Arahan dari Panitia dan Kapten yang Menjadi 'Pegangan Hidup'

Jakarta - Dengan mengucapkan bismillah, ku awali etape pertama Touring sepeda motor Road Warriors, Riding to City of Heroes Jakarta-Surabaya.

Etape pertama ini mengambil jarak tempuh sekitar 100 km, yaitu dari markas detikOto di Warung Buncit menuju Bandung. Perjalanan perdana ini masuk ke dalam kategori Ringan.


Awan mendung menyelimuti para peserta dan ternyata hujan deras menyambut para peserta dalam etape awal ini. Dengan gesit kami segera menambah kostum dengan rain coat dan memulai tarikan gas pertama untuk menyelesaikan perjalanan ribuan kilometer di beberapa hari ke depan.


"Perasaan deg-degan, khawatir, dan perasaan lainnya sempat mampir di hati saya. Hal itu karena inilah touring terjauh saya bersama dengan rider lain yang belum pernah kenal sebelumnya. Hanya arahan dari panitia dan Captain Rider yang menjadi “pegangan hidup”,"


Jakarta-Bogor dilalui dengan kondisi jalan dan badan yang basah. Kemacetan Jakarta berhasil kami lewati dengan formasi rider tetap seperti apa yang diperintahkan oleh Sang Captain.


“Perhatikan siapa yang di depan kalian dan siapa yang di belakang kalian. Jangan sampai ada yang ketinggalan,” begitu perintah Sang Captain.


Sehingga bagaimanapun kondisinya, apakah kita sanggup mendahului yang di depan kita, semacet apapun kondisi jalanan sekitar, atau apapun kondisinya, kita pegang perintah Sang Captain. Dan, alhamdulillah tidak sampai ada yang tertinggal.


Dahulu para pahlawan berjuang melawan hujan, petir, badan basah kuyup, dan kondisi serba kekurangan, dan mereka dibayangi peluru penjajah, tetapi mereka tetap melanjutkan perjuangan dengan penuh semangat tanpa berbagai keluhan.


Nah, bercermin kepada mereka kami bangkitkan semangat kami untuk tetap menembus berbagai kondisi di etape awal Jakarta-Bandung ini. Karena memang tema program Road Warriors ini adalah untuk memperingati hari pahlawan.


Nilai-nilai kepahlawanan harus tetap hadir pada generasi pelanjut perjuangan. Pegal-pegal yang kami rasakan, karena menembus kemacetan Jakarta dan Padalarang dengan truk-truk besar dan bus-bus penumpang yang lalu lalang dengan kondisi jalan berkelok-kelok.


Semua itu kami nikmati bersama dengan tetap taat kepada perintah pimpinan. Perjalanan awal ini berjarak pendek tetapi menghabiskan waktu sekitar 9 jam perjalanan. Karena memang kami tidak kebut-kebutan di jalan.


Perjalanan yang kami lakukan bernar-benar fun riding dan santai. Setiap 2 atau 2,5 jam kami beristirahat untuk melepas lelah, makan dan minum seperlunya, mengisi bahan bakar, membuang hajat, atau ngobrol diantara sesama peserta untuk saling kenal mengenal.


Hal itu selalu dilakukan di tempat-tempat yang menarik. Untuk etape pertama ini, tempat itu adalah rumah makan Bumi Aki di daerah Puncak.

Suasana yang hijau dan udara sejuk, sangat pas untuk melahap ayam bakar dan sup panas disertai teh manis panas. Hilang seketika kelelahan berkendara yang tadi lakukan dengan semua hidangan dan sajian itu.


Menjelang malam kami memasuki Bandung, dan telah disambut oleh teman-teman komunitas Yamaha Bandung dikawal langsung sampai Yamaha Main Dealer di daerah jalan Soekarno Hatta. Rasa haru, senang, dan tenang kami rasakan karena kami merasa diterima oleh mereka dan disambut dengan keramah tamahan.



Redaksi: redaksi[at]detikoto.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com