Ride Safe or Die?

Surabaya - Dalam rangkaian perjalanan #YamahaRoadWarriors kami berkesempatan mengunjungi Tugu Pahlawan yang merupakan monumen yang didirikan untuk mengenang perjuangan pahlawan Surabaya pada pertempuran 10 November 1945.

Terdapat sebuah museum yang diberi nama museum Sepuluh November, kami juga berkesempatan mengunjungi serta melihat rekaman kejadian pertempuran pada tanggal 10 November 1945 tersebut.


Ada salah satu sudut dari museum ini yang menarik perhatian kami yaitu rekaman asli pidato Bung Tomo yang berapi-api yang dipedengarkan melalui radio kuno.


Pidato ini bertujuan untuk membangkitkan hasrat dan tekad pemuda Surabaya untuk mempertahankan kemerdekaan.


…Dan untuk kita saudara-saudara lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka semboyan kita tetap: merdeka atau mati!... -Bung Tomo-



Peperangan menggunakan senjata memang telah lama berakhir. Indonesia telah merdeka lebih dari 60 tahun yang lalu. Namun sadar atau tidak bahwa perang belum berakhir, masih banyak peperangan yang kita harus lewati dalam mengisi kemerdekaan.


Sebut saja peperangan melawan penjajahan budaya asing, perang melawan kemiskinan, perang melawan korupsi dan tidak ketinggalan perang melawan tingginya angka kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan banyak korban.


Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Chrysnanda Dwilaksana mengatakan, jumlah kecelakaan di DKI Jakarta selama tahun 2013 mencapai sebanyak 5.959 kejadian dengan korban meninggal sebanyak 616 orang. Dari jumlah tersebut penyebab terbesar kecelakaan adalah pengemudi lengah. (sumber: detikOto).


Siapa yang harus kita kambing hitamkan akan tingginya angka kecelakaan di jalan raya ini ataukah kita harus pasrah.


Ketika Bung Tomo berkoar 'Merdeka atau Mati?' untuk melecut semangat pemuda pada saat penyerangan kota Surabaya oleh Inggris, menurut pendapat saya sekarang saatnya kita katakan Ride Safe or Die? Berkendara dengan aman atau anda akan mati sia-sia di jalanan.


Bukan tanpa alasan saya menyatakan hal tersebut, sudah terlalu banyak orang yang meregang nyawa di jalanan, sudah terlampau banyak anak-anak yang kehilangan orang tuanya, istri yang tiba-tiba menjadi janda, sekejap mata. Pemain film Paul Walker pun tewas di jalanan baru-baru ini, dan banyak contoh yang lain.


Di zaman sekarang, kalau kita ingin menjadi pahlawan, mulailah dari hal yang terkecil, jadilah pahlawan untuk diri sendiri, keluarga dan orang lain, bagaimana caranya?


Kendarailah kendaraan kita secara aman, patuhi aturan lalu lintas dan jangan ugal-ugalan di jalan raya. Jadilah pahlawan untuk pejalan kaki dengan berhenti di belakang garis zebra cross ketika menunggu di persimpangan jalan.


Jadilah pahlawan untuk pengguna transJakarta dengan tidak menggunakan jalur yang diperuntukkan untuk bis tersebut.


Jadilah pahlawan untuk pengguna motor dengan memberikan jalan ketika macet. Jadilah pahlawan untuk pengguna mobil dengan tidak memaksa jalan ketika melewati jalur yang sempit. Mari kita hargai sesama pengguna jalan raya.


Hal ini nampak kecil namun bisa jadi sebuah perubahan yang sangat berarti. Mulailah dari diri sendiri dan buktikan andalah pahlawan di jalan raya. Pilihan ada di tangan kita, “Ride Safe or Die?”


Muhammad Naufal Shahensah


Road 8



Redaksi: redaksi[at]detikoto.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com