Mobil Murah Bisa Diproduksi Sampai 600.000 Unit/Tahun

Jakarta - Regulasi terkait mobil murah sudah dikeluarkan pemerintah. Pemerintah mengklaim kalau dengan lahirnya mobil murah, perekonomian Indonesia bisa meningkat.

"Dampak positif lanjutan dari peningkatan kegiatan manufaktur ini adalah meningkatnya kegiatan ekonomi di daerah-daerah berupa penyedian stock komponen after sales service, jasa perbengkelan serta peningkatan pajak daerah yang merupakan rangkaian kegiatan ekonomi yang saling terkait dan cukup besar," kata Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi.


"Dan program Low Cost and Green Car (LCGC) dan Low Carbon Emission (LCE), dapat menambah produksi hingga 300-600 ribu mobil per tahun," tambahnya.


Namun, meski pemerintah sudah memperkirakan pangsa pasar segmen ini, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sepertinya belum menentukan target meski peraturan presiden (PP) no. 41 tahun 2013 soal ketentuan mobil murah atau low cost and green car (LCGC) dan low carbon emission (LEC) sudah lahir.


"Kalau target tahun ini kita belum bisa pastikan," ujar sekertaris Gaikindo Eddy Sumedi di Kantor Pemerintahan Perindustrian Jakarta.


Soalnya Gaikindo masih harus melihatnya kembali setelah penjualan kendaraan LCGC telah bergulir 1 sampai 2 bulan. "Kita masih harus melihat terlebih dahulu 1-2 bulan setelah penjualan. Bahkan untuk estemasi dari kedua varian LCGC dari Toyota dan Daihatsu saja belum bisa kami prediksi karena sempat terhenti," katanya.


Namun berbeda dengan Eddy Sumedy, Budi Darmadi optimis kendaraan LCGC bakal digemari di Indonesia.


"Saya perkirakan 60 juta pengguna sepeda motor di Indonesia bakal beralih menggunakan kendaraan LCGC. Karena memiliki harga di bawah Rp 100 juta," ucap Budi Darmadi.