Organda: Di Negara Lain, Tidak Ada Mobil Murah

Jakarta - Program mobil murah ramah lingkungan (low cost green car/LCGC) yang dikeluarkan pemerintah dinilai bakal menjadi biang kemacetan. Apalagi di dunia ini, tidak ada yang mengutamakan mobil murah.

Hal tersebut dikatakan Ketua Umum Organda Eka Sari Lorena saat acara Ngobrol Bareng Soal Mobil Murah di mal Pacific Place, Jakarta, Rabu (9/10/2013).


"Negara lain tidak ada yang mengedepankan mobil pribadi murah. AS dibanding Eropa saja lebih terlambat transport massalnya. Macet total akan cepat terjadi. Akan terjadi banyak sekali kepadatan di jalan raya karena pembangunan infrastruktur itu lama," kata Eka.


Eka menjelaskan, di dunia ini tidak ada konsep mobil pribadi murah, yang ada transportasi umum murah.


"Di dunia ini tidak ada konsep mobil murah, yang ada transportasi umum murah. Ekonomi kita akan mencapai nomor 7 di dunia di 2030, itu terjadi jika kemacetan bisa teratasi salah satunya, tapi kemacetan kita itu luar biasa, ini yang menghambat perekonomian," ujar dia.


Menurutnya, untuk meningkatkan perekonomian Indonesia salah satunya dengan meningkatkan layanan transportasi umum yang layak. Diprediksi, dengan munculnya mobil murah ini akan menurunkan angka kecepatan kendaraan di jalan raya.


"Diprediksi akan ada penurunan kecepatan antara 2-4% di jalan raya, saat ini kecepatan sekarang hanya 40 km per jam. Itu slow sekali, saya rasa kecepatan bisa berkurang setengah kilometer setiap 6 bulan, bisa stuck pasti karena pertumbuhan infrastruktur hanya 0,01%, tidak ada pertumbuhan, ini harus disikapi penyeleggaraan angkutan orang dalam jumlah besar," katanya.