Cantiknya Takengon Bikin Betah Tim Viar

Banda Aceh - Tim Viar Jelajah Indonesia kembali melanjutkan perjalanan dari Banda Aceh ke Takengon dengan aspal berkelok di samping keretakan indah Gunung Geureundong, mata terus terhibur dengan pemandangan yang sungguh menakjubkan.

Pohon pinus berjajar rapi di sisi jalan dirangkai menjadi satu dengan vegetasi tropis dan dihiasi dengan rumah semi permanen, angin dingin pun menyapu wajah ketika melewati lapisan kabut. Suhu rata-rata di kota dengan penduduk tidak lebih dari 230.000 ini hampir permanen sekitar 20 derajat celsius di Takengon.


Salah satu yang keindahan yang unik di Takengon adalah Danau Laut Tawar yang memiliki luas kurang lebih 5.000 hektar. Danau Laut Tawar ini merupakan habitat bagi ikan depik, bagi anda yang memiliki hobi memancing dan ngopi, sangat pas jika anda menghabiskan waktu di danau Laut Tawar.


Kota ini dikelilingi oleh pegunungan dan berada di tengah-tengah di Provinsi Aceh. Takengon merupakan tujuan wisata yang berada di dataran tinggi Gayo, keindahaan alamnya seolah tersembunyi karena di kelilingi oleh gunung-gunung.


Menurut Abang Edy, orang yang mengantar kami berkeliling di Takengon, banyak pengunjung seolah tidak ingin pulang lagi setelah mengunjungi wilayah indah ini karena tempatnya sejuk, nyaman, aman, dan masyarakatnya yang ramah.


Dan memang benar tim VJI rasanya enggan untuk cepat meninggalkan Takengon, tapi apa hendak dikata karena perjalanan kami masih sangat jauh maka kami pun harus segera melanjutkan jelajah Indonesia.


Perjalanan tim VJI berlanjut menuju Kutacane dengan mengambil rute Ketapang Nusantara, jalanan yang ternyata masih dalam tahap pembangunan, trek berpasir, lumpur, batuan dan tanah biasa terasa sangat menantang kami untuk benar benar menguji ketangguhan motor Viar Cross X 200 cc.


Sesampainya di Ise Ise terpaksa perjalanan tidak bisa dilanjutkan karena ada pembersihan bekas longsoran di ruas jalan Ise Ise-Blangkejeren selama 3,5 jam, jalur kembali dibuka tepat pukul 6 dan dikarenakan sudah gelap maka tim VJI memutuskan untuk bermalam di Blangkejeren. Ikuti juga perjalanan tim Viar Jelajah Indonesia di link ini.