan karena untuk mengendarai motor minimal umurnya 17 tahun.


Bagaimana menurut Otolovers fenomena yang semakin menjadi hal yang lumrah di jalanan terutama di pinggiran ibukota ini?


Bagi pendapat Anda lewat surat elektronik ke redaksi@detikoto.com



readmore »»  

Dag-dig-dug Saat Balapan dengan Marc Marquez dan Pedrosa di Sentul

Jakarta - Tanggal 21 Oktober 2014 merupakan hari yang cukup memberikan arti tersendiri bagi masyarakat Indonesia, khususnya pecinta pebalap Marc Marquez dan Dani Pedrosa. Bagaimana tidak, kedua pebalap MotoGP itu menginjakkan kakinya di Sirkuit International Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Hari itu juga menjadi hari bersejarah bagi detikOto, karena diberikan kesempatan emas oleh PT Astra Honda Motor (AHM) untuk menggeber Honda CBR150R rakitan Indonesia bersama dengan juara dunia MotoGP, Marquez dan rekan 1 timnya Pedrosa.


"Mimpi apa elo semalem, sekarang bisa 'balapan' sama Marquez dan Pedrosa di Sirkuit Sentul? Beruntung banget elo," canda rekan detikOto.


Kesempatan emas itupun tidak disia-siakan detikOto. Padahal hati sudah dag-dig-dug tak karuan ketika semua perlengkapan mulai dari wearpack, sepatu, sarung tangan hingga helm mulai dikenakan.


"Wih, ada Marquez versi lokal nih. Keren-keren, ini kesempatan emas elo bro, buktinya gak semua dikasih kesempatan kaya elo gini," ujar rekan detikOto yang lain.


Hati semakin berdebar kencang, ketika motor dan umbrella girl sudah berjajar rapi di sirkuit. Nah, mau tahu bagaimana keseruan riding pakai CBR150R rakitan lokal bareng Marquez dan Pedrosa di sirkuit Sentul? Yuk simak ulasannya di bawah ini!



readmore »»  

5 Mobil Paling 'Hijau' di Amerika

Los Angeles - Pameran otomotif Los Angeles Auto Show 2014, baru digelar 21 November mendatang, namun berbagai acara pendukung telah dimulai. Salah satu acara rutin yang digelar saban tahun adalah pemilihan mobil paling ramah lingkungan. Seleksi mobil itu telah selesai dilakukan dan menghasilkan 5 finalis.

Seperti dilansir situs resmi Los Angeles Auto Show, Rabu (22/10/2014), seperti tahun-tahun sebelumnya, majalah Green Car Journal telah melakukan seleksi. "Hasilnya telah ditetapkan lima finalis mobil model 2015 paling ramah lingkungan," tulis laman itu.


Sementara itu, Ron Cogan, Editor majalah Green Car Journal dan CarsOfChange.com selaku penyelenggara seleksi mengatakan, kelima finalis merupakan cerminan dari kendaraan masa depan yang ramah lingkungan. Mereka tak hanya mengkonsumsi bahan bakar yang lebih irit, tetapi juga mengusung teknologi yang rendah emisi.


"Masing-masing (mobil) tentunya menawarkan pendekatan yang berbeda dalam berkendara yang ramah lingkungan kepada pembeli, tetapi tetap menawarkan kenyamanan bagi pengemudi,” paparnya.


Berikut lima finalis itu:



readmore »»  

Menilik Untung-Rugi Paket Kredit Mobil dengan Asuransi

Jakarta - Terus berkembangnya industri otomotif di Indonesia membuat industri pendukungnya juga semakin banyak, seperti jasa pembiayaan kredit mobil dan asuransi mobil. Jika Anda membeli mobil secara kredit melalui leasing, biasanya pihak leasing akan memaketkannya dengan asuransi mobil.

Anda pun mau tidak mau harus membayar biaya tambahan untuk asuransi mobil. Hal tersebut bisa memberikan keuntungan bagi Anda, tapi juga berupa kerugian, tergantung dari sudut pandang mana Anda melihatnya. Karena itu, berikut ini kami paparkan untung-rugi mengambil kredit mobil yang sepaket dengan asuransinya.



readmore »»  

Arti Nama 10 Mobil Toyota yang Legendaris (2)

Jakarta - Pernah bertanya-tanya bagaimana pabrikan mobil seperti Toyota memberikan nama-nama untuk mobil mereka? Apa arti nama mobil seperti Corolla, Camry atau Yaris?

