'Orangtua Harusnya Tega, Jangan Biarkan Anak Naik Motor'

Jakarta - Perilaku anak SMP yang senang naik motor ke sekolah tidak bisa lepas dari peran orangtua. Bahkan ada orangtua yang justru senang jika anak mereka yang belum cukup umur bisa mengendarai motornya sendiri. Weleh-weleh...

"Seharusnya orang tua tegas dan 'tega' anaknya tak bermotor dulu, jangan malah bangga jika anaknya sdh berani kemana-mana pakai motor sendiri," ujar Sigit Purwito dalam surat elektronik yang diterima detikOto.


Otolovers lainnya, Imam Muttaqin kepada detikOto menuturkan, dirinya tinggal di Kelurahan Pasir Gunung Selatan, Cimanggis Depok. Imam yang tinggal di perbatasan Depok dan Jakarta ini sehari-harinya melihat pemandangan miris anak sekolah naik motor.


"Saya selalu berpapasan dengan anak SMP yang mengenarai motor ke sekolah, lebih miris lagi mereka tidak pakai helm, menghisap rokok, berboncengan 3 anak dan tidak mengerti etika berkendaraan di jalan. Misalnya ngebut, menyalip kendaraan lain yang posisi kendaraan lain itu menyalip juga, sehingga posisi jalan tiga perempatnya digunakan dari arah berlawanan," ujarnya.


Imam mengaku tidak membiarkan anaknya mengendarai motor, dia setiap hari mengantar anak yang masih duduk di MTs dan SD, di daerah kalisari Jaktim.


"Fenomena yang sangat miris sekali. Yang lebih ekstrem lagi, orangtua bangga jika anaknya (siswa/I SMP) mengendarai motor sendiri ke sekolah," ujarnya.


Karena itu dia menyarankan untuk mengurangi fenomena ini perlu ada koordinasi dengan pihak terkait (petugas kepolisian). "Dengan dalih apapun hal ini dominan melanggar aturan, terutama belum punya SIM," ujarnya.


Satu hal lagi yakni menegakkan terus aturan sekolah tentang tidak diperkenankannya siswa-siswinya mengendarai (naik motor sendiri ke sekolah), dan menyosialisasikan pada orangtua tentang bahayanya anak belum cukup umur naik motor.