Ini Alasan Pemerintah Tetap Pertahankan Mobil LCGC

Surabaya - Meski diprotes berbagai kalangan pemerintah tetap mempertahankan kebijakan Kendaraan Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2) atau Low Cost and Green Car (LCGC).

Menko Perekonomian Hatta Rajasa membeberkan alasan kenapa pemerintah mendukung pengembangan program ini di dalam negeri.


Salah satunya, kehadiran LCGC akan membangkitkan 100 usaha lokal dalam kuruan waktu sekitar 5 tahun.


"LCGC kenapa itu kita ambil. Saudara tahu di 2015 akan ada ekonomi terintergrasi (ASEAN Economic Community), maka kalau tidak dibangun di Indonesia dia (produsen mobil) akan bangun di tempat lain. Akibatnya, kita akan menjadi pengimpor," kata Hatta Rajasa kepada wartawan di sela acara BUMD Expo di gedung JX Internasional, Jalan A Yani, Surabaya, Kamis (28/11/2013).


Ia menegaskan, dengan produksi LCGC di dalam negeri, pemerintah menyaratkan dalam kurun waktu 5 tahun ke depan, setiap produk kendaraan bermotor roda empat yang hemat energi dan harga terjangkau komponen lokalnya sekitar 80 persen.


"Maka dengan LCGC itu akan ada 100 usaha penopang komponen lokalnya sudah tumbuh. Jadi ini sebuah agenda kegiatan ekonomi," terangnya.


Hatta menambahkan, produksi LCGC di Indonesia tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pasar di Jakarta dan nasional. DIharpkan produksinya dapat bersaing dengan Thailand.


"Jadi bukan untuk pasar Jakarta atau nasional saja, tapi juga untuk ekspor. Kita bersaing dengan Thailand," tandasnya.