Kesadaran Pemilik LCGC Masih Rendah

Jakarta - Pengguna mobil murah dan ramah lingkungan (LCGC) yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sebuah fenomena yang tidak bisa dihindari. Sadar diri mereka sangat rendah. Padahal mobil LCGC yang beredar di Indonesia sudah sesuai dengan RON 91 dan 92.

Sales President Product Planning, After Sales, Dealer, Development and Customer Satisfaction PT Nissan Motor Indonesia (NMI) Teddy Irawan menjelaskan mobil LCGC dibuat dengan teknologi irit bahan bakar dan tidak cocok menggunakan BBM bersubsidi.


"Mobil LCGC sekarang sesuainya dengn RON 91 dan 92. Tapi kalau konsumen isi RON 88 secara performa turun. Cuma sampai sekarang orang itu berbeda-beda. Balik lagi masing masing ke konsumen. Karena dia lebih mementingkan performa, ada juga konsumen asal jalan, kesadaran masih kurang," kata Teddy.


Karena itu lanjut Teddy produsen memberikan sanksi garansi hangus kepada para pengguna LCGC yang membeli BBM bersubsidi untuk kendaraanya. Selain itu dengan menggunakan BBM bersubsidi, konsumen harus menghadapi risiko daya tahan mesin berkurang.


Jurus tersebut dinilai jitu mengurangi pemakaian BBM bersubsidi. Namun kenyataan di lapangan berbeda. Pemilik LCGC masih kedapatan menggunakan BBM bersubsidi sehingga pemerintah memutar otak dengan akan mengeluarkan aturan baru yaitu memperkecil lubang tangki mobil LCGC.


Pemerintah mengajak para pelaku industri otomotif yang bermain di segmen ini. Beruntung pabrikan Daihatsu, Honda, Nissan, Suzuki dan Toyota setuju dengan ajakan tersebut.