Mobil Murah Berguna Untuk Kemandirian Nasional?

Jakarta - Program Low Cost and Green Car sudah digulirkan pemerintah. Menteri Perindustrian MS Hidayat menegaskan kalau program ini bakal mampu mengembangkan kemandirian nasional di bidang otomotif.

Hidayat menjelaskan kalau program ini bukanlah semata-mata program untuk membuat mobil dengan harga murah.


"Tetapi lebih kearah membangun struktur industri komponen otomotif dan meningkatkan kemandirian nasional di teknologi otomotif, terutama teknologi engine, transmisi dan axle (power train). Juga kualitas dan safety produk tetap dipertahankan," katanya, Rabu (3/7/2013).


Kabar mengatakan kalau harga mobil murah nantinya tidak akan akan lebih dari Rp 95 jutaan. Namun, Hidayat enggan berkomentar.


Tapi yang pasti, lanjutnya, produsen diperbolehkan menambah harga sebesar 15 persen dari harga dasar untuk mengaplikasi transmisi otomatis.


Begitu pula bila ingin menambah fitur keamanan dan keselamatan seperti air bag, Antilock Brake System dll, produsen diperbolehkan menambah harga sebesar 10 persen dari harga dasar.


"Dalam SK Menperin disebutkan harga off the road (belum termasuk Biaya Balik Nama (BBN), Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), dan Pajak Daerah lainnya) ditambah toleransi untuk penambahan teknologi transmisi otomatis 15% ditambah toleransi untuk penambahahan fitur safety 10 %," papar Hidayat.


"Faktor ekonomi makro seperti inflasi dan kurs tukar mata uang juga menjadi pertimbangan. Saat ini SK sedang didaftarkan di Kemenhukham," lugasnya.