Bengkel Resmi Tak Disarankan Reparasi Komponen, Kenapa?

Jakarta - Tidak dipungkiri service kendaraan roda empat di bengkel resmi cukup nyaman ketimbang service mobil di bengkel umum.

Service yang dilakukan untuk menjaga kondisi mobil tetap fit. Karena pemilik mobil harus rutin service kendaraan.


Tapi tahukah Anda kalau bengkel resmi tidak selamanya memuaskan. Bengkel resmi ada juga kekurangannya. Salah satu contoh ketika menemukan komponen lampu rusak atau konsleting listrik.


Dalam hal ini, bengkel resmi enggan mencari pokok masalah. Bengkel resmi lebih baik mengganti keseluruhan, apalagi mendapatkan mobil masih dalam masa garansi.


"Ya kita tidak ada reparasi karena memang di kita tidak ada reparasi, termasuk mobil yang terkait garansi. Di bengkel resmi tidak disarankan buat repair," kata Service Advisor Astrido Toyota Fatmawati, Sahril kepada detikOto.


Menurutnya langkah tersebut diambil untuk menghindari komplain dari konsumen, karena ini lebih baik mengganti bagian yang rusak. Seperti kelistrikan sebaiknya ganti seluruhnya daripada mengurut ulang.


Dijelaskan Sahril, biasanya bengkel resmi yang menerapkan sistem ini hanya pada beberapa komponen yang riskan terhadap komplain konsumen.


"Menghindari komplain," pungkas Sahril.


Berbeda dengan bengkel tak resmi Shark di jalan H. Nawi Raya No. 42 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.


Parto, montir salah satu bengkel tersebut menerangkan kalau bengkel umum berusaha mencari permasalahan dan menormalkan kondisi kendaraan.


"Ketika ada kerusakan misalnya lampu atau kabel, kalau di bengkel resmi enggak mau betulin tapi kita mau. Di sana maunya ganti baru. Kita lihat kalau bisa diservis ya kita service," yakin Parto.


Namun lanjut Parto pergantian komponen tidak bisa dihindari misalkan rumah lampu pecah, as roda patah.


"Yang harus diganti kalau ada komponen rusak parah. Ya terpaksa harus diganti misalnya rumah lampu pecah dan as roda patah," tutupnya.