Musamus berbentuk unik seperti gundukan tanah yang tingginya bahkan bisa mencapai 3-5 meter. Materialnya ternyata cukup solid dan menjadi sebuah bagian dari pemandangan yang berbeda di taman nasional Wasur.
Rayap hidup secara sosial dan memiliki seorang ratu yang hidupnya dilayani oleh raja, pekerja hingga prajurit.
Rayap yang membentuk Musamus ditilik dari sejarah penamaannya diambil dari sebutan suku Marind, suku yang menetap di Merauke. Kehadiran Musamus ternyata cukup langka di dunia dan Merauke beruntung memiliki fenomena alam yang menakjubkan dari dunia serangga.
Musamus inilah yang kemudian menjadi objek singgah tim VIAR Jelajah Indonesia saat berada di Papua.
Mengagumi Musamus sekaligus berkendara di beberapa wilayah taman nasional Wasur yang secara keseluruhan memiiki luas wilayah hingga lebih dari 400.000 hektar.
Kekayaan alam taman nasional Wasur di Merauke (Papua) ini juga luar biasa karena menjadi hunian bagi satwa yang sebagian diantaranya memiliki status dilindungi.
Salah satu satwa yang populasinya sangat tinggi adalah rusa yang kemudian dijadikan bahan buruan masyarakat lokal, rusa-rusa ini kemudian diolah menjadi penganan dendeng. Menarik kan?
Ikuti juga perjalanan Viar Jelajah Indonesia di sini.
Redaksi: redaksi[at]detikoto.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
