Mahasiswa Menolak Mobil Murah, Ini Komentar Pabrikan Mobil

Jakarta - Belakangan muncul petisi menolak kebijakan mobil murah yang digalang oleh mahasiswa. Lalu apa komentar dari pabrikan mobil yang menjual mobil murah?

Marketing & After Sales Service Director PT Honda Prospect Motor (HPM) Jonfis Fandy mengatakan kalau mahasiswa menolak kehadiran mobil murah itu sah-sah saja. Karena masing-masing orang memiliki pendapat yang berbeda.


"Sebenarnya saya tidak bisa berkomentar terlalu banyak. Susah juga karena itu hak mereka (mahasiswa)," ujar Jonfis ketika diminta pendapat oleh detikOto mengenai petisi Mahasiswa menolak mobil murah.


Dijelaskannya, kembali lagi kepada hak mahasiswa dan hak seseorang yang bebas berpendapat. Jadi biarkan semuanya berpendapat dan menyalurkan aspirasinya.


"tu hak mahasiswa memberitahukan apa yang mereka pikirkan. Yang jelas kita tidak menjual mobil murah, tapi mobil yang terjangkau dan bisa dikatakan terbaik dari semua yang ada," cetus Jonfis sambil tersenyum.


Bidang Komunikasi dan Hubungan Internasional Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Paulus Lubis menjelaskan kalau kebijakan mobil murah ini adalah kebijakan yang aneh karena pemerintah sudah beberapa kali mengeluh membludaknya subsidi bahan bakar bersubsidi.


"Seharusnya pemerintah mengedepankan transportasi publik dulu. Pemerintah sering marah-marah karena subsidi BBM jebol, nah mereka malah mengeluarkan kebijakan ini," ujarnya.


Selain itu, potensi pajak yang harusnya didapat menguap begitu saja. GMKI pun menurut Paulus saat ini tengah menyiapkan gugatan uji material terkait hal ini ke Mahkamah Agung. Dia berharap materi gugatan sudah bisa selesai di akhir bulan ini.


"Semua ini harus dibangun dengan kesadaran bersama. Kita tidak boleh egois. Harusnya kedepankan dulu transportasi bersama, baru memikirkan transportasi pribadi. Karena sebenarnya yang lebih dibutuhkan masyarakat itu adalah transportasi publik yang nyaman," lugasnya.