Mobil LCGC Bikin Pasar Komponen Otomotif Bergairah

Jakarta - Kelahiran mobil-mobil Low Cost and Green Car (LCGC) memang penuh kontroversi. Di luar perdebatan soal pemilik mobil yang senang menggunakan premium, LCGC ternyata di sisi lain mendongkrak pertumbuhan industri komponen otomotif nasional.

Koperasi Industri Komponen Otomotif (KIKO) Indonesia memprediksikan pasar komponen otomotif domestik, khususnya mobil, pada tahun ini akan melampaui realisasi omzet penjualan pada tahun 2013 sebesar Rp 1,4 triliun.


"Dengan penjualan mobil sebesar 1,1 juta unit pada 2013 saja, omzet industri komponennya bisa menyentuh angka Rp 1,4 triliun, tahun ini mungkin lebih," kata Ketua KIKO Indonesia, M Kosasih, dalam siaran pers, Jumat (16/5/2014).


Kosasih menambahkan berkat LCGC, KIKO sudah mulai memasok komponen kendaraan ke produsen otomotif.


"Tercatat 90 persen anggota kami saat ini telah menjadi pemasok komponen ke sejumlah Agen Pemegang Merek (APM). Selama diberi peluang dan kesempatan untuk mengerjakan itu, saya kira IKM mampu," ujar Kosasih.


Meski demikian, diakuinya, masih ada sejumlah komponen seperti halnya alat pengikat (fastener) yang hingga kini pasarnya masih dikuasai oleh produk-produk impor.


"Industri penunjang otomotif perlu dikembangkan karena permintaan mobil setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Produk fastener dibutuhkan industri komponen sebagai penghubungnya dan kebutuhan fastener dalam 1 produk mencapai 10 persen sampai dengan 15 persen dari sebuah mobil," ungkapnya.


Kosasih menambahkan, bahan baku produk fastener sendiri sebagian besar masih diimpor dari Jepang, Korea dan Tiongkok.


"Jika industri fastener ingin berkembang, bahan baku harus dipenuhi dari dalam negeri. Selama ini, 60 persen bahan baku masih diimpor dari Jepang, Korea maupun Tiongkok," Kosasih menjelaskan.


Investasi Baru


Adanya acara pameran Indo Fastener dan Indo Automotive 2014 yang diselenggarakan oleh PT Wahana Kemalaniaga Makmur (Wakeni), diharapkan bisa melahirkan investasi-investasi baru di sektor industri komponen otomotif di dalam negeri.


Wakeni sendiri menargetkan dari acara pameran yang digelar 14 Mei hingga 16 Mei di JI Expo Kemayoran, Jakarta bisa mencetak nilau transaksi sebesar Rp 35 miliar.


"Fastener merupakan komponen penunjang otomotif dan produk fastener yang ada di Indonesia, sebagian besar diisi impor. Pelaku usaha fastener banyak berasal dari Tiongkok dan Taiwan," kata General Manager PT Wakeni, Sofianto Widjaja.


Untuk mengenalkan produk komponen otomotif nasional, menurut Sofianto, pihaknya melibatkan beberapa perusahaan komponen untuk mengenalkan produknya.


"Kami membantu perusahaan komponen otomotif dalam mencari jaringan. Diharapkan transaksi pada pameran yang digelar 14 Mei hingga 16 Mei di JI Expo Kemayoran bisa menyentuh Rp 35 miliar, naik Rp 5 miliar dari realisasi pameran yang sama pada tahun lalu sebesar Rp 30 miliar," paparnya.