Hal Ini Bikin Bos Pabrikan Eropa Galau Berat

Paris - Pekan ini, bos-bos pabrikan besar Eropa berkumpul di Paris Motor Show seiring dengan dimulainya Paris Motor Show Kamis 2 Oktober ini. Kepala boleh beda, tetapi dalam benak para bos itu mereka memiliki kekhawatiran yang sama.

Tidak seperti pasar lainnya, seperti Jepang dan Amerika, penjualan mobil di Eropa masih berada di level sebelum krisis. Pemulihan angka penjualan pun bisa saja berakhir meski pasar sebenarnya belum pulih benar.


Penjualan mobil di Eropa seperti dilansir Reuters, Kamis (2/10/2014) masih 20 persen di bawah puncaknya yang terjadi pada tahun 2007.


Pabrikan pun berupaya menstimulasi pasar dengan memunculkan berbagai mobil-mobil kecil yang ramah lingkungan dan SUV berukuran kompak.


Namun tetap saja, masalah pemulihan pasar yang sudah terjerembab selama 6 tahun terakhir ini masih sulit. Apalagi dengan tambahan fakta kalau permintaan di China tidak seheboh sebelumnya, penjualan mobil di Rusia turun drastis gara-gara krisis Ukraina, dan penjualan di negara lain mengalami penurunan tajam.


"Beberapa pabrik sudah ditutup, jumlah tenaga kerja tetap tinggi dan dana riset dan pengembangan tetap besar untuk memastikan produk-produk di masa depan," ujar analis Bernstein Max Warburton.


Pada akhir dekade ini, permintaan mobil di Eropa diprediksi masih kurang sejuta dari angka tahun 2008. "Pemulihan ini masih memiliki fondasi yang goyah," ujar analis IHS Ian Fletcher.


Pabrikan yang terlalu optimistis mengenai prospek tahun ini, malah harus dipaksa untuk mundur. Ford yang memamerkan minivan S-Max terbaru di Paris, akan berhenti memproduksi Fiesta di Jerman selama 11 hari dari Oktober sampai November,


Produksi PSA Peugeot Citroen juga sudah melebihi penjualan. Memaksa mereka untuk menunda perakitan 208 dan C3 selama 2 minggu. Mereka pun harus mengurangi 300 pekerja di pabrik Prancis.


Penjualan mobil Rusia telah menurun 26 persen pada Agustus akibat anjloknya nilai mata uang sebagai sanksi dari Amerika Serikat dan Eropa terkait intervensi militer Moskow di Ukraina.


Namun meski prospek terasa gelap, industri mobil di Eropa diprediksi akan benar-benar pulih suatu saat, dengan melihat data rata-rata umur mobil di Eropa sudah mencapai 9 tahun. Jika sebelum krisis rata-rata umur kendaraan di sana mencapai 7,9 tahun.


"Kemungkinan ada beberapa hal yang menghambat pertumbuhan permintaan di Eropa. Ada tren kenaikan yang jelas di Eropa jika saja ada pemulihan yang tepat," ujar Warburton.



Redaksi: redaksi[at]detikoto.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com