Mobil Murah Dianggap Bikin Macet, Apa Kata Toyota?

Jakarta - Seiring dikeluarnya kebijakan mobil Low Cost and Green Car (LCGC) pabrikan mobil di tanah air mulai menelurkan mobil-mobil LCGC-nya.

Namun baru berumur beberapa minggu, kelahiran LCGC dituding akan memperparah kemacetan di beberapa kota besar.


Apalagi dengan harganya yang relatif terjangkau paling mahal sekitar Rp 120 jutaan, memiliki kendaraan kini semakin mudah sementara di satu sisi, transportasi massal dan infrastruktur jalan masih belum memadai.


Bagaimana komentar Toyota yang sudah menerima pesanan sekitar 17.000 unit lebih Astra Toyota Agya?


"Yang jelas kami selalu mengikuti aturan pemerintah. Diluncurkannya Astra Toyota Agya juga karena ajakan pemerintah untuk membangun industri otomotif melalui program LCGC. Itu sebabnya Toyota mengembangkan Agya khusus untuk memenuhi segmen ini dan memenuhi ajakan pemerintah," ujar General Manager Corporate Planning & Public Relation PT Toyota-Astra Motor Widyawati Soedigdo kepada detikOto, Rabu (18/9/2013).


Toyota, lanjutnya, memproduksi Agya secara khusus untuk pasar Indonesia yang tengah membutuhkan mobil murah.


"Kami bukan sekedar mengambil model Toyota yang sudah ada lalu di LCGC-kan hanya untuk mendapatkan insentif," ujarnya.


Namun Wiwid enggan berkomentar jika apakah bisa mobil murah dibatasi peredarannya di Jakarta. Misalnya hanya 10 persen dari yang terjual seperti yang diminta Kementerian Perhubungan.