Beralih ke BBM Beroktan Tinggi Tak Rusak ECU Mesin

Jakarta - Pemakaian bahan bakar beroktan tinggi oleh motor model lama yang masih boleh meminum Premium tak akan merusak Electronic Control Unit (ECU) motor. Bahkan bisa membuat mesin cepat lebih bersih karena zat aditif yang ada di Pertamax lebih cepat merontokkan kerak karbon di mesin.

"Selama ini ada persepsi yang salah tentang itu. Sebenarnya, motor sekarang terutama Honda, dirancang mengonsumsi BBM oktan rendah, tetapi performa bagus dan emisi bersih," tutur Endro Sutarno, instruktur Astra Honda Training Center saat dihubungi detikOto, di Jakarta.


Menurut Endro, ECU motor akan dengan otomatis bisa menyesuaikan diri saat membaca tingkat titik bakar bahan bakar. Sebab, ECU pada motor sudah di-setting untuk bisa mengadaptasi dengan berbagai jenis BBM, sehingga tidak akan bermasalah.


Sensor pada ECU akan cepat membaca tingkat titik bakar BBM yang beroktan lebih tinggi dan langsung mengirim analog to digital converter ADC) yakni, peranti yang bertugas mengubah besaran analog misalnya tekanan, titik bakar BBM, temperatur, jumlah oksigen, dan lain-lain ke memori mapping.


"Dan dari memori mapping itulah kemudian dibuat timing output ke injektor untuk dibuat pengabutan bahan bakar. Artinya tidak masalah,” paparnya.


Penggunaan BBM oktan tingi justru membawa keuntungan berupa pembersihan kerak karbon di mesin lebih cepat. Soalnya, zat aditif detergency pada BBM itu semakin mempercepat merontokkan kerak tersebut.


"Karena mesin motor yang ada saat ini, terutama Honda, sudah dirancang untuk melakukan pembersihan kerak secara otomatis. Tapi akan jauh lebih cepat kalau pakai BBM oktan tinggi,” ujar Endro.


Oleh karena itu, tidak diharamkan jika pemilik motor melakukan pengisian bahan bakar dengan selang-seling yakni dari Premium ke Pertamax.