Asam di Gunung Garam Rembang

Rembang - Perjalanan Viar Jelajah Indonesia sudah mulai balik arah menuju Jakarta. Perjalanan mengambil jalur Pantai Utara Jawa Timur ke Jawa Tengah. Jalur yang terkenal padat dengan kendaraan berat.

Perjalanan ini menjadi tantangan yang berbeda dibandingkan riding sebelumnya. Selain kewaspadaan penuh pada saat riding, suhu yang panas, juga ketahanan mesin motor.


Rupanya jalur lurus bergelombang akibat digilas setiap saat oleh truk hingga tronton, tanpa sengaja menjadi jalur uji coba ketangguhan Viar Cross X 200 SE.


Di trek lurus antara Surabaya-Rembang, tim VJI mencoba membuka gas penuh di gigi tertinggi (gigi lima) dengan durasi panjang, antara 20 hingga 40 menit, tanpa jeda!.


Pada mulanya kami hawatir kemungkinan mesin jebol, atau setidaknya oli seal bocor, namun setibanya di Rembang, rupanya tidak masalah, padahal di riding sebelumnya mesin sudah kami “siksa”.


Dalam perjalanan memasuki Rembang, mata kami disuguhi lautan padang garam sepanjang pesisir pantai utara.


Memang benar, kota ini dikenal sebagai penghasil garam terbesar di Indonesia, dengan luas 1.584.42 ha, dengan jumlah pekerja 4.120 lebih.


Rupanya para petani garam Rembang ini memegang peranan penting untuk ketahanan garam nasional. Sebagai gambaran, di tahun 2010 produksi garam Rembang mencapai 125.119.4 ton, atau sekitar 6,7 persen kebutuhan garam nasional.


Namun jumlah besar tersebut belum berhasil meningkatkan taraf hidup warga Rembang, karena mekanisme jual-beli dan distribusi garam krosok dikuasai kapitalis.


Petani garam tidak bisa menjual langsung, karena akses ke pasar ditutup oleh para pelaku ekonomi di jalur pemasaran. Jadi para petani garam diposisikan sebagai produsen.


Tiba di Rembang, kami diterima oleh komunitas trail adventure CITRADA, MTC Adventure dan Starda Adventure Pati di dealer Viar Sakti Motor Rembang.


Jelang sore, riding dilanjutkan ke Pati Jawa Tengah, yang diterima langsung oleh Sekda Pemerintah Daerah Kabupaten Pati.


Di pendopo Pemda Pati, tim VJI bersilaturahmi sekaligus tukar-pengalaman selama riding di depan klub trail adventure Pati X-Trail Adventure, Tong Setan Trail Adventure dan TOP Trail Adventure Pati.


Pertemuan ini kemudian ditutup dengan suguhan kuliner khas Pati, yaitu nasi Gendhol.


Sejak meninggalkan Surabaya, tercatat 245.28 km, dengan durasi perjalanan 5 jam lebih, dengan rute Surabaya, Gresik, Lamongan, Lasem-Rembang dan Pati.