PT Autogas Indonesia selaku produsen konventer kit BBG memberikan simulasi penghematan penggunakan bahan bakari ini.
Bila suatu kendaraan menggunakan 10 liter pertamax per hari maka per hari sopir mobil ini harus merogoh Rp 110 ribu. Ini dengan asumsi harga Pertamax adalah Rp 11 ribu per liter.
Dalam sebulan pengendara mobil ini harus menggeluarkan uang Rp 3,3 juta untuk membeli bensin.
Sedangkan bila memakai BBG jenis compressed natural gas (CNG) maka pengendara bisa menghemat uang sebesar Rp 7.900 per liter. Penghematan ini karena harga CNG hanya Rp 3.100 per liter. Sehingga besarnya penghematan didapat dari 11.000 dikurangi Rp 3.100 yaitu sebesar Rp 7.900.
Bila setiap hari menggunakan 10 liter BBG maka total penghematan per hari adalah Rp 79 ribu. Dan dalam sebulan penghematan yang didapat adalah sebesar Rp 2.370.000.
Lalu bagaimana kalau menggunakan BBG tipe Liquified Gas for Vehicle (LGV). Bila menggunakan tipe bahan bakar ini maka penghematan per bulan akan didapat sebesar Rp 1.770.000. Nilai penghematan menggunakan BBG tipe ini lebih kecil dibandingkan CNG karena harganya yang mencapai Rp 5.900 per liter.
"Tipe BBG memang ada dua macam yang CNG dan yang LGV. Dan harga yang tipe LGV memang lebih mahal per liternya," kata teknisi PT Autogas Arif Effendi di pameran mobil IIMS di JIExpo Kemayoran.
Meski harga bahan bakarnya lebih murah, harga konverter kit untuk BBG tipe CNG lebih mahal. Harga konverter kit untuk CNG bervariasi antara 17 juta hingga Rp 22 juta. Sedangkan harga koverter kit untuk tipe LGV berada di kisaran Rp 14 juta hingga Rp 17 juta.
"Harganya bervariasi tergantung ukurannya," katanya.
Arif menjelaskan salah satu penyebab mahalnya konverter kit untuk BBG tipe CNG disebabkan tekanan bahan bakar itu lebih besar dibandingkan tipe LGV.
"Kalau yang CNG tekanannya 150 sampai 200 bar. Kalau yang LGV hanya 1,5 hingga 5 bar," katanya.
Redaksi: redaksi[at]detikoto.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
