Sejarah Mobil Murah 2004 Terulang

Jakarta - Dalam hitungan hari, mobil Low Cost and Green Car (LCGC) Astra Daihatsu Ayla dan Astra Toyota Agya akan resmi meluncur ke Indonesia.

Duo mobil ini akan menyentuh masyarakat segmen menengah ke bawah yang membutuhkan kendaraan kecil dengan harga terjangkau.


Butuh 1 tahun lamanya untuk bisa menyambut Agya dan Ayla yang memang sudah direncanakan pemerintah beberapa tahun silam ini. Nah, biar kata agak terlambat--LCGC digagas sejak 2009 lalu --namun pemerintah menunjukkan bukti jika LCGC terwujud di Tanah Air.


Untuk diketahui, kehadiran duo kembar Ayla dan Agya mengingatkan pada 2004 silam, dimana pada waktu itu hadir Avanza dan Xenia yang juga hasil kolaborasi Toyota dan Daihatsu.


Harganya juga tak kalah murah. Bisa dibilang Agya dan Ayla seakan mengulang kembali sejarah otomotif nasional 2004 silam.


Yang membedakan antara Avanza-Xenia dan Agya dan Ayla cuma terletak pada konsep, sedangkan dari segi harga saat peluncuran hampir tak jauh berbeda.


Saat peluncuran pertama, MPV itu dibanderol mulai Rp 60 jutaan.


MPV Avanza dan Xenia adalah MPV murah yang direncanakan pabrikan mobil Toyota dan Daihatsu, dimana kedua mobil ini menyasar pada keluarga muda yang butuh kendaraan dengan daya tampung banyak, namun harga terjangkau.


Saat itu, MPV Avanza dan Xenia menggantikan posisi Kijang yang semakin menghilangkan kesan MPV murah.


Sementara Agya dan Ayla adalah city car yang direncanakan oleh pemerintah dan masuk kategori LCGC.


Program ini didukung banyak produsen mobil global lainnya seperti Toyota, Daihatsu, Nissan, Suzuki, KIA serta beberapa produsen mobil lainnya yang belum terungkap.


Nah, saat itu kondisi Avanza dan Xenia sama dengan Agya dan Ayla yang masuk dalam konsep LCGC yakni tersedia beberapa tipe mulai dari termurah sampai termahal. Adanya tipe produk Agya dan Ayla menjadikan alternatif bagi konsumen untuk menentukan kendaraan pilihanya.


Arti daripada beberapa tipe yang disediakan antara lain agar lebih mengerti kondisi keuangan masyarakat Indonesia, namun pasar yang dituju tetap masyarakat menengah ke bawah yang notabenenya butuh kendaraan harga terjangkau.


Seperti MPV Xenia. Pada saat peluncuran 2004, penampilan Xenia sangat standar dan tidak dilengkapi dengan power steering (tipe tertentu).


Selang 1 tahun kemudian, Xenia power steering di setiap tipe hadir menyapa masyarakat Indonesia . Cara yang cukup sederhana untuk menarik menarik perhatian masyarakat Indonesia.


Dengan harga Rp 89 juta di tahun 2005 lalu, Xenia sudah dilengkapi dengan power steering Tachometer, Central Lock, Power Window, Air Conditioner, Rear Wiper, dan Radio Tape.


Juga ada tambahan aksesori eksterior yang mempercantik penampilan Xenia 1.0.


Begitu juga dengan Daihatsu Ayla yang direncanakan PT Astra Daihatsu Motor (ADM) tanpa power steering (tipe tertentu). Dan bukan tidak mungkin dalam beberapa waktu ke depan, Ayla dengan teknologi peringan kemudi itu akan tersemat di seluruh tipe Ayla.


Sama dengan Avanza dan Xenia, merek Daihatsu Ayla diposisikan di bawah Toyota Agya. Dari spesifikasi, Agya lebih lengkap oleh karena itu lebih mahal. Sedangkan Ayla dengan beberapa tipe sebagai peregang pasar.


Yang menjadi pertanyaan sekarang, apakah si kembar Agya-Ayla akan senasib dan sama larisnya dengan si kembar Xenia-Avanza? Silakan menjawab Otolovers...