Mobil Murah Paling Telat Meluncur Bulan September

Singapura - Produsen mobil sudah siap meluncurkan mobil terjangkau dan ramah lingkungan (Low Cost and Green Car). Paling telat mobil itu meluncur di bulan September.

Hal tersebut disampaikan Presdir PT Daihatsu Astra Motor Sudirman MR, ketika ditemui di Bandara International Changi Singapura.


"Sebentar lagi LCGC akan hadir, sabar. Yah September (2013) lah kemungkinan paling lama (mulai penjualan LCGC), tapi saya berharap sih sudah bisa mulai menjual di Agustus 2013," jawab Sudirman yang ketika ditemui tengah menunggu transit pesawat dari Jepang menuju Jakarta.


Dalam pemberitaan detikOto sebelumnya, ADM belum memproduksi Ayla dalam skala besar. Pabrik Daihatsu hanya memproduksi 1 unit Ayla dalam 1 hari agar mesin produksi khusus Ayla tidak mengalami kerusakan.


Selanjutnya kapasitas produksi pabrik Daihatsu mencapai 120.000 mobil setiap tahunnya. Sementara kapasitas produksi Ayla mencapai 3.000 unit per tahun, dan Toyota Agya 6.000 unit setiap tahun.


Kementerian Perindustrian telah mengeluarkan petunjuk teknis (juknis) atau Surat Keputusan (SK) soal Peraturan Presiden mengenai Low Cost and Green Car (LCGC) atau mobil murah dan ramah lingkungan. Dari juknis itu ada ketentuan soal harga patokan mobil maksimal Rp 95 juta per unit.


Menperin MS Hidayat menuturkan dalam juknis Menperin disebutkan harga Off the Road mobil LCGC belum termasuk Biaya Balik Nama, Pajak Kendaraan Bermotor, dan Pajak Daerah lainnya), termasuk penyematan fasilitas keamanan dan transmisi otomatis.


"Itu belum termasuk toleransi untuk penambahan teknologi transmisi otomatis 15% + toleransi untuk penambahahan fitur safety 10% air bag, Antilock Brake System dan lain-lain," katanya.


Mantan Ketua Kadin ini menjelaskan soal toleransi dari harga yang telah dipatok, antara lain karena faktor ekonomi makro seperti inflasi dan kurs tukar mata uang juga menjadi pertimbangan ke depannya.


"Saat ini SK sedang didaftarkan di Kemenhukham," katanya.


Hidayat menegaskan program Low Cost and Green Car ini tidak semata-mata membuat mobil dengan harga murah, tetapi lebih kearah membangun struktur industri komponen otomotif dan meningkatkan kemandirian nasional di teknologi otomotif, terutama teknologi engine, transmisi dan axle (power train). Juga kualitas dan safety produk tetap dipertahankan.


Mengenai masalah harga ini, Sudirman sebelumnya menuturkan tidak ada masalah. Harga ini memang sudah masuk bidikan Astra.


"Kita siap dengan harga di bawah Rp 100 juta. Tidak ada masalah," ujarnya.