Rupiah dan Pasar Mobil Melemah, Produksi Goodyear Tetap Melaju

Cirebon -Dampak melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar dirasakan produsen ban Goodyear, begitu pun dengan pasar mobil yang belum bergairah. Meski begitu, proses produksi pabrikan ini tetap melaju.

Dampak lunglainya rupiah terhadap dolar terhadap sebagian aktivitas pabrikan, itu diungkapkan Manajer Produk PT Goodyear Indonesia, Tbk, Arfianti Puspitarini, di Cirebon, Jumat (24/4/2015).

"Karena ada beberapa material yang kita ambil dari luar negeri, dan kami bertransaksi menggunakan dolar. Kita juga terkena imbas dari kurs dolar itu," ujar wanita yang akrab disapa Rini itu.

Kendati begitu, lanjut Rini, dampak itu tak mempengaruhi proses dan laju produksi. Artinya, kegiatan produksi tetap berjalan seperti biasanya. Begitu dengan jumlah produksi ban yang dibuat.

"Tapi Produksi belum terlalu terganggu (masih berjalan seperti biasa). Hanya agak susah take off (meningkat untuk saat ini), tapi tidak turun juga (penjualannya-Red) tapi masih tertahan saja (di angka sebelumnya)," ujarnya.

Hanya, dia tak bersedia menyebut target penjualan tahun ini. Begitu pun dengan kinerja penjualan sepanjang 2014 yang lalu.

“Itu bukan wewenang saya untuk menjawab,” kata dia.

Sementara, ihwal pasar mobil yang masih belum bergairah hingga akhir kuartal pertama lalu dan bahkan menurun, Rini menyebut itu tergantung dilihat dari sisi mana. Soalnya, pasar ban memang ada dua yakni pabrikan atau produsen mobil yang menggunakan ban sebagai ban bawaan pabrik atau original equipment manufacturer (OEM), dan pasar penggantian.

“Iya memang satu sisi penjualan kami bisa menurun akibat melemahnya penjualan mobil. Tapi kami masih ada replacement (konsumen yang mengganti ban) dan ini masih sesuai target,” paparnya.

(lth/arf)