Mobil Google Masih Miliki Potensi Bahaya

California - Memiliki tampang imut bak mobil dari film kartun, mobil bikinan Google menghentak dunia. Tanpa roda kemudi atau pedal, mobil ini bisa berjalan ke tujuan tanpa di kemudikan. Tapi bagi banyak analis, teknologi mobil otonom masih memiliki kelemahan, terutama dalam hal keamanan.

Google sudah mengumumkan kalau mereka akan membangun kendaraan purwarupa atau prototype yang bisa menampung dua orang ini sebanyak 100 unit. Dengan total akan membangun sekitar 200 unit di Detroit.


Tenaga listrik yang digunakannya nanti akan bisa membuatnya berlari sampai 25 mph atau sekitar 40 km/jam.


Kabin mobil ini cukup sederhana. Tidak ada roda kemudi atau pedal gas. Yang ada hanya tombol start-stop untuk menghidupkan dan mematikan mobil.


Pada versi purwarupa, akan ada kontrol tambahan yang dipasang agar test driver Google bisa mengambil alih kontrol jika terjadi masalah.


Chris Urmson, director self-driving project Google percaya kalau dari waktu ke waktu teknologi akan tumbuh dan roda kemudi tidak akan lagi diperlukan.


Untuk sampai ke tujuan, mobil yang memiliki bemper lembut dan kaca depan fleksibel yang berguna untuk mengurangi cedera pejalan kaki bila terjadi kecelakaan tersebut akan mengandalkan peta jalan Google. Mobil ini akan membaca peta dan mencari jalur tercepat ke tujuan.


Kombinasi laser dan radar serta kamera akan secara bersama-sama membantu mobil untuk menilai situasi jalan.


Simulation of road


BBC


Tapi Sven Beiler, direktur eksekutif dari Center for Automotive Research di Stanford memperingatkan bahwa mobil dengan autopilot mungkin masih memerlukan input manusia dalam keadaan ekstrem dan bahwa orang mungkin lupa bagaimana mengoperasikan kendaraan mereka jika mereka tidak melakukannya secara teratur.


Hal ini bisa sangat berbahaya dalam situasi darurat di mana komputer tidak tahu bagaimana harus bereaksi dan meminta masukan dari manusia.


Namun, Ron Medford, orang yang sebelumnya merupakan wakil direktur Badan Keselamatan Lalu Lintas Nasional AS atau National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) yang kini menjadi direktur keamanan untuk tim self-driving car team di Google yakin jumlah kecelakaan bisa dikurangi secara drastis dengan menghilangkan kemungkinan kesalahan pengemudi.


"Saya pikir ini memiliki potensi untuk menjadi teknologi keamanan yang paling penting di industri otomotif yang pernah ada," katanya seperti detikOto kutip dari BBC.