Apa Mungkin Minta Pemilik Mobil LCGC Isi Pertamax?

Jakarta - Kendaraan Low Cost and Green Car seperti Toyota Agya, Daihatsu Ayla, Suzuki Karimun Wagon R, Honda Brio Satya dan Datsun GO+ Panca sejak awal didesain pemerintah untuk kalangan ekonomi menengah yang selama ini hanya mampu menggunakan motor.

"Kalau orang dengan kemampuan ekonomi menengah mampunya beli mobil LCGC yang notabene harganya jauh lebih murah dari jenis mobil non-LCGC, apa ya mungkin pemilik mobil LCGC disuruh beli bahan bakar lebih mahal dari mobil non-LCGC?" tanya Hermawan, Otolovers, dalam surat elektronik yang diterima detikOto, Senin (12/5/2014).


Kebijakan LCGC, sejak awal menurutnya merupakan kebijakan yang salah dari pemerintah.


"Lebih baik aturan untuk pengisian bahan bakar ditiadakan saja, dan lebih baik pajak kendaraan bermotor saja nilainya ditingkatkan atau dinaikkan dan sebagian hasilnya diperbantukan untuk subsidi BBM lagi, daripada nanti akhirnya kalau kebijakan pengaturan jenis pengisian bahan bakar resmi diberlakukan tambah menimbulkan banyak penyimpangan-penyimpangan di lapangan," papa Hermawan.


Mushlih Handika Nasution menambahkan logikanya saja, mobil LGCC mengincar kaum yang tidak bisa membeli mobil.


"Kalau beli mobil saja tidak bisa kok disuruh pakai BBM non subsidi, kenapa tidak mencabut pemakaian BBM subsidi ke seluruh pengguna mobil yang bukan LGCC. Karena yang lebih kaya kan mereka," ujarnya.


Otolovers lainnya, Dwiki Kurniawan malah meminta pemerintah segera menaikkan harga BBM. Dida menyarankan pemerintah melakukan penghapusan subsidi BBM secara bertahap, dan di sisi lain, menyiapkan solusi lain seperti mobil listrik dan menyiapkan angkutan massal.


Kemudian yang penting lagi merevisi ulang peraturan uang muka kredit kendaraan mobil dan sepeda motor. "Seperti DP minimal 50% dari harga jual," ujarnya.


Davi Yoeb juga meminta seluruh mobil menggunakan BBM non subsidi saja. Asalkan itu dilakukan secara merata dan adil untuk semua mobil yang memang sudah tidak pantas untuk menggunakan BBM non subsidi. Dan juga infrastruktur juga memadai.


"Dikarenakan di daerah saya tidak ada SPBU yang non subsidi. Bahkan Pertamax saja tidak ada. Adapun butuh waktu yang lama untuk ke SPBU tersebut, sekitar 25 km. Jadi kebijakan tersebut harus adil dan merata untuk semuanya," ujarnya.


Amir Karokaro menturukan masyarakat Indonesia sebenarnya bisa dipaksa beralih menggunakan BBM non subsidi.


"Satu satunya jalan menghilangkan subsidi dengan menaikkan harga BBM. Kalau mau minta kesadaran sampai dunia tua gak akan sadar, termasuk saya. Untuk itu maka paksa orang membeli BBM sesuai harga pasar dengan begitu saya akan beralih," ujar

Amir.