Baru-baru ini, Toyota membocorkan arti dari nama-nama mobil legendaris mereka. Yuk kita simak satu per satu.



readmore »»  

Arti Nama 10 Mobil Toyota yang Legendaris (1)

Jakarta - Pernah bertanya-tanya bagaimana pabrikan mobil seperti Toyota memberikan nama-nama untuk mobil mereka? Apa arti nama mobil seperti Corolla, Camry atau Yaris?

Baru-baru ini, Toyota membocorkan arti dari nama-nama mobil legendaris mereka. Yuk kita simak satu per satu.



readmore »»  

Viar Menikmati Pantai Selatan Jogja

Jakarta - Selalu menarik untuk bisa mengunjungi kota yang punya sebutan banyak nama, ada yang menyebutnya Jogja, Jogjakarta hingga Yogya dan Yogyakarta. Sejatinya sama saja dan hanya berbeda di penulisan.

Kota Jogja juga memiliki destinasi wisata yang variatif mulai dari wisata sejarah, budaya, alam hingga kuliner, tak heran kota ini menjadi banyak pilihan bagi para pelancong.


Di hari ke 7 tim VIAR Jelajah Indonesia tiba di kota Jogjakarta. Ada acara apa tim VJI di sana?



Sebelum tiba di kota Jogja, tim VJI melakukan perjalanan dengan rute yang memanjang mulai dari mengunjungi wisata candi Borobudur di luar kota Magelang lalu menyusuri rute cantik dan berkelok sebelum tiba di kota Purworejo.


Di kota Puworejo sendiri tim singgah di diler VIAR Subur Motor dan makan siang di salah satu sudut pusat kota yang lebih dikenal sebagai Begalen.


Lanjutan perjalanannya adalah menuju pantai Parangtritis melalui jalur Wates dan Srandakan.



Puas melihat panorama cantik pantai selatan Jogja yang juga jadi tempat favorit liburan keluarga, tim VJI bergerak maju ke kota Jogja dan berhenti di diler VIAR Kharisma Motor.



Di kota Jogja tim VJI mengisi acara kumpul komunitas pada pukul 20 di kafe DC yang dikenal punya olahan susu sapi yang segar.



Di sini VIAR Motor Indonesia juga memajang dua unit baru Viar Cross X 200, kendaraan multi purpose yang dibanderol dengan harga bersahabat Rp 20 juta-an dan sempat dicoba oleh beberapa tamu undangan acara.



readmore »»  

Ini Line Up Motor Listrik Zero di November

imgdok. Zero


Jakarta - Motor listrik Zero sudah dipastikan bakal hadir di Indonesia pada November 2014 besok. Tapi rasanya tidak lengkap jika kita tidak mengenal lebih jauh motor listrik asal Amerika yang satu ini.

"Siapa pun yang mengendarai motor listrik Zero, dijamin pasti tidak akan mau turun. Maunya ng-gas terus," ujar Chief Executive Officer, Garansindo, Muhammad Al Abdullah, saat dihubungi detikOto, beberapa waktu lalu.


Nah kali ini detikOto coba berbagai apa saja ketangguhan motor listrik Zero yang akan ditampilkan di Indonesia. Penasaran? Yuk kita lihat yang berikut ini.



readmore »»  

10 Fitur Mobil Keren untuk Pamer (2)

Washington - Mobil bagi sebagian orang bukan sekadar alat transportasi belaka. Kendaraan roda empat ini bisa menjadi aksesoris pelengkap penampilan atau gaya hidup. Bahkan, lebih dari itu, mobil bisa menjadi simbol status sosial.

Dengan fitur yang unik, canggih, dan mewah, sudah barang tentu akan menarik perhatian orang yang melihatnya. Lantas, fitur apa sajayang saat ini dipasang di mobil oleh pabrikan dan bisa membetot perhatian.


Berikut fitur-fitur keren di mobil menurut catatan laman Cars, Selasa (21/10/2014).



readmore »»  

10 Fitur Mobil Keren untuk Pamer (1)

Jakarta - Mobil bagi sebagian orang bukan sekadar alat transportasi belaka. Kendaraan roda empat ini bisa menjadi akseoris pelengkap penampilan atau gaya hidup. Bahkan, lebih dari itu, mobil bisa menjadi simbol status sosial.

Dengan fitur yang unik, canggih, dan mewah, sudah barang tentu akan menarik perhatian orang yang melihatnya. Lantas, fitur apa saja yang saat ini dipasang di mobil oleh pabrikan dan bisa membuat orang lain terpana?


Berikut fitur-fitur keren di mobil menurut catatan laman Cars, Selasa (21/10/2014).



readmore »»  

Satu Kata untuk Nissan X-Trail, Gokil!

Jakarta - Untuk kedua kalinya, detikOto bisa menjajal performa Nissan X-Trail generasi terbaru. Setelah model buatan Jepang, kali ini model rakitan Cikampek yang khusus untuk Indonesia.

Bagi masyarakat Indonesia, Nissan memberikan pilihan 3 mesin mulai dari 2.0 L manual, 2.0 CVT, dan 2.5 CVT, tidak seperti model Jepang, X-Trail Indonesia hanya mengusung 4x2, tidak 4x4.


Namun beberapa fitur unggulan seperti tombol ECO, bagasi yang bisa dibuka secara elektrik, kamera parkir dipertahankan. Dengan berbagai fitur ini All-New X-Trail dibanderol mulai Rp 360 juta hingga Rp 408,5 juta


Dari pengetesan detikOto saat mengendarai X-Trail dari Banyuwangi sampai Bali beberapa waktu lalu ini, detikOto berani memberikan satu kesimpulan, para pecinta Sport Utility Vehicle (SUV) sepertinya harus merasakan All New X-Trail. Karena generasi ketiga X-Trail ini menyajikan SUV dengan berbagai kelebihan serta ketangguhan.


Penasaran? Yuk mari kita kupas tuntas All New X-Trail!



readmore »»  

Honda Mobilio Bukukan Konsumsi BBM Irit



Jumat, 17/10/2014 17:00
Honda Tiger Cafe Racer

Buat pecinta otomotif pasti tidak asing mendengar sebutan Cafe Racer. Ya, benar sekali Cafe Racer merupakan aliran motor yang berkembang di Inggris sejak 1960 silam. Dan kini para pecinta modifikasi di Indonesia ikut menggilai, seperti Riyan Syaikhudini yang memilih Honda Tiger miliknya disulap menjadi Cafe Racer.

readmore »»  

4 Tips Memperpanjang Umur Mobil Anda

Jakarta - Jika tidak ingin mobil Anda sering-sering masuk bengkel, berarti Anda harus secara rutin mengecek kesehatan mobil Anda walaupun sedang tidak bermasalah.

Pengecekan tersebut tidak hanya akan memperpanjang umur mobil Anda, tapi juga akan mempertahankan harga jualnya kembali. Berikut ini adalah beberapa tips perawatan rutin yang dapat Anda lakukan sendiri di rumah agar mobil Anda berumur panjang.



readmore »»  

Motor Garuk Tanah Viar Tiba di Dieng

Wonosobo - Setelah rehat satu hari penuh di kota Kebumen tim VIAR Jelajah Indonesia melanjutkan perjalanan dan kali ini menuju kota Wonosobo. Rute yang dilalui adalah melalui kota kecil Karangkobar untuk singgah di Siran Motor yang dikenal sebagai penyedia unit VIAR dan beberapa layanan jual-beli motor seken.

Di kesempatan ini pula wilayah Karangkobar dan sekitarnya dikenalkan kepada sebuah produk baru dari VIAR yaitu tipe Cross X 200 yang memiliki genre penggaruk tanah.



Produk ini bisa menjadi pilihan lain bagi masyarakat Karangkobar dan Dieng (Wonosobo) yang dikenal punya aktivitas di industri perkebunan.



Anda suka berwisata ke Dieng dan sekitarnya? Cobalah untuk naik dari rute Karangkobar, rute ini mengambil jalan belakang menuju banyak lokasi wisata beraroma candi-candi, telaga dan pemandangan hijau perbukitan.



Rute konvensional yang biasanya diambil wisatawan umum adalah naik dari kota Wonosobo dan akan bertemu gapura besar bertuliskan 'Dieng Plateau' sementara rute Karangkobar sebenarnya menawarkan pemandangan yang jauh lebih mempesona, berkelok, hijau, sesekali melewati pasar tradisional dengan kondisi aspal jalan yang nyaris sempurna.


Ada yang cukup berbeda di lokasi wisata bukit Sikunir yang dikunjungi oleh tim VJI yaitu tengah dikembangkannya fitur-fitur pariwisata seperti pembangunan taman di tepi telaga Cebong hingga pengadaan areal parkir dan warung-warung makanan yang menghidangkan santapan kuliner khas Dieng yaitu minuman hangat Purwaceng dan buah-buahan segar Carica.




Semoga pembangunan daerah wisata yang berlokasi di desa Sembungan ini bisa lebih meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar, semoga.


Salam Viar Jelajah Indonesia!



readmore »»