Inden Mobil Murah Lama, Toyota Hampir Dibawa ke Pengadilan

Jakarta - Peraturan presiden dan petunjuk teknis Menteri Perindustrian terkait mobil murah sudah keluar. Toyota pun siap memproduksi mobil murah. Padahal, sebelumnya, regulasi terkait mobil murah ini lama mengambang dan membuat Toyota sampai hampir dibawa ke pengadilan oleh konsumennya.

Presiden Toyota Astra Motor (TAM) menceritakan kalau antara pemerintah dan industri otomotif sudah membicarakan terkait persiapan Low Cost and Green Car sudah dibicarakan sejak 2009. Dasarnya, pemerintah ingin membuat sebuah program dimana ada sebuah mobil dengan standar Indonesia, diproduksi di Indonesia dengan beberapa ketentuan teknis yang diatur.


Dengan adanya program ini, pemerintah pun bisa menarik banyak pajak ke dalam negeri. "Terjadilah pembicaraan dan kita setuju membuat produk ini benar-benar Indonesia. Nama Indonesia, dibuat di Indonesia. Irit bahan bakar, dengan 1 liter bisa 20 kilometer serta low emission. Itu 2009, harus-nya cukup dua tahun," katanya dalam interview dengan Majalah Detik edisi 85.


"2011 harusnya sudah ada. Di-drop setahun katanya tinggal tanda tangan saja, maka beranilah kita pameran. Sudah ada draf, sudah ada pembicaraan dengan Gaikindo. Waktu itu makin jelas pada 2013 awal atau 2012 akhir, akan disetujui," tambahnya.


Dia lalu menuturkan mobil murah juga merupakan salah satu solusi orang yang ingin naik tingkat dari motor ke mobil. "September kita hadir di Indonesia Motor Show, November kita harus membuat Agya 20 ribu. Tahu-tahu tidak kunjung keluar. Datanglah komplain ada yang mau bawa ke pengadilan. Tapi bisa kita tuntaskan, ada yang kita tarik ke Etios," lugas Johnny.


Johnny yang diwawancara pekan lalu juga menuturkan kalau persiapan produksi mobil murah Toyota Agya dan Daihatsu Ayla sudah dilakukan sejak Juli tahun lalu. Mereka, menurut Johnny sudah merekrut orang dan mempersiapkan pabrik. Juni tahun lalu para pekerja juga sudah ditraining dan Oktober kegiatan produksi sudah siap dilakukan.


"Nah sebenarnya sejak Desember sampai Januari sudah ada produksi kecil-kecilan untuk memanasi mesin-mesin yang ada. Tapi itu belum dianggap produksi komersial. Saya tidak tahu pasti, tapi kira-kira baru 5-10 unit Agya dan Ayla. Baru trial-trial sampai tunggu resmi. Karena kalau tidak tunggu peraturan pemerintah, mau jual pakai apa?," katanya.


***

Interview lengkap Johnny Darmawan bisa dibaca GRATIS di edisi terbaru Majalah Detik (edisi 85, 15 Juli 2013). Edisi ini mengupas tuntas Irjen Benny Mamoto dengan tema Salah Apa Irjen Benny. Juga ikuti artikel lainnya yang tidak kalah menarik seperti rubrik Hukum ‘Halaman Kedua Anas, Kriminal Amukan Wakil Bupati Jayawijaya, Bisnis ‘Jamu Pertama di Lantai Bursa, Berita Komik ‘Sekolah jadi Kandang Kambing’, Gaya Hidup Puasa Nyaman untuk Diabetesi’, rubrik Seni Hiburan dan review film The Heat’, WKWKWK ‘DPR Tidur apa Bolos?’, serta masih banyak artikel menarik lainnya.


Untuk aplikasinya bisa di-download diapps.detik.comdan versi pdf bisa di-download di www.majalahdetik.com. Gratis, selamat menikmati!!