'Pak Jokowi, Jangan Kekang Roda Dua'

Jakarta - Populasi sepeda motor di Indonesia bak jamur di musim hujan. Semakin banyaknya motor yang diproduksi, dinilai menjadi biang kemacetan jalan. Bahkan, angka kecelakaan sepeda motor pun besar.

Hal itu membuat banyaknya celetukan dari berbagai kalangan yang ditujukan kepada pemerintah untuk mengekang tumbuh kembang industri sepeda motor. Pengekangan itu dilakukan dengan cara membatasi produksi sepeda motor.


Ketua Umum Asosiasi Sepeda Motor Indonesia (AISI) Gunadi Sindhuwinata mengharapkan, jangan sampai ada satu wacana untuk membatasi tumbuhnya sepeda motor. Menurutnya, tumbuh kembang produksi sepeda motor di Indonesia mempunyai impilikasi yang baik terhadap ekonomi.


"Jangan sampai dihambat oleh peraturan yang menyebabkan pasarnya tidak dapat tumbuh. Misalkan dia dianggap sebagai yang menyebabkan kecelakaan (dan) kemacetan, itu harus dicarikan solusi," kata Gunadi di sela gelaran Indonesia Motorcycle Show (IMoS) 2014, Rabu (29/10/2014).


Menurutnya, angka penjualan sepeda motor belum tentu sama dengan angka sepeda motor yang turun ke jalan.


"Karena kalau kita cek, (misalnya) Anda punya motor 2 unit, kan yang dipakai hanya satu. Berarti angka yang tercatat bahwa jumlahnya (terjual) 6 sampai 7 juta, sesungguhnya yang di jalanan hanya mungkin 3 atau 4 juta," tegas Gunadi.


Gunadi melanjutkan, angka kecelakaan sepeda motor bukan hanya karena semakin banyaknya produksi sepeda motor. Menurutnya, pengendara sepeda motor masih banyak yang belum memenuhi persyaratan untuk mengendarai sepeda motor.


"Misalkan dari angka kecelakaan. Kira-kira 40 persen tidak punya SIM. Sekarang kalau kita mau rajin turun ke lapangan dan mengecek yang tidak punya SIM itu kan berarti jumlahnya akan turun dengan sendirinya," ujarnya.



Redaksi: redaksi[at]detikoto.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com