Toyota: Menaikkan Harga Mobil Agya Harus Disetujui Pemerintah

Jakarta - Tahun baru, sudah biasa, harga-harga mobil biasanya langsung mengalami kenaikan. Argumen yang disampaikan pabrikan beragam, mulai dari pemberlakuan pajak atau kenaikan harga bahan baku.

Namun untuk ukuran mobil-mobil Low Cost and Green Car atau Kendaraan Roda Empat Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2) pabrikan tidak bisa langsung menaikkan harga.


Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor (TAM) Rahmat Samulo mengatakan kalau pihaknya belum mengetahui apakah akan naik atau tidak. Karena, untuk Agya tidak bisa sembarangan menaikan harga. Itu karena mobil ini sebagai produk Low Cost Green Car (LCGC) yang dicanangkan pemerintah.


"Kita belum bisa bicara soal itu. Kalau pun mau menaikkan harga harus ada persetujuan dari pihak pemerintah karena ada kriterianya tersendiri," ujar Samulo kepada para pewarta di sela-sela acara Yaris Show Off 2013 di Jakarta, Kamis (5/12/2013).


Samulo menambahkan, yang pasti produk-produk LCGC itu ada persyaratan tersendiri mengenai harga. Tapi, teknisnya bagaimana dan seperi apa hanya orang produksi dan yang tahu.


"Saya tidak tahu persis bagaimana. Harusnya itu orang produksi yang bisa menjawab. Karena, mereka yang mengurusi semuanya itu," katanya.


Saat ini mobil dengan harga terjangkau Toyota Astra Agya dijual dengan rentang harga mulai dari Rp 99,9 juta hingga Rp 120,75 juta


Untuk penjualan setiap bulannya, Agya masih tetap diangka 4 ribu unit sampai 5 ribu unit dan paling banyak diburu di kota-kota kecil yang ada di Indonesia.