Pengguna LCGC: Lebih Baik Hilangkan Premium

Jakarta - Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat sudah memanggil pihak pertamina dan produsen mobil di kantornya. Demi membahas rencana pengaturan perangkat nozzle di SPBU dan mengubah lubang pengisian bensin mobil LCGC. Lalu Bagaimana pendapat pengguna mobil LCGC?

"Jadi mobil saya (Daihatsu Ayla) tidak boleh mengkonsumsi bahan bakar Premium? Alasannya apa?," kata Ane (30) kepada detikOto, Jumat (9/5/2014).


Dirinya menilai keputusan pemerintah kali ini kurang tepat.


"Kalau seandainya untuk mengurangi penggunaan bahan bakar, mendingan semuanya tidak usah pakai premium (seluruh kendaraan-Red)," ujar Ane kebingungan.


"Trus alasannya apa lagi? Mengurangi kemacetan? Kenapa tidak memperbanyak TransJakarta (kendaraan umum-Red)," tambahnya.


Dalam pemberitaan detikOto sebelumnya Menteri Perindustrian MS Hidayat juga mengatakan pihak Pertamina ataupun Gaikindo sebagai produsen mobil siap melakukan aturan ini. Hanya saja membutuhkan waktu sekitar 3 bulan untuk merealisasikannya di lapangan.


Selanjuntya jika dilihat dari sisi produsen, mobil yang akan atau yang sedang diproduksi, lubang pengisian bahan bakarnya akan dibuat lebih kecil dan disesuaikan dengan nozzle khusus BBM non subsidi di SPBU yang juga akan disesuaikan.


Tujuannya ketika aturan ini berlaku, pengendara mobil murah tak bisa mengisi BBM subsidi di SPBU karena nozzle tak muat dengan lubang pengisian BBM